"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

12/23/10

Cara Menuju Kep. Karimunjawa

Singkat saja... di sini aku hanya ingin membagi informasi bagaimana menuju Kep. Karimunjawa via laut...cekidottt... ;)

* Dengan menggunakan kapal laut KMP Muria *

Dari Jepara ke Karimunjawa:
Berangkat dari dermaga Kartini, Jepara, tiap hari Rabu dan Sabtu, pkl. 09.00 WIB.
Lama perjalanan dengan menggunakan kapal ini sekitar 6 jam (just like I've been through... baca  Sepenggal Catatan "Reef Check Karimunjawa 2008" II (bag.2))

Dari Karimunjawa ke Jepara:
Berangkat dari dermaga Karimunjawa tiap hari Kamis dan Senin, pkl. 08.00 WIB.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli tiket KMP Muria:
- Kelas ekonomi Rp. 30.500,- /orang.
- Eksekutif Rp. 60.000,- /orang.
- Sepeda motor Rp. 25.000,-.
- Mobil Rp. 200.000,-
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Bermain Dengan Hiu dan Menanam Terumbu Karang (Sepenggal Catatan "Reef Check Karimunjawa 2008" (bag.3))

Cerita sebelumnya... Sepenggal Catatan 'Reef Check Karimunjawa 2008' II (bag.2)

Hari keempat reef check (04/11/2008) termasuk hari yang aku tunggu-tunggu... Pasalnya, hari itu aku dan teman-teman akan melakukan penyelaman rekreasi di Wreck Ship Indonor yang terletak di Pulau Kemujan.

Pulau Kemujan merupakan salah  satu pulau yang terletak di Kep. Karimunjawa. Di perairan pulau ini terdapat bangkai kapal karam yang bernama Indonor. Kabarnya, kapal Indonor merupakan kapal tongkang pengangkut batubara. Jadi, bakalan banyak batubara yang akan aku temui saat menyelam di bangkai kapal tersebut.

Hmmm... jadi penasaran pengen cepet-cepet nyelem di sana... ^.^

Peta Kep. Karimunjawa...


12/21/10

Sepenggal Catatan "Reef Check Karimunjawa 2008" II (bag.2)

 Cerita sebelumnya, Sepenggal Catatan "Reef Check Karimunjawa 2008" (bag.1)

Aku masih ingat, ketika itu sekitar pkl. 19.00 WIB, aku sudah tiba di Stasiun Jatinegara. Malam itu (1/11/2008), aku hendak bertolak ke Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, dengan menggunakan kereta bisnis Senja Utama.

Menurut waktu yang tertera pada karcis, kereta yang akan kunaiki ini akan tiba di St. Jatinegara pkl. 19.22 WIB. Tapi ternyata, kereta datang terlambat. Sekitar pkl 20.30 WIB kereta baru tiba dan aku langsung menyerbu masuk ke dalam bersama penumpang lain... :p

Untung saja aku membeli karcis kereta sehari sebelum berangkat. Jika tidak, mungkin nasibku akan sama dengan penumpang lain yang tidak kebagian jatah kursi sehingga mereka harus duduk di lorong kereta (persis seperti keadaan di kereta ekonomi... :p).

Saat kereta melaju di daerah Karawang, insiden tidak menyenangkan terjadi. Kaca gerbong kereta dimana aku duduk mendapat hantaman keras dari sebongkah batu yang dilempar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Alhasil... serpihan kaca membanjiri aku dan penumpang lainnya. Untung saja kacanya tebal sehingga tidak sampai bolong, hanya meninggalkan retak yang besar... ckckckck :O

Sekitar pkl. 05.00 pagi aku tiba di St. Tawang, Semarang. Setelah sholat, aku duduk di peron stasiun, menunggu penjemput dari MDC. Satu jam kemudian, penjemput datang (Ayu & her exboyfriend-red). Kami langsung bergegas meninggalkan stasiun, menuju Jepara.

Ayu ngebut sengebut-ngebutnya demi mencapai kota Jepara sebelum pkl. 08.00 WIB. Kami memang harus mengejar kapal ferry ASDP yang bakal mengantar kami ke Kep. Karimunjawa. Untunglah kami tiba di Jepara tepat waktu.

Pelabuhan Jepara...

12/15/10

Sepenggal Catatan "Reef Check Karimunjawa 2008" (bag.1)

Kepulauan Karimunjawa termasuk salah satu region reef check di Indonesia yang memiliki ekosistem terumbu karang dengan biodiversitas tinggi.


-----

Hari itu (1/11/2008), aku sengaja datang ke kota Semarang, Jawa Tengah, untuk mengikuti  sebuah kegiatan yang bertajuk Reef Check Karimunjawa 2008. Kali ini aku ingin belajar mengenai perlindungan dan rehabilitasi terumbu karang, hmmm...

Di catatan (bag.1) ini, aku cuma mau sharing sedikit mengenai apa yang dimaksud dengan reef check, serta metode yang digunakan. O ya, info tentang reef check ini aku dapat dari buku saku yang menjadi pedomanku dalam mendata biota laut selama melakukan kegiatan ini di Karimunjawa.   

Nah, di catatan (bag. 2), baru deh aku cerita tentang pengalamanku selama terlibat dalam kegiatan konservasi ini... pokoke seruuuuu.... ^_^ 

Oke deh... langsung aja yaww.... 

Kegiatan reef check yang aku ikuti ini mengambil lokasi di Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah, dan digelar dari tanggal 31 Oktober - 06 Desember 2008. Adalah Marine Diving Club (MDC) yang menjadi pengagas acara ini. MDC itu sendiri merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bernaung di bawah jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang. 

mejeng dolo ahhh...
  

12/9/10

Ubur-Ubur Purba Di Danau Kakaban

cerita sebelumnya.... Mencari Manta Ray Di Pulau Sangalaki

Boat yang kami tumpangi melaju kencang menuju Pulau Kakaban yang masih berada di kawasan Kepulauan Derawan... Sekitar 20 menit perjalanan, kami tiba di Pulau Kakaban... ^_^

Pulau ini memiliki tampilan luar berupa tebing karang yang tinggi (seperti benteng). Boat tidak dapat merapat ke pulau lantaran bagian depan pulau bukan terdiri dari hamparan pasir, melainkan berupa karang-karang yang tajam...

Boat yang tidak bisa merapat...

Untuk menuju P. Kakaban, kami harus berenang (snorkeling). Melihat dasar laut yang begitu jernih, aku memutuskan untuk snorkeling sebentar di sekitar boat dan wuihhh.... pulau yang sebagian besar terdiri dari karang itu menyimpan sejuta pesona bawah laut... Ikan-ikan kecil dengan beraneka warna asyik hilir mudik di antara batu-batu karang dan sea anemone. Belum lagi hamparan karang yang indah di dasar laut membuat aku terpana... :O

Usai snorkeling, kami bergerak menuju kaki tebing P. Kakaban. Beberapa kali aku harus meringis menahan sakit saat kaki tergores tajamnya batu karang. Kami memang harus ekstra hati-hati melewati batu-batu karang tersebut, selain karena tajam, sayang kan kalau terinjak...

Look around me... reef everywhere... ^_^

Mencari Manta Ray Di Pulau Sangalaki

cerita sebelumnya... Night Dive Di Pulau Derawan

Keesokan paginya (17/5), sekitar pkl. 07.50 WITA, kami telah bersiap-siap melanjutkan perjalanan untuk melakukan penyelaman di perairan Pulau Sangalaki, yang masih berada di gugusan Kepulauan Derawan. Perjalanan kami sedikit terhambat karena tabung oksigen untuk diving belum tiba. Akhirnya kami baru bisa bergerak menuju Sangalaki sekitar Pkl. 08.30 WITA.

Setelah satu jam perjalanan, kami tiba di perairan P. Sangalaki. Sembilan orang diver plus dua orang dive guide, akan melakukan penyelaman di Manta Point. Kali ini kami hendak memburu ikan Pari Manta (Manta Ray/Ghost Ray/Pari Hantu).

Ikan Pari Manta biasanya hidup berkelompok di perairan pulau ini. Mereka mencari makan berupa plankton yang banyak terdapat di perairan ini. Dari literatur yang aku baca, Pari Manta ini jinak dan tidak berbahaya.

Sekitar pkl. 11 WITA, kami melakukan penyelaman. Hari itu cuaca begitu tenang dan air laut tidak bergelombang. Perlahan kami turun ke kedalaman 15,2m. Tingkat visibility di bawah laut begitu jelas, sekitar Sambil menunggu Pari Manta, kami melihat-lihat biota laut yang ada di perairan pulau ini. Hampir semua biota laut yang aku lihat di perairan Pulau Derawan juga ada di Sangalaki.

Giant Barell Sponge...

12/7/10

Night Dive di Pulau Derawan

Pertengahan tahun 2007, tepatnya tanggal 15 Mei, aku mendapat tugas yang tidak aku sangka-sangka... menyelam di Pulau Derawan... gretong!.... ^.^

Sumpehhh... saat itu aku merasa takjub dan seneng bangettttttttt... apalagi kali ini nyelemnya bareng sama CDC, Jejak Petualang Trans 7 dan Tarakan TV. Lumayan kan bisa nongol di tipi hihihi...:D

oke than.. here is my story... ;)

Tanggal 15 Mei 2007 kami tiba di Kota Tarakan, Kalimantan Timur. Setelah menginap sehari di kota tersebut, kami berangkat menuju gugusan Kepulauan Derawan.  Dari bandara Juwata, Tarakan, kami menggunakan pesawat perintis menuju Pulau Berau. Tidak sampai setengah jam, kami melayang di ketingian 8000 kaki sampai akhirnya mendarat di bandara Kalimaru, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kaltim. Setelah mendarat, langsung cabut menuju dermaga Berau Coal.

 Dermaga Berau Coal, Tj. Redeb, Kaltim

 eh iya... Putri Patricia juga ikut dalam rombongan kami... 
(Dermaga Berau Coal)

11/20/10

Cerita Pendek (Cerpen)

JODOH


 Oleh: Ifa Abdoel

 Menikah… Dua insan yang saling mencintai akan menyempurnakan cintanya lewat ikatan suci pernikahan. Tapi mengapa terasa sulit bagiku untuk menyempurnakan cinta...

Banyak yang bingung dan sering bertanya mengapa hingga saat ini aku belum menikah. Mereka bilang wajahku cukup cantik, tubuhku lumayan proporsional dan aku memiliki pendidikan dan pekerjaan yang cukup baik, sebagai seorang jurnalis.

Aku bukannya tidak ingin menikah, aku hanya belum menemukan pria yang cocok untuk menjadi pendamping hidupku. Mereka bilang aku terlalu pilih-pilih... Biarlah, aku tak peduli...

Di keluargaku, semua kakak laki-lakiku telah menikah, hanya aku yang belum. Hebatnya, ibu tidak pernah memaksaku untuk segera menikah. Ibuku termasuk perempuan yang berpikiran modern. Ia selalu membelaku saat aku diberondong pertanyaan yang ’menyudutkan’ seperti,
”Apa perlu kita cariin jodohnya?”
Atau, ”Itu ada anaknya si A, masih bujang, sudah mapan, ganteng lagi, mau nggak dikenalin?”
Lalu, ”Jangan lama-lama sendiri, kasihan nanti kalau punya anak, anak masih kecil-kecil kamunya udah keburu tua.”

Huh, menyebalkan!

11/16/10

Canon Photo Marathon 2010

Hmm... tulisan yang ini hanya sekedar catatan agenda yang gue lakukan pada hari sabtu, 16 Oktober 2010.  Waktu itu gue ikut lomba Canon Photo Marathon 2010 yang disponsori salah satu brand elektronik terkenal. Acaranya sendiri mengambil tempat di Area Tribeca Park, Central Park Mall, Jakarta Barat.

Mejeng di sebelah panggung utama

Kategori lomba Canon Photo Marathon 2010 ini ada dua, kategori kamera SLR dan kamera pocket. Berhubung gue cuma punya kamera pocket, makanya gue pilih kategori kamera pocket dengan membayar biaya pendaftaran via online sebesar Rp. 77rb *beuh..*

Lomba itu sendiri dimulai sejak pkl. 06.00 WIB sampai sekitar pkl. 20.00 WIB, lama banggettt yaaaa....:( mending kalo menang, ini mah kalah euy... tapi gapapa, sing penting gue dapet ilmu fotografi yang oke banget dari Bang Arbain Rambey (fotografer pro-sekaligus juri) yang pada akhir acara memberikan kuliah fotografi.

11/8/10

Diving Di Sea World Bareng FDI

Seperti biasa... saat gue lagi asik2nya nge-net, tiba2 buzzz... HP gue bergetar. Ternyata Irma ngirim SMS yang bunyinya kurang lebih gini, 'Neng, mo nyelem di Sea World ga? bayarnya 350rb nih, bareng2 sama FDI, sabtu 31 Oktober 2009...' Wah... nyelem di Sea World? gue belom pernah tu nyelem di sana. So, tawaran Neng Irma langsung gue sambut :D

Sekitar pkl. 12.30 WIB gue udah sampe di Sea World, Ancol, Jakarta. Oleh penjaga tiket, gue langsung dianter ke ruang theater, ditempat itu temen2 diver pada ngumpul. Lumayanlah hari itu ketemu beberapa temen diver yang udah lama ga bersua :D


Setelah having lunch, gue & para diver cewek lainnya, menuju kolam utama Sea World untuk memulai fun dive. Karena sebagian dari kami sudah memiliki sertifikat, kami langsung dilepas menyelam di kolam utama, blebbb....

Diving Pertama Di Pulau Edam

Perkenalan gue pada olahraga diving (menyelam) dimulai setelah gue tau kalo gue nggak bisa menekuni kegiatan hiking (naik gunung)… :p. Gue penderita asma carrier dan turunannya (alergi dingin, alergi debu & alergi angin, tapi semuanya itu datang kalo kondisi tubuh gue lagi nggak fit lhoooo....).

Pernah sih gue coba naek Gunung Gede (sekali2nya tuh :D) tapi begitu turun gunung, gue langsung ambrukkk huehuehue...:D Makanya, gue mencari alternatif olahraga lain yang menarik and bisa sekalian jalan2. Pilihan gue jatuh pada olahraga diving. Kebetulan gue suka banget sama pantai, laut,  kapal2 nelayan, suasana pelabuhan dsb...dsb... jadi, cuco lahhh... ;)

Pencarian informasi tentang olahraga diving pun di mulai. Gue mulai rajin browsing di internet, membaca di majalah dan bertanya pada teman-teman. Satu hal yang gue tahu, biaya diving course untuk mendapatkan license atau sertifikat selam itu mahal bow… Kendala biaya inilah yang membuat gue terus menunda mengambil diving course

Sampai pada suatu ketika (September 2006)… gue dapet tugas meliput pelatihan tembak dan selam yang diselenggarakan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI-AL bekerjasama dengan Ditjen Bea Cukai. Singkat cerita, gue ditawarin untuk ikut dalam pelatihan diving tersebut. What d???... sumpehhh... waktu itu gue senengggg banggettttssss.... ^^

 Gbr. atas, bersama anggota Bea Cukai di markas Kopaska, Pulau Pondok Dayung.
Gbr. bawah, bersama anggota Kopaska di kapal patroli Bea Cukai


10/28/10

Economic Train Yogyakarta – Jakarta (Eid Holiday 2010)

This story based on economic train that I used from Yogyakarta to Jakarta.
I never planned to used this economic train until one condition pushed me to did that...
(this is my first time, travelling with economic train... :p)
-----
kisah sebelumnya... Ke Yogya Ku Kembali - (Tour De Candi)
-----
That day (17/9), I want to go home after I spent plenty of time at some areas in central java. I was doing solo backpacker, travelling alone...

At that time, I was in Yogyakarta, at Malioboro exactly...
In my wallet, there were only IDR 200K left.
I went to the closest ATM BCA at Malioboro Street to get more money for buying bus ticket.
As u know, the ticket more expensive during the Eid holiday...
(I want to buy eksekutif bus ticket).
And guess what I found? that ATM didn't work out!

I asked a security officer where I could find another ATM BCA.
He said inside of Malioboro Mall.
With my heavy backpack, I went into Malioboro Mall.
Inside the Mall, I found ATM BCA, many...
But I saw a girl sttepped out from the ATM room, and said loud to me,
"These ATMs didn't work out! none of them work out!"

GoD!...
For a moment I can't think clearly.
I don't know when the ATM will be function again?
What should I do?
If I stayed one more night at Malioboro, than only IDR 50K left.
('cos my room rate was IDR 150K/night, and it's difficult to find another hostel during Eid holiday).

10/25/10

Ke Yogya Ku Kembali - (Tour De Candi)

Kisah sebelumnya (Suatu Hari Di Magelang, Day 3 & 4 (Tour De Candi))

Dari penginapan, aku jalan kaki menuju terminal, carrying my heavy backpack, uuuggghh... Setelah berjalan kaki sekitar 20 menit, aku sampai di terminal. Di sana, bus tujuan Yogya sudah menunggu. Aku memilih duduk di belakang (mojok-lagi) supaya bisa tidur hehehe... O ya, hari ini jadwalku mengunjungi kota Yogyakarta.

Tidak sampai setengah jam, bus tujuan Yogya langsung penuh dengan penumpang. Kali ini aku harus membayar ongkos bus sebesar Rp. 12 rebu *beuh..*

Guyuran hujan kembali mengiringi perjalananku. Setelah menempuh waktu 2 jam, aku tiba di Yogyakarta. Hmmm... Jujur saja, pada saat itu sebenarnya aku tidak tau kalo aku sudah tiba di kota Yogya. Ada satu hal yang membuatku 'ngeh'... yakni, bus "Trans Yogya" yang lagi ngetem... :D Tanpa buang waktu, aku langsung turun dari bus dan menghampiri halte bus Trans Yogya.

Bus Trans Yogya

Hmmm... sudah lama aku penasaran ingin mencoba naik bus Trans Yogya. Aku sendiri tau keberadaan bus ini dari salah seorang sahabat. Katanya, pengoperasian bus ini sama dengan bus Trans Jakarta, hanya saja perbedaannya terletak pada keramahan petugas penjaga bus (kernet). Kernet bus Trans Yogya katanya lebih ramah dari Trans Jakarta. Wokehlah... kalo masalah itu patut aku buktikan sendiri... ;)

10/11/10

Suatu Hari Di Magelang - (Tour De Candi)

Kisah sebelumnya... (Cerita Dari Dieng, Day 3 (Tour De Candi))

Sekitar pkl. 10.00 WIB aku meninggalkan Dieng. Aku memilih duduk di belakang bus (mojok) supaya bisa tidur selama perjalanan. Maklum saja, semalam aku kurang tidur sehingga rasa lelah dan ngantuk begitu mendera. O ya, aku membayar Rp. 10 rebu *beuh..* untuk ongkos bus.

Hari ini, Rabu (15/9) adalah jadwal perjalananku menuju kota Yogyakarta. Karena rasa lelah yang amat sangat, aku sudah tidak tahu lagi sudah berapa lama tertidur dalam bus. Yang aku tau, saat terbangun bus sudah dalam kondisi penuh sesak dengan penumpang dan sudah berada di wilayah Kab. Wonosobo.

Walau masih ngantuk, kupaksakan diri untuk terjaga. Selang 20 menit, tiba-tiba kernet bus berteriak-teriak, tapi aku kurang jelas mendengar ucapannya. Dari balik kaca bus aku melihat banyak angdes berwarna kuning ngetem di pinggir jalan. Aku pun memutuskan untuk turun. Kemudian naik angdes kuning ke terminal bus.

Dari  terminal bus aku melanjutkan perjalanan menuju Magelang.
"Satu Bang," ucapku pada kernet bus sambil menyerahkan uang Rp. 20 rebu. Ongkos bus yang harus kubayar sebesar Rp. 18 rebu *beuh..*
"Setunggal?" tanya sang kernet.
"Satu Bang," kataku bingung sambil menatap si kernet.
"Setunggal?" sang kernet mengulangi lagi pertanyaannya.
"Satu," jawabku.
"Setunggal?"
Aku diam, kutunjukkan jari telunjukku padanya. Sang kernet mengangguk, lantas menyerahkan uang kembalian kepadaku sebesar Rp. 2 rebu. Belakangan aku baru tau bahwa setunggal = satu, hahaha... (maklum aku bukan orang Jawa, jadi nggak ngerti... ^_^ )

10/7/10

Cerita Dari Dieng II - (Tour De Candi)

Kisah sebelumnya (Cerita Dari Dieng - Day 1 & 2)...

Day 3, Rabu (15/9/2010)

Pkl. 04.15 WIB aku beranjak dari tempat tidur, bersiap untuk melihat sunrise di Gunung Sikunir. Diiringi bersin yang tiada henti, aku berkemas menyiapkan segala keperluan untuk hiking. Pkl. 04.30 aku dan Pak Toha siap menuju Gn. Sikunir.

Sunrise di Gunung Sikunir

Udara dingin, gerimis dan kabut langsung menyambit kami saat berkendara dengan motor  menuju Gn. Sikunir. Dinginnya udara benar-benar membuatku mati gaya... :'(  Pelan-pelan Pak Toha mengendarai sepeda motornya karena jalanan benar-benar tidak terlihat (tertutup kabut...). Tapi aku tidak khawatir karena Pak Toha hapal sekali jalanan menuju Gn. Sikunir. Contohnya, walaupun hari masih gelap dan tertutup kabut, ia tau di mana ada genangan air sehingga langsung memperlambat laju sepeda motor.

Sekitar pkl. 05.00 WIB, kami tiba di kaki Gn. Sikunir. Di tempat itu sudah banyak wisatawan yang juga memiliki niat yang sama denganku, melihat sunrise dari atas Gn. Sikunir. Dengan bermodalkan senter, bersama-sama kami meniti jalan setapak (hiking) menuju pucak.

Ini dia jalan setapaknya

Sampai puncak sekitar pkl. 05.40 WIB. Aku memandang sekeliling... ada beberapa anak muda yang menjajakan dagangannya berupa kentang goreng dan sosis goreng (FYI: kentang goreng dan sosis goreng merupakan makanan jajanan yang paling banyak aku temui di Dieng. Kentang goreng di sini bukan kentang goreng seperti yang biasa kita temui kalau makan di fast food, melainkan kentang-kentang kecil yang bentuknya bulat sebesar bakso yang disusun dan ditusuk (seperti sate), kemudian digoreng di atas minyak sayur).

10/6/10

Cerita Dari Dieng I - (Tour De Candi)

Day 1, Senin (13/9/2010)

Sore itu (13/9) hujan deras mengguyur terminal bus. Agak bergegas aku melangkah dan menaiki bus ekonomi yang akan mengantarku ke Jawa Tengah. Huffttt... kuhempaskan tubuhku di kursi dekat jendela.

Seorang pria duduk di sebelahku, sebut saja namanya Mas Tejo. Ia yang akan menjadi teman seperjalananku. Selang beberapa menit, aku mendengar beberapa penumpang yang duduk di belakangku terlibat percakapan seru seputar harga tiket bus ekonomi yang kami tumpangi.

"Saya tadi kaget lho mas, harga tiketnya mahal sekali, biasane ndak segini," kata seorang ibu sambil menunjukkan tiket bus (di situ tertera Rp. 130 rebu *beuh..*).
Aku hanya diam mengawasi, "Memangnya berapa sih harga tiket biasanya," tanyaku dalam hati.
"Biasanekan  cuma 65 ribu, lha ini kok naeknya sampe dua kali lipet toh," gerutunya seperti tahu apa yang ada dipikiranku.
"Mungkin karena masih suasana lebaran kali bu, makanya tiketnya jadi naik," ujar anak muda yang duduk di sebelah ibu tadi.
"Iya sih, tapi mosok naiknya mahal banget toh... kalo kaya gini saya kan jadi ndak punya uang untuk ngasih ke sodara... " tuturnya kesal.

Aku memilih untuk diam saja, tidak ingin ikut berargumen. Oh ya... seperti yang sudah aku bilang sebelumnya  (baca: Gara-gara Kereta Api Bogowonto), kali ini aku melakukan solo backpacker... alias travelling alone alias backpacker sendirian... Beberapa orang teman menganggapku terlalu berani dan gila (backpacker sendirian ke tempat yang sama sekali belum pernah kudatangi dan hanya bermodalkan informasi dari internet).
Hmm... sebenarnya ini bukan kali pertama aku pergi ke luar kota sendirian. Pekerjaanku yang sebelumnya kerap menuntutku untuk pergi ke kota-kota di dalam maupun luar pulau Jawa sendirian.

Sekitar pkl. 17.40 WIB, bus meninggalkan terminal, ngaret dari jam keberangkatan seharusnya (pkl. 16.00 WIB). Bus ekonomi yang aku naiki cukup nyaman (tidak ada penumpang yang berdiri), walaupun ada bagian bus yang bocor dan meneteskan air hujan... :p Selama perjalanan, terhitung sebanyak dua kali bus berhenti selama 1/2 jam untuk istirahat dan makan.

Day 2, Selasa (14/9/2010)

Sekitar pkl. 06.00 WIB, bus memasuki daerah Wonosobo, angin dingin berhembus masuk ke dalam mobil dari kaca jendela, bbrrrr... "Baru sampe sini aja udah terasa dinginnya, apalagi kalo udah sampe Dieng ya?" batinku.

9/23/10

Gara-gara Kereta Api Bogowonto

Hmm... kantor ngasih jatah libur satu minggu setelah hari raya lebaran. Sebenarnya, jauh-jauh hari gue udah rencanain bakal menghabiskan liburan di Gn. Kidul, Yogyakarta. Tapi semua rencana itu berantakan karena dua hal: biaya caving di Goa Jomblang terlalu mahal (IDR 600K - kalo cavingnya hanya satu peserta) serta tutupnya wisata cave tubing di Goa Kalisuci untuk sementara waktu karena sedang ada penambahan tempat wisata. Jadilah gue ngerasa blank... bingung mo liburan kemana... :(

Tadinya sih gue pengen tetep ke Gn.Kidul, secara di sana kan banyak pantai yang bagus-bagus... tapi kurang seru kalo berangkatnya sendirian. Maklum deh, untuk trip kali ini gue merencanakan solo backpacker... alias travelling alone alias jalan-jalan sendirian. Kok sendirian? yaealah... selain karena semua temen2 gue punya acara masing2 di liburan kali ini (kebanyakan sih pada pulkam), gue pengen ngerasain menikmati liburan seru sendirian plus uji nyali... ;))

Akhirnya, gue memutuskan untuk pergi ke Yogyakarta. Sebelum berangkat, gue browsing di internet, cari info sebanyak-banyaknya tentang tempat wisata di Yogya, sayangnya... hampir sebagian besar tempat wisata itu sudah gue kunjungi... kecuali Prambanan dan Ratu Boko Temple... :D

Minggu pagi (12/9), gue berangkat ke St. Senen untuk membeli tiket kereta api Bogowonto jurusan Kutoarjo. Dari situs berita online gue dapat informasi bahwa kereta Bogowonto ini berangkat dari St. Senen pkl 20.45 wib dan gue sengaja dateng ke stasiun pagi-pagi untuk antri tiket, takut keabisan cuy...
(FYI:  kereta Bogowonto merupakan kereta ekonomi baru yang disediakan pemerintah khusus untuk mengangkut pemudik lebaran 2010. Selain harganya relatif murah, hanya IDR 70K, kereta ini juga dilengkapi AC, ruang makan, dan tidak ada istilah beli tiket 'berdiri').

Rencananya, dari Kutoarjo gue mo nyambung naek kereta Prambanan Express menuju Yogya. Alih-alih ingin mendapatkan kursi nyaman di kereta Bogowonto, ternyata gue malah ketinggalan kereta, hicks! Menurut petugas di loket, kereta Bogowonto sudah berangkat Pkl. 08.00 pagi tadi. Ia melanjutkan, "Jadwal KA Bogowonto kadang berubah mbak, saya juga nggak tau nanti malam ada kereta yang berangkat atau tidak." GUBRAKKKK !!!

Konsentrasi gue langsung buyar...*&^%**#$@%^.... hayalan merasakan enaknya naik kereta ekonomi AC yang tidak perlu berdesakan musnah sudah... :(( Dalam hati gue cuma bisa merutuk pemerintah atas ketidaksiapan dan kurangnya informasi tentang jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta ini..:p

Dengan penuh rasa kecewa, gue pulang. Sampai di rumah, gue langsung browsing, nyari harga tiket bus menuju Yogya. Tanpa sengaja gue menemukan artikel tentang wisata Dataran Tinggi Dieng... Hmm... gue emang belom pernah ke Dieng dan website tersebut menjelaskan bagaimana cara mencapai Dieng ala backpacker... Wah.... pas banget nih!... :D

So, malam itu gue browsing abis2an nyari info soal Dieng dan sekitarnya... Paginya, di tangan gue udah siap rute wisata yang bakal gue kunjungi liburan kali ini... Dieng - Magelang - Yogyakarta.

Mo tau cerita lengkap gue selama berkunjung ke Dieng - Magelang - Yogyakarta ala bekpeker?? klik  Tour De Candi .. please enjoy..^.^


Salam,
Ifa Abdoel

8/19/10

Rute Trans Jakarta (Busway)

Sebagai proyek percontohan transportasi massal di Indonesia, Jakarta punya moda transportasi yang disebut Trans Jakarta. Tapi, masyarakat kota Jakarta biasa menyebut moda transportasi ini dengan nama 'busway'... Buat Anda yang pengen tau info lengkap seputar trans jakarta, klik www.transjakarta.co.id

Di sini, gue cuma mo kasi rute bus Trans Jakarta yang jadi kebanggaan kota Jakarta ini (sekaligus bus yang setia nganterin gue pulang pergi kantor..;))

cekidottt....

 rute busway...


(up date Maret 2016)
Info dari Kemenhub, Transjakarta menambah armadanya, yakni sejumlah 600 bus tunggal. Berikut rute yang dilewatinya:

Grogol-TU Gas via Roxy: Halte Transjakarta Grogol melalui jalan Hasyim Ashari-Kyai Tapa-Roxy-Hayam Wuruk-Majapahit-Merdeka Barat-Thamrin-Imam Bonjol-Diponegoro-Salemba Raya-Pramuka-Pemuda dan TU Gas/JIEP.

TU Gas-Lebak Bulus: TU Gas/JIEP-Pramuka-Matraman Raya-Salemba Raya-Diponegoro-Imam Bonjol-Sudirman-Hang Tuah-Pakubuwono 6-Bumi-Kyai Maja/Taman Puring-Kebayoran Baru-Sultan Iskandar Muda-Metro Pondok Indah-Kartini-Lebak Bulus.

Grogol-Kampung Melayu: Halte Transjakarta Grogol-S. Parman-Gatot Subroto-Semanggi-Sudirman-Imam Bonjol-Diponegoro-Salemba Raya-Matraman Raya-Jatinegara Timur-Halte Terminal Kampung Melayu.

Lebak Bulus-Kota: Halte Terminal Lebak Bulus-Raya Pondok Pinang-T.B. Simatupang-Raya Pondok Indah-Raya Marga Guna-Radio Dalam Raya-Ahmad Dahlan-Melawai Raya-Sisingamangaraja-Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka Barat-Majapahit-Gajah Mada-Halte Transjakarta Kota.

Harapan Indah (Bekasi) -ASMI: Halte Transjakarta Harapan Indah-Raya Bekasi-Perintis Kemerdekaan-ASMI.

Kebayoran-Tomang via Stasiun Kereta Palmerah: Halte Transjakarta Kebayoran-Teuku Nyak Arief-Flyover Simpruk-Tentara Pelajar-Stasiun Palmerah-S. Parman-Halte Transjakarta Slipi Kemanggisan-Halte Transjakarta RS Harapan Kita-putar balik Tomang.

Stasiun Kereta Kalibata-UKI: Stasiun Kereta Kalibata-Raya Kalibata-Cililitan (PGC) -Sutoyo-M.T. Haryono-Dewi Sartika-Raya Kalibata-Stasiun Kereta Kalibata.

Stasiun Kereta Kalibata-Kuningan Barat: Stasiun Kereta Kalibata-Raya Kalibata-Raya Pasar Minggu-Gatot Subroto.

Pulogadung-Tanah Abang: Halte Terminal Pulogadung-Perintis Kemerdekaan-Suprapto-Kramat Bunder-Kwini 1-Abdul Rahman Saleh-Kwitang Raya-R. Rais-Medan Merdeka Selatan-Agus Salim-Kebon Sirih-Jati Baru-Kebon Jati-K.H. Mas Mansyur-Fachrudin-Cideng Barat-Pasar Thomas.

Pulogadung-Blok M: Halte Terminal Pulogadung-Raya Bekasi-Pemuda-A. Yani-D.I. Panjaitan-M.T. Haryono-Pancoran Gatot Subroto-Tegal Parang-Tendean-W. Mongonsidi-Trunojoyo-CSW-Halte Transjakarta Terminal Blok M.

Kampung Rambutan-Kota: Halte Terminal Kampung Rambutan-T.B. Simatupang-Raya Bogor-Kramat Jati-Sutoyo-D.I. Panjaitan-A. Yani-Suprapto-Senen Raya-Gunung Sahari-Mangga Dua Raya-Halte Transjakarta Kota.

Kampung Rambutan-Pulogadung: Halte Terminal Kampung Rambutan-T.B. Simatupang-Raya Bogor-Raya Pondok Gede-Jalan Tol Taman Mini-Sutoyo-UKI-D.I. Panjaitan-Pemuda-Raya Bekasi-Terminal Pulogadung.

Tanjung Priok-Tanah Abang: Halte Transjakarta Terminal Tanjung Priok-Enggano-Yos Sudarso-Ahmad Yani-Suprapto-Kramat Bunder-Senen Raya-Kwini 1-Kwitang Raya-Tugu Tani-Medan Merdeka Selatan-Agus Salim-Kebon Sirih-Jatibaru-Kebon Jati K.H. Mas Mansyur-Fachrudin-Tanah Abang.

Manggarai–Pasar Minggu: Manggarai-Saharjo-Supomo-Raya Pasar Minggu-putar balik di depan Stasiun Kereta Pasar Minggu-Terminal Pasar Minggu.

Kampung Rambutan-Lebak Bulus: Halte Transjakarta Terminal Kampung Rambutan-T.B. Simatupang-masuk Jalan Tol JORR-ke luar pintu Jalan Tol Pasar Minggu-T.B. Simatupang-Simpang H.R. Harsono-Simpang Cilandak-Simpang Fatmawati-Kartini-Halte Transjakarta Terminal Lebak Bulus.

Stasiun Kereta Pesing-Indosiar: Stasiun Kereta Pesing-Daan Mogot-Halte Transjakarta Indosiar-putar balik putaran Indosiar-Stasiun Kereta Pesing.

Stasiun Kereta Palmerah-Sudirman: Stasiun Kereta Palmerah-Lapangan Tembak-Gerbang Pemuda-Gatot Subroto-Sudirman-berputar di bundaran Hotel Indonesia.



Salam

Ifa Abdoel

Rute Trans Yogya

Sebelumnya gue mo ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa buat temen2 yang menjalankannya... Mohon maaf lahir batin yaw... ;)

Kali ini gue mo kasi informasi  rute Trans Yogya. Mayanlah... selain murmer, kita bisa bisa ngider2 kota Jogja ((baca: Ke Yogya Ku Kembali (Tour De Candi)) sambil nyanyi lagu 'Yogyakarta'-nya KLA...
"Pulang ke kotamu. Ada setangkup haru dalam rindu... 
Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna... 
Terhanyut aku akan nostalgi, saat kita sering luangkan waktu...
nikmati bersama, suasana Yogya..."


rute trans yogya...

8/1/10

Ondel-Ondel di Festival Jalan Jaksa

Sabtu itu (31/7) gue menghabiskan sore yang cerah di Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Eitss... di sana  gue bukannya lagi ngecengin bule lho... tapi gue dateng ke sana untuk melihat Festival Seni dan Budaya Jalan Jaksa 2010 yang digagas oleh Pemkot DKI Jakarta.

Nah, buat ente-ente yang belon tau letak Jalan Jaksa, gampang aja ko nyarinya. Ente bisa naik busway (transjakarta) trus turun di halte busway Sarinah. Dari situ, ente tinggal jalan kaki doank ke arah belakang gedung Sarinah. Jalan aja terus sekitar 500m, pasti ntar ketemu jalannya, yang ada tulisan: Jl. Jaksa, di situlah tempat festival ini berlangsung...

Gue tiba di Jalan Jaksa sekitar pkl. 17.00 WIB, di pintu masuk jalan berdiri sebuah panggung yang cukup besar. Di atas panggung tampak beberapa orang penari pria dan wanita berlenggak-lenggok membawakan tarian tradisional betawi. Sementara di depan panggung  beberapa orang fotografer dan kameramen dari beberapa stasiun tv sibuk mengambil gambar para penari tersebut. Gue sendiri ikut-ikutan jadi fotografer dadakan... supaya tulisan di blog gue ada gambarnya... qiqiqi... ;))


7/26/10

Ngider-ngider di Museum IPTEK

Kali ini jalan-jalan gue di hari minggu (25/7) cukup ngider-ngider di Taman Mini Indonesia Indah (a.k.a. Taman Mini).
Hah?? Taman Mini again?? yup... Tapi tempatnya okeh juga loh buat nambah elmu qiqiqi...;)) nama tempat yang gue kunjungi adalah Museum Sains atau IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

 ni dia museumnya...

Cukup membayar tiket sebesar Rp 16.500; *beuh..*, gue udah bisa masuk ke dalem museum. Museum ini terdiri dari tiga lantai, dan di masing-masing lantai pengunjung bisa menikmati berbagai wahana ataupun alat-alat peraga berbasis ilmu pengetahuan fisika.
 
 berbagai macam alat peraga bisa dicoba di sini

7/21/10

Jalan-jalan di Senayan...

Berhubung jalan-jalan ke lautnya nggak jadi alias batalll... akhirnya Sabtu itu (17/7) gue menghabiskan liburan di kawasan Senayan. Kebetulan saat itu sedang ada Festival 'Serbu! Serba Keju Moo Jakarta 2010', yang disponsori oleh salah satu brand keju terbesar di Indonesia...

Festival Keju Moo ini mengambil tempat di pintu satu Gelora Bung Karno Senayan. Acaranya itu sendiri  dimulai sejak pagi dan gue tiba di tempat itu sekitar pkl. 14.30 WIB, telat euyyy... biasalah macet kembali jadi kambing hitam lagi. Untung aja temen-temen gue pada baek hehehe... luph u guys...;)

mejeng bareng Moo...

7/19/10

Sensasi Kloset Snow Bay Waterpark...

 --------
Sekaligus menikmati indahnya Aquarium Air Tawar & menjelajahi Museum Serangga-Taman Kupu di Taman Mini Indonesia Indah.
--------

Kali ini jalan-jalan gue di sekitar Jakarta aja... tepatnya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)... :D.  TMII (gue biasa menyebutnya dengan Taman Mini-red) merupakan salah satu wahana hiburan dan rekreasi yang ada di Jakarta. Lokasinya berada di daerah Jakarta Timur.

Taman Mini menjadi salah satu pilihan warga Jakarta maupun di luar Jakarta yang ingin berlibur dan menghabiskan waktunya untuk bersantai. Tak heran jika saat weekend tiba, Taman Mini menjadi lautan kendaraan dan manusia.

Taman Mini merupakan tempat rekreasi yang cukup 'murah' bagi masyarakat. Yaealahhh... uang masuknya aja cuma Rp 9 rebu/orang *beuh..* Di Taman Mini kamu bisa menyaksikan berbagai rumah adat yang mewakili 27 propinsi di Indonesia (sekarang propinsi di Indonesia sudah membengkak jadi 33 propinsi-red).

7/14/10

Jakarta Punya Cerita

10 Things I Hate About Busway...

1. Motor ame mobil seenaknye aje masup jalur busway...:p

2. Penumpang lebih demen bediri desek2n di deket pintu ketimbang masup ke dalem...:p

3. Kalo jam pulang kantor ato berangkat kantor, busway kaga ada nyang kosong...:p

4. Pelecehan seksuallll...:p

7/12/10

Ke Festival Monas Nyoookk...

Hari itu (sabtu, 10 Juli 2010), gue sengaja menyempatkan diri untuk mengunjungi Monas (Monumen Nasional), icon Kota Jakarta. Lha... ko tumben jalan ke Monas? Yup, di Monas sedang berlangsung sebuah acara yang bertajuk Festival Monas... Kata Bang Foke (itu tuh, Gubernur DKI), festival ini merupakan bagian dari peringatan HUT Kota Jakarta yang ke 483.

 eni die nyang namenye Monas...

Festival itu sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak Jumat kemarin dan berakhir pada hari Minggu (11/7). Jadi... berhubung taon ini gue absen dateng ke PRJ (karena stand dan acara di PRJ tiap taon ga ada perubahan yang signifikan alias itu2 mulukkk... bikin gue bosen :p) makanya gue bela-belain dateng ke Monas hari itu.

6/5/10

Enjoy Tidung Island

Matahari belum menampakkan wajahnya saat gue tiba di depan halte Citraland Mall, Grogol. Hari ini (15/5) gue memang sengaja bangun pagi-pagi sekali agar bisa tiba di halte ini sesuai jadwal. Menurut itinerary yang gue buat, waktu berkumpul di halte ini adalah pkl. 05.30 - 06.00 WIB dan gue tiba tepat pkl. 05.35 WIB, sendirian... hmmm...

Sambil menunggu teman2 yang lain, mendingan sarapan roti dulu kali ye... Baru aja gigitan pertama sukses menembus kerongkongan, satu persatu teman2 bermunculan. Dimulai dari Mila dengan abang tukang ojeknya. Disusul Tania, Minita, Andrew, Danang & Daniel by taxi. Dilanjutkan dengan hadirnya duet Irma & Januar (yang kenalan di jalan karena merasa satu tujuan...jiahhh :D), kemudian disusul oleh Tere yang jalan kaki dari ujung lampu merah dan Sari yang dianterin adeknya pake motor.

Tak berapa lama, Rachmad, Yanti & Yulia nongol dari ujung jalan. Setelah itu Endah muncul terengah2 turun dari bus kota (hehehe... die takut ketinggalan, soalnya udah hampir pkl. 06.00 WIB). Hmmm... hampir lengkap, tinggal satu orang lagi (Tini).

4/27/10

Journey to Krakatoa – Sebesi Island

Belakangan gue sering baca postingan di beberapa milis backpacker, P. Sebesi lumayan ngetop buat para backpacker yang hendak berkunjung ke Gn. Anak Krakatau. Alasannya cuma satu, lebih ngirit! xixixi…:D

So, demi terlaksananya trip P. Anak Krakatau - P. Sebesi, gue mulai browsing di internet and tanya temen sana-sini. O ya, dua pulau ini masuk Provinsi Lampung. Kalo di peta, letaknya di antara Pulau Jawa dan Sumatera (Selat Sunda).

Pencarian info awal P. Sebesi plus contact personnya gue dapet dari seorang teman (Marja Dinata tengkyu yawwww :D). Setelah membuat itinerary, pencarian peserta trip pun dimulai. Terkumpullah 13 orang peserta yang bersedia ikut trip backpack ini, terdiri dari 7 cewek (gue, Sari, Mila, Helen, Tere, Dantri & Endah) dan 6 cowok (Henry, Danang, Febri, Daniel, Andrew, Ivan). Buat Henry, tengkyu udah bela-belain dateng dari Semarang, khusus untuk ikut trip ini :D

FYI, kami semua belom ada yang pernah berkunjung ke P. Sebesi ataupun P. Anak Krakatau lho... so, here is my story...

3/24/10

Video Mapping Projection 3 D yang pertama di Indonesia

Sebenarnya, agenda gue yang utama pada sabtu itu (13 Maret 2010) adalah hanya mengunjungi pameran Deep and Extreme Indonesia yang sudah kali ke-3 diselenggarakan di Senayan. Pameran ini khusus menyuguhkan segala hal yang berkaitan dengan olahraga diving (mulai dari perlengkapan scuba diving, spot2 diving yang ada di ...Indonesia, photography underwater dll), water sports, extreme sports, eco tourism dan adventure travel industries...

Lumayan lelah mengitari stand demi stand yang ada, tapi gue dapet info lokasi2 wisata & lokasi diving yang menarik yang mungkin someday bisa gue kunjungi... ;).

Tetapi, sabtu itu gue juga tergelitik untuk mengunjungi Taman Fatahillah di Kotatua Jakarta untuk menyaksikan sebuah acara yang katanya 'spektakuler'. Makanya, sekitar pukul 18.00 WIB gue meninggalkan pameran dan langsung menuju Taman Fatahilah dengan bus Transjakarta atau busway.

Tiba di Taman Fatahillah sekitar pukul 19.00 WIB dan suasana di tempat itu sudah rame bangetttt... Malam itu masyarakat kota Jakarta sepertinya tumpah ruah di Fatahillah untuk menyaksikan perhelatan akbar dari sebuah karya seni 3D yang bertajuk 'Video Mapping Projection'. Alhasil, gue ga kebagian tempat yang strategis untuk ngambil gambar video, hicks...

Pesona Ujung Genteng

Hmm… berkali-kali kalender di meja kantor gue perhatiin. Tanggal 26 Februari 2010 (jumat) warnanya merah! Wah, kesempatan buat jalan-jalan nih, secara…long weekend bow. Gue pengen banget ke pantai, tapi gue ragu… karena ujan lagi narsis-narsisnya mengguyur seantero nusantara (ceile…). Bingunglah gue… eh, tiba-tiba Mila nge-YM gue, dia ngajakin ke Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, bareng2 ma komunitas Couch Surfing (CS).

Kebetulan cuy… secara gue belom pernah ke Ujung Genteng (UG). Tapi, walopun belom pernah, gue sering banget baca postingan orang-orang yang kesana. Sepertinya sih tempatnya asik, terutama menu utamanya, ngeliat penyu bertelur…! Wah… musti ikut nih, apalagi backpackeran… pasti murmer (murah meriah) dunk… So… berangkatttt!!

Menurut itinerary, waktu meeting point adalah pukul 07.00 WIB di terminal bus antar kota. Berhubung ada yang ngaret, akhirnya kita baru kumpul semua sekitar jam 07.30 WIB. Ada 13 orang yang ikut trip, cewek 7 orang (gue, Mila, Pipit, Widy, Melita, Ivy, Oliv) and cowok 6 orang (Adi (pak ketu), Marja, Yudi, Unggul, Hery) dan Danang (aseli warga Semarang).