"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

12/9/10

Ubur-Ubur Purba Di Danau Kakaban

cerita sebelumnya.... Mencari Manta Ray Di Pulau Sangalaki

Boat yang kami tumpangi melaju kencang menuju Pulau Kakaban yang masih berada di kawasan Kepulauan Derawan... Sekitar 20 menit perjalanan, kami tiba di Pulau Kakaban... ^_^

Pulau ini memiliki tampilan luar berupa tebing karang yang tinggi (seperti benteng). Boat tidak dapat merapat ke pulau lantaran bagian depan pulau bukan terdiri dari hamparan pasir, melainkan berupa karang-karang yang tajam...

Boat yang tidak bisa merapat...

Untuk menuju P. Kakaban, kami harus berenang (snorkeling). Melihat dasar laut yang begitu jernih, aku memutuskan untuk snorkeling sebentar di sekitar boat dan wuihhh.... pulau yang sebagian besar terdiri dari karang itu menyimpan sejuta pesona bawah laut... Ikan-ikan kecil dengan beraneka warna asyik hilir mudik di antara batu-batu karang dan sea anemone. Belum lagi hamparan karang yang indah di dasar laut membuat aku terpana... :O

Usai snorkeling, kami bergerak menuju kaki tebing P. Kakaban. Beberapa kali aku harus meringis menahan sakit saat kaki tergores tajamnya batu karang. Kami memang harus ekstra hati-hati melewati batu-batu karang tersebut, selain karena tajam, sayang kan kalau terinjak...

Look around me... reef everywhere... ^_^


Untuk menuju Danau Kakaban, kami harus menaiki tangga setinggi kira-kira 100m. Kemudian kami harus berjalan meniti anak tangga yang terbuat dari kayu Meranti. Di sepanjang titian anak tangga tampak rimbunan pohon tropis dan di beberapa bagian tanah yang terbuka, mencuat baju karang yang tajam dan berpori.

Tak heran jika pulau ini dikenal sebagai pulau karang atau pulau atol....

Tangga menuju Danau Kakaban...

Narsis dulu hehehe...

Pohon tropis yang tumbuh di sepanjang titian.

Rasa lelah meniti anak tangga yang naik turun musnah seketika saat pandanganku tertuju pada sebuah laguna yang membentang luas di depan mata. Laguna itulah yang disebut dengan Danau Kakaban...

Danau Kakaban... 
sumpehhh lho... indah bangetttt.... ^.^

Menurut literatur, pada mulanya Danau Kakaban merupakan laguna dari sebuah atol yang terbentuk lebih dari dua juta tahun yang lalu. Bagian dalam atol merupakan laguna yang tertutup dan terpisah dari laut di sekitar Kakaban. Namun, lewat pori-pori karang itu air laut dapat masuk ke laguna, bercampur dengan air hujan yang tertampung di dalamnya. Hal itulah yang menyebabkan air di cekungan itu payau...

Sebagai pulau atol yang memiliki laguna berair  payau di dalamnya, Kakaban tergolong langka. Diketahui, hanya ada dua laguna yang memiliki kondisi serupa, yang lainnya berada di Pulau Palau di Mikronesia, Filipina. (Namun demikian, jika dilihat dari keragaman biota yang mendiami danau, Kakaban yang paling banyak/lengkap)... hebat kan Indonesiaku.... ^_^

Setibanya di bibir danau, kami segera menyeburkan diri ke dalam danau untuk bersnorkeling. Karena kurang hati-hati saat menceburkan diri, air danau langsung keruh... sebab, pasir yang mendiami dasar danau langsung terangkat...

Snorkeling time... ^_^

Dari balik kaca masker, aku melihat banyakkkkk sekaliiiii.... ubur-ubur dengan berbagai ukuran. Mereka seperti menari-nari di danau yang dasarnya ditutupi rumput laut berwarna hijau tua... very awesome.... kerennnnnnnnnn....^.^

Dari literatur yang aku baca, ternyata beragam biota laut yang menghuni Danau Kakaban mengalami evolusi selama terkurung di dalamnya sehingga memiliki sifat dan tampilan fisik yang berbeda dengan spesies sejenis yang berada di laut.

Makanya, ubur-ubur yang ada di Danau Kakaban telah kehilangan kemampuan menyengat... Tanpa ragu, kami pun bermain-main dengan ubur-ubur tersebut dan memegangnya... kenyallll... seperti agar-agar... ^.^

Aku bermain-main dgn Jelly fish tanpa takut tersengat... 
very extraordinary... ^.^

Di antara ubur-ubur itu ada yang berbadan bening layaknya piring (Aurelia Aurita) dan beberapa jenis lain yang jauh lebih mungil, seukuran jari telunjuk (Tripedalia Cystophora). Sedangkan yang berukuran sekepalan tangan, berwarna coklat dengan tubuh seperti bohlam lampu (Martigias Papua), jumlahnya lebih dominan.

Di dasar danau tampak ubur-ubur jenis Cassiopeia Ornata menempel pada rumput laut. Uniknya, ubur-ubur jenis ini berenang secara terbalik (tentakelnya di atas... lucuuu... ^.^)

Selain ubur-ubur, aku juga melihat beberapa jenis ikan-ikan kecil seperti teri karang dan ikan julung-julung.
Puas bermain-main dengan ubur-ubur purba, kami pun beranjak meninggalkan Kakaban.

Seluruh tim berpose di depan danau... 
unforgettable moment ^_^

Senang rasanya bisa menikmati dan mengagumi indahnya ciptaan Tuhan. Tapi terbersit rasa khawatir, apa yang akan terjadi jika kawasan konservasi biota laut Danau Kakaban didatangi oleh rombongan wisatawan dalam jumlah besar... Terbayang terumbu karang yang terinjak-injak, sampah yang dibuang sembarangan, akan membuat kerusakan yang permanen di kawasan ini.
Semoga kekhawatiran tadi tidak menjadi kenyataan... semoga.....

Salam,
Ifa Abdoel

source: WBC Magazine (I was a reporter at WBC Magazine when I did this trip... ^.^....)

No comments:

Post a Comment