"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!
Showing posts with label Yogyakarta. Show all posts
Showing posts with label Yogyakarta. Show all posts

11/30/15

Kuliner di Yogyakarta

Wisata kuliner sepertinya menjadi hal wajib bagi sebagian pelancong jika sedang berkunjung ke kota lain. Berikut adalah beberapa tempat kuliner atau makanan yang menurutku wajib coba kalo kamu berkunjung ke Yogya, mayan-lah buat referensi.. ;))
cheers.. ;)

Angkringan

Nongkrong di angkringan sepertinya hal yang tabu untuk ditinggalkan kalo kamu berkunjung ke Kota Yogyakarta. Angkringan bisa kamu temui di sepanjang Jl. Malioboro maupun di dekat Stasiun Tugu. Angkringan ini sebutan untuk pedagang kaki lima pinggir jalan yang berjualan makanan dan minuman ringan. Ciri khas Angkringan ini adalah menjual nasi kucing..

Eh iya, nasi kucing ini bukan nasi buat kucing yeee.. tapi nasi yang dibungkus dengan kertas dimana jumlah nasinya hanya sedikit (jumlahnya seperti nasi yang diberikan untuk kucing), ga lebih dari sekepelan tangan.

Nah, nasi ini dilengkapi dengan berbagai macam lauk yang juga dengan jumlah minim di dalamnya. Biasanya lauk di dalam nasi berupa telur, mie, tempe, dan ayam suir. Harga nasi kucing pun terbilang murah sebungkusnya mulai dari Rp 2.000.

Nasi kucing di angkringan..

11/26/15

Pesona dan Derita Taman Buah Mangunan (Tour De Kebun Buah - part. 2)

Cerita sebelumnya ... Terik di Embung Nglanggeran

Artikel Pesona dan Derita Taman Buah Mangunan ini adalah bagian ke dua dari seri Tour De Kebun Buah. Seperti yang sudah kukatakan di artikel sebelumnya, perjalanan dari satu kebun buah ke ke kebun buah lainnya ini kulakukan tanpa sengaja. Baru ngeh-nya pas udah kelar jalan-jalan.. ;))

Yasud.. mendingan lanjut lagi aja yaks ceritanya.. ^^

Dari Perempatan Patuk motor dipacu ke arah Bantul. (Kalau dari arah Embung Nglanggeran arahkan motor lurus terus aja saat kamu tiba di perempatan Patuk. Jangan belok ke kiri (arah Wonosari)).

Di sepanjang jalan menuju Taman Buah Mangunan, penuh dengan hutan-hutan kecil dan kebun warga yang rimbun. Pepohonan yang berdiri di tepi jalan seolah berlomba memayungi pengguna jalan dengan menciptakan bayangan gelap di atas aspal jalan raya.. ^^

lebatnya hutan di kiri - kanan jalan

Sesekali kami berpapasan dengan pengendara motor atau mobil, tapi tak banyak.. emm.. lebih tepatnya, jalan menuju Taman Buah Mangunan sepi dari pengguna jalan. Jadi kebayang, kalo malem-malem lewat sini serem amat yaks.. (-_-!) 

FYI: Karena begitu rimbunnya pepohonan di sepanjang jalan menuju Taman Buah Mangunan, aku tidak menyarankan untuk kamu (terutama buat cewek-cewek) datang ke tempat ini seorang diri atau naik motor seorang diri pada sore/malam hari. Pasalnya, di sepanjang jalan tidak terdapat lampu/penerangan di jalan. Di tambah lagi, jarak hunian yang satu dengan yang lainnya saling berjauhan.

11/13/15

Terik di Embung Nglanggeran (Tour De Kebun Buah part. 1)

Cerita sebelumnya.. Museum Ullen Sentalu Mistis?

Holaa..
Untuk tulisan kali ini daku bikin dua seri dengan tema Tour De Kebun Buah. Tulisan berjudul "Terik di Embung Nglanggeran" ini merupakan part. 1 dari seri Tour De Kebun Buah.

Kenapa temanya Tour De Kebun Buah? karena lagi-lagi tanpa sengaja aku menjelajahi tempat-tempat yang penuh diisi puun puun buah, yaealah.. kalo diisi keju jadi martabak keju dong.. #eh :D

Ada dua kebun buah yang kutuju, pertama Embung Nglanggeran, dan yang kedua adalah Taman Buah Mangunan. Keduanya terletak di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta.

Olrite.. prambule-nya cukup segitu aja yaks.. mendingan baca aja yuks cerita daku sewaktu menjelajahi Embung Nglanggeran ala backpacker, maree.. ^^

Embung Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta

(05/04/2015)

Sekitar pk. 08.25 pagi, aku sudah berada di dalam bus TransYogya No. 3A tujuan Terminal Giwangan. Butuh waktu setengah jam berkendara dari Malioboro ke Terminal Giwangan. Pagi itu suasana terminal masih sepi, sebagian warung dan toko masih tutup. Aku melangkah menghampiri sebuah bus dengan tulisan "Wonosari" yang menempel di kaca depannya.

Hari itu aku memang ingin menjelajahi kembali wilayah Gunung Kidul karena wilayah ini memiliki banyak pemandangan alam yang luar biasa indah. Aku duduk persis di belakang supir bus. Sengaja memilih duduk di situ supaya mudah berkomunikasi dengan supir (gue pan kaga tau jalan cuy.. :p).

8/26/15

Museum Ullen Sentalu Mistis?

Kelamaan berhibernasi dan asyiknya belajar bisnis baru membuatku sementara waktu lupa berblogging ria, hehe..
Yasudlah, mumpung belom basi, yuks... simak ceritaku sewaktu mengunjungi Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta, maree... ^_^


Mistis?
(04/04/2015)

Berbekal panduan yang sebelumnya sudah kukumpulkan dari internet, pagi itu aku niat betul ingin menyambangi Museum Ullen Sentalu yang terletak di Jalan Boyong Km 25, Kaliurang Barat, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Apalagi saat seorang teman berkata bahwa museum yang satu ini penuh dengan aura mistis, membuatku semakin penasaran untuk mengunjunginya. "Tempatnya creepy gitu Peh, kaya ada aura magic-nya. Tapi itu tempat keren banget! swear deh... kudu lu satronin," tutur teman tadi.

Entah ia sedang promosi atau memang penggemar aliran magic atau memang percaya dengan hal-hal yang berbau tahayul, ia begitu semangat menyuruhku mengunjungi Museum Ullen Sentalu kalo aku sedang berada di Yogyakarta.

Ditambah lagi beberapa fakta yang kutemukan di mesin pencari Mbah Google. Mesin si Mbah yang berpengetahuan super luas ini berkata padaku:
"Yes, kamu harus mengunjungi Ullen Sentalu Ifa, karena museum ini cukup aneh, tidak ada foto di halaman saya yang menampilkan situasi atau kondisi di dalam museum," kata si Mbah.
"Pun nggak ada pengunjung yang diijinkan mengambil gambar di dalam museum," lanjut si Mbah.

Hezzz.. baeklah Mbah.. brangcutt..

Ullen Sentalu. Museum Seni dan Budaya Jawa

6/11/15

Kelayapan di Taman Sari

Cerita sebelumnya .. Intip Koleksi Patung De Arca

Sang raja berdiri tegap di dalam benteng. Tubuhnya menghadap jendela, mengamati dengan seksama para selir yang sedang asyik mandi sambil bersenda gurau. Tubuh-tubuh molek yang basah dan tidak ditutupi sehelai benangpun bertebaran di sekitar kolam pemandian yang disekelilingnya tumbuh subur bunga-bunga beraneka warna dalam bejana raksasa yang terbuat dari bebatuan alam.

Raja memanggil salah satu dayangnya dan menitah. Dengan penuh rasa hormat, sang dayang menganggukkan kepala, menyembah, dan beringsut dari hadapan raja.

Setengah bergegas, dayang tadi menuruni tangga benteng, berjalan menuju kolam yang penuh dengan perempuan-perempuan cantik. Setibanya di bibir kolam, dayang tadi memanggil dengan hormat salah satu perempuan cantik yang ada di situ.

Semu merah merona pipi sang perempuan saat mengetahui dirinyalah yang diinginkan untuk menemani sang raja berendam bersama..

Benteng di Kolam Pemandian Taman Sari

(flash back)
(09/03/2015)

Sejak pkl. 07 pagi aku sudah selesai packing. Sebuah tas ransel hitam dan sebuah plastik besar berisi oleh-oleh tergeletak di atas tempat tidur. Kulirik jam di tangan. Hmm.. masih ada waktu untuk keliling kota sebelum chek out pkl 13 siang.

6/10/15

Intip Koleksi Patung De Arca

Cerita sebelumnya: Berburu Kerajinan Kulit di Manding

Mau liat gaya superhero Spiderman saat pensiun dan memutuskan untuk tinggal di Yogya? ato mo foto bareng pemeran film The Avangers? Well.. semua bisa kamu lihat dan lakukan di De Arca - Statue Art Museum (museum patung seni).

Selain tokoh-tokoh di atas, di museum yang terletak di Kota Yogyakarta ini, kamu juga bisa menemukan koleksi patung-patung yang menyerupai tokoh-tokoh terkenal di Indonesia dan dunia. 

So.. ga perlu lagi jauh-jauh ke Madame Tussauds di Bangkok or Hongkong kalo di negara sendiri juga punya museum semacam itu. Intip dalemnya De Arca yuksss.. ^_^

Spiderman with blangkon + sarung batik + perut buncitnya ;))

6/9/15

Berburu Kerajinan Kulit di Manding

Berburu kerajinan kulit khas Kota Gudeg untuk dijadikan oleh-oleh atau cinderamata merupakan suatu keharusan bagi sebagian wisatawan. Apalagi Yogyakarta memiliki segudang lokasi yang menjual kerajinan kulit.

Cobalah melipir sejenak ke Desa Manding. Di situ ada Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding yang didapuk sebagai salah satu tempat untuk berburu oleh-oleh khas Yogyakarta, yang harganya tentu saja bersahabat dengan kantong kamu ;)

----
(flash back)

Cerita sebelumnya: Cari Wangsit di Gumuk Pasir Parangkusumo?

Waktu masih menunjukkan pkl. 12 siang saat bus tujuan Yogyakarta yang membawaku menggelinding keluar dari Terminal bus Parangtritis.

Setelah berjibaku dengan pasir dan berpeluh ria di Gumuk Pasir Parangkusumo, hari itu aku hendak melipir sejenak ke Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding, yang terletak di Desa Manding, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Mengapa aku ingin berkunjung ke Manding? sebab, bus tujuan Yogya yang aku tumpangi ini melewati Manding. So, kenapa ga sekalian mampir? sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, halahh.. alesann.. bilang aja mo belanja belenji hahaha.. :p

Well well.. Yogyakarta memang memiliki segudang lokasi yang menjual kerajinan kulit. Biasanya, wisatawan berburu kerajinan kulit khas Kota Gudeg untuk dijadikan oleh-oleh atau cinderamata. Nah, salah satu tempat untuk berburu oleh-oleh khas Yogyakarta adalah Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding.

Olrite.. lanjut lagi yaks..
Berhubung aku tidak tahu harus turun dimana, aku pun berpesan pada supir bus agar menurunkanku di Manding, hihihi..

Gapura Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding

3/26/15

Cari Wangsit di Gumuk Pasir Parangkusumo?

Sebulan sebelumnya...
Mataku secara ketat mengawasi layar monitor komputer dihadapanku, mencari-cari tiket kereta api ekonomi tujuan Yogyakarta, and I got it ;)
Only IDR 100K untuk perjalanan PP: Jakarta - Yogya - Jakarta, very cheap rite? ^_^

and I call this journey is Bday Getaway.. ^_^
Yeup.. It was my bday when I did this trip, hehehe.. ^_^
and also solo backpacker again, after long time.. 
Yasud.. please enjoy my story.. ^_^

Me @ Gumuk Pasir ^^

Day 01 
Stasiun Senen & Kereta Ekonomi Progo
(07/03)

Waktu sudah menunjukkan pk. 21 malam saat aku melangkah keluar dari Halte TransJakarta Senen. Dari situ kulangkahkan kaki menuju Stasiun Senen yang berjarak sekitar 300 m. Beberapa kernet bus yang ngetem di pinggir jalan memanggil manggilku dan menawarkan jasa busnya, tapi aku terus berjalan.

Setelah kurang dari 10 menit jalan kaki, aku tiba di depan Stasiun Senen. Hm.. stasiun ini sudah mengalami banyak sekali perubahan. Tampilan gedungnya lebih bagus, modern, bersih, dan rapih. Jauh berbeda dengan tampilan Stasiun Senen yang dahulu.

4/11/12

"Goa Ini Tempat Bermain Kami" (Menembus Perut Bumi @ Goa Jomblang - Grubug)


Cerita sebelumnya.. Adu Adrenalin @ Goa Kalisuci

Titik-titik air bergerak turun dengan cepat,
menimpa tubuhku  tanpa ku berusaha untuk menghindar..
Aku terpaku  menatap semburat cahaya hangat nan mesra,
yang merangsek masuk dari celah ranting dan dedaunan..
Ia begitu indah,
buatku terus mengucap nama-NYA..” (Ifa Abdoel - @Grubug Cave)

Day 2 (25 Maret 2012) - Gn. Kidul

Pkl. 07.00 pagi aku telah siap menunggu kedatangan Pak Man -petugas dari Goa Jomblang-Grubug-  yang ditugaskan Mas Cahyo untuk menjemput kami di penginapan. Dari arah pintu masuk terlihat sebuah mobil double gardan memasuki pekarangan hostel. Warnanya Orange dengan suara mesin yang berisik, ku sungging senyum saat memandangnya.

 Gue dan Orange.. ^.^

3/30/12

Adu Adrenalin @ Kalisuci Cave Tubing

Never stop dreaming..  that’s what I do.. ^.^

“Semuanya berawal dari mimpi..” sepertinya itu adalah ungkapan yang paling tepat untukku saat menyambangi Goa Jomblang – Grubug – Kalisuci, yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Hampir 2 tahun aku menunggu untuk bisa datang menikmati keindahan dan kemegahan ciptaan Allah SWT yang ada di Provinsi Yogyakarta ini. Aku masih ingat betul kejadian 2 tahun yang lalu ketika aku mengunjungi pameran wisata di Senayan, Jakarta.

Saat itu aku berada di stand milik dinas pariwisata kota Yogyakarta. Mataku tak bisa lepas dari dua buah gambar yang terpampang di dinding stand.. gambar Cave Tubing Goa Kalisuci dan ‘Ray Of Light’ Goa Grubug.. ^_^

Sebelumnya aku tak pernah tahu, bahkan tidak pernah menyangka sama sekali bahwa wilayah Gunung Kidul yang terkenal tandus dan gersang ini memiliki pemandangan yang luar biasa megah dan spektakuler dalam bentuk goa-goa yang tersembunyi di bawah tanah.. amazingggg... ^.^

Jujur.. saat pertama kali melihat gambar-gambar tersebut aku terpesona.. kalo kata orang sih cinta pada pandangan pertama.. ahayyy.. ^_^ mungkin sebagian dari Anda akan menganggapku lebay surabay.. tapi jujur.. itu yang aku rasakan saat pertama kali melihat gambar Goa Grubug dan Kalisuci.. aku mupeng beratss.. hihihi.. ^.^

Idealnya orang yang jatuh cinta, so pasti ingin bertemu dan melihat pujaan hatinya kan?.. begitu pula denganku. Rasaku ingin bertemu dengan Kalisuci dan Grubug begitu menggebu, tapi apa daya, aku terbentur dengan dana (kalau pergi sendiri, biaya caving di Goa Jomblang - Grubug berkali-kali lipat harganya) dan ketiadaan teman seperjalanan. Tak ada satupun teman yang memiliki minat sama. Akhirnya, rasa rindu ingin bertemu harus aku kubur rapat-rapat  -_-“

Sampai akhirnya aku berkenalan dengan Siska (Ika) yang ternyata memiliki hasrat yang sama denganku.. ^.^ Kami berdua pun merencanakan perjalanan ini. Hanya saja, kami butuh 2 orang lagi untuk menggenapi biaya. Alhamdulillah dari grup fesbuk kami bertemu dengan Ifan (dari Malang), Arif dan Mbot (dari Bandung) yang bersedia ikut trip ini (walau sempat ada misunderstanding..;)

Special thanks buat kalian berempat.. ^_^.

Olrite.. tak usah panjang lebar lagi.. here is my story.. please enjoy.. ^_^

10/28/10

Economic Train Yogyakarta – Jakarta (Eid Holiday 2010)

This story based on economic train that I used from Yogyakarta to Jakarta.
I never planned to used this economic train until one condition pushed me to did that...
(this is my first time, travelling with economic train... :p)
-----
kisah sebelumnya... Ke Yogya Ku Kembali - (Tour De Candi)
-----
That day (17/9), I want to go home after I spent plenty of time at some areas in central java. I was doing solo backpacker, travelling alone...

At that time, I was in Yogyakarta, at Malioboro exactly...
In my wallet, there were only IDR 200K left.
I went to the closest ATM BCA at Malioboro Street to get more money for buying bus ticket.
As u know, the ticket more expensive during the Eid holiday...
(I want to buy eksekutif bus ticket).
And guess what I found? that ATM didn't work out!

I asked a security officer where I could find another ATM BCA.
He said inside of Malioboro Mall.
With my heavy backpack, I went into Malioboro Mall.
Inside the Mall, I found ATM BCA, many...
But I saw a girl sttepped out from the ATM room, and said loud to me,
"These ATMs didn't work out! none of them work out!"

GoD!...
For a moment I can't think clearly.
I don't know when the ATM will be function again?
What should I do?
If I stayed one more night at Malioboro, than only IDR 50K left.
('cos my room rate was IDR 150K/night, and it's difficult to find another hostel during Eid holiday).

10/25/10

Ke Yogya Ku Kembali - (Tour De Candi)

Kisah sebelumnya (Suatu Hari Di Magelang, Day 3 & 4 (Tour De Candi))

Dari penginapan, aku jalan kaki menuju terminal, carrying my heavy backpack, uuuggghh... Setelah berjalan kaki sekitar 20 menit, aku sampai di terminal. Di sana, bus tujuan Yogya sudah menunggu. Aku memilih duduk di belakang (mojok-lagi) supaya bisa tidur hehehe... O ya, hari ini jadwalku mengunjungi kota Yogyakarta.

Tidak sampai setengah jam, bus tujuan Yogya langsung penuh dengan penumpang. Kali ini aku harus membayar ongkos bus sebesar Rp. 12 rebu *beuh..*

Guyuran hujan kembali mengiringi perjalananku. Setelah menempuh waktu 2 jam, aku tiba di Yogyakarta. Hmmm... Jujur saja, pada saat itu sebenarnya aku tidak tau kalo aku sudah tiba di kota Yogya. Ada satu hal yang membuatku 'ngeh'... yakni, bus "Trans Yogya" yang lagi ngetem... :D Tanpa buang waktu, aku langsung turun dari bus dan menghampiri halte bus Trans Yogya.

Bus Trans Yogya

Hmmm... sudah lama aku penasaran ingin mencoba naik bus Trans Yogya. Aku sendiri tau keberadaan bus ini dari salah seorang sahabat. Katanya, pengoperasian bus ini sama dengan bus Trans Jakarta, hanya saja perbedaannya terletak pada keramahan petugas penjaga bus (kernet). Kernet bus Trans Yogya katanya lebih ramah dari Trans Jakarta. Wokehlah... kalo masalah itu patut aku buktikan sendiri... ;)

8/19/10

Rute Trans Yogya

Sebelumnya gue mo ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa buat temen2 yang menjalankannya... Mohon maaf lahir batin yaw... ;)

Kali ini gue mo kasi informasi  rute Trans Yogya. Mayanlah... selain murmer, kita bisa bisa ngider2 kota Jogja ((baca: Ke Yogya Ku Kembali (Tour De Candi)) sambil nyanyi lagu 'Yogyakarta'-nya KLA...
"Pulang ke kotamu. Ada setangkup haru dalam rindu... 
Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna... 
Terhanyut aku akan nostalgi, saat kita sering luangkan waktu...
nikmati bersama, suasana Yogya..."


rute trans yogya...