cerita sebelumnya....
Tenda Biru di Angkor Wat
Awalnya, aku
agak heran dengan kawasan Killing Field ini. Tak sesuai dengan keangkeran namanya, Killing Field (lahan pembantaian). Tempat ini hanya terdiri dari sebuah tugu peringatan, museum, dan taman yang ditumbuhi pepohonan rindang dan rerumputan yang hijau...
malahan adem banget...
Di sebuah bangku taman aku duduk.
"Enough... I have enough for hearing this," tutur seorang nenek-nenek bule yang duduk tak jauh dari tempatku.
"Oh my God," tambahnya lagi sambil menutup wajahnya erat-erat. Teman sang nenek-nenek tampak menepuk-nepuk bahunya berusaha menenangkan.
"Emang ada apa
sih?
Kok pada stress gitu?" batinku heran.
Segera aku menyalakan tape dan mengikuti instruksi di dalamnya.
(flash back)
Day 4, (13 Oct' 2011)
Sekitar pkl. 05.45 pagi, aku telah siap di loby hostel. Hari ini jadwal aku meninggalkan kota Siem Reap. Saat
check out ada kejadian yang tidak menyenangkan,
huh!
Begini ceritanya...
Selama menginap, salah seorang pelayan selalu memintaku untuk membayar makanan yang aku pesan saat itu juga. Tak hanya itu, pada saat
check in, pelayan tersebut juga memintaku untuk membayar langsung (saat itu juga) kamar yang aku sewa. Saat aku meminta tanda bukti (kwitansi/bill) tanda pembayaran kamar dan makanan, sang pelayan tidak memberikannya, dengan alasan, "tidak perlu tanda bukti".
Saat itu yang ada dipikiranku adalah "Oh... mungkin di hostel ini memang tidak perlu ada tanda bukti kali ya."
Positive thinking! that's what I did. But that's completely wrong!! (kesalahan#1)
Saat
check out, pengurus hostel memintaku untuk membayar makanan dan kamar yang sebelumnya sudah aku bayar. Kukatakan pada mereka bahwa aku sudah membayarnya. Mereka minta bukti. Aku tidak punya... (-_-!)
Aku berusaha tenang.. kusebutkan ciri-ciri pelayan yang memintaku untuk membayar langsung. Pengurus hostel menyuruh anak buahnya untuk mencari pelayan yang aku tidak tahu namanya siapa (-_-!) (kesalahan #2)