"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!
Showing posts with label Dieng. Show all posts
Showing posts with label Dieng. Show all posts

10/7/10

Cerita Dari Dieng II - (Tour De Candi)

Kisah sebelumnya (Cerita Dari Dieng - Day 1 & 2)...

Day 3, Rabu (15/9/2010)

Pkl. 04.15 WIB aku beranjak dari tempat tidur, bersiap untuk melihat sunrise di Gunung Sikunir. Diiringi bersin yang tiada henti, aku berkemas menyiapkan segala keperluan untuk hiking. Pkl. 04.30 aku dan Pak Toha siap menuju Gn. Sikunir.

Sunrise di Gunung Sikunir

Udara dingin, gerimis dan kabut langsung menyambit kami saat berkendara dengan motor  menuju Gn. Sikunir. Dinginnya udara benar-benar membuatku mati gaya... :'(  Pelan-pelan Pak Toha mengendarai sepeda motornya karena jalanan benar-benar tidak terlihat (tertutup kabut...). Tapi aku tidak khawatir karena Pak Toha hapal sekali jalanan menuju Gn. Sikunir. Contohnya, walaupun hari masih gelap dan tertutup kabut, ia tau di mana ada genangan air sehingga langsung memperlambat laju sepeda motor.

Sekitar pkl. 05.00 WIB, kami tiba di kaki Gn. Sikunir. Di tempat itu sudah banyak wisatawan yang juga memiliki niat yang sama denganku, melihat sunrise dari atas Gn. Sikunir. Dengan bermodalkan senter, bersama-sama kami meniti jalan setapak (hiking) menuju pucak.

Ini dia jalan setapaknya

Sampai puncak sekitar pkl. 05.40 WIB. Aku memandang sekeliling... ada beberapa anak muda yang menjajakan dagangannya berupa kentang goreng dan sosis goreng (FYI: kentang goreng dan sosis goreng merupakan makanan jajanan yang paling banyak aku temui di Dieng. Kentang goreng di sini bukan kentang goreng seperti yang biasa kita temui kalau makan di fast food, melainkan kentang-kentang kecil yang bentuknya bulat sebesar bakso yang disusun dan ditusuk (seperti sate), kemudian digoreng di atas minyak sayur).

10/6/10

Cerita Dari Dieng I - (Tour De Candi)

Day 1, Senin (13/9/2010)

Sore itu (13/9) hujan deras mengguyur terminal bus. Agak bergegas aku melangkah dan menaiki bus ekonomi yang akan mengantarku ke Jawa Tengah. Huffttt... kuhempaskan tubuhku di kursi dekat jendela.

Seorang pria duduk di sebelahku, sebut saja namanya Mas Tejo. Ia yang akan menjadi teman seperjalananku. Selang beberapa menit, aku mendengar beberapa penumpang yang duduk di belakangku terlibat percakapan seru seputar harga tiket bus ekonomi yang kami tumpangi.

"Saya tadi kaget lho mas, harga tiketnya mahal sekali, biasane ndak segini," kata seorang ibu sambil menunjukkan tiket bus (di situ tertera Rp. 130 rebu *beuh..*).
Aku hanya diam mengawasi, "Memangnya berapa sih harga tiket biasanya," tanyaku dalam hati.
"Biasanekan  cuma 65 ribu, lha ini kok naeknya sampe dua kali lipet toh," gerutunya seperti tahu apa yang ada dipikiranku.
"Mungkin karena masih suasana lebaran kali bu, makanya tiketnya jadi naik," ujar anak muda yang duduk di sebelah ibu tadi.
"Iya sih, tapi mosok naiknya mahal banget toh... kalo kaya gini saya kan jadi ndak punya uang untuk ngasih ke sodara... " tuturnya kesal.

Aku memilih untuk diam saja, tidak ingin ikut berargumen. Oh ya... seperti yang sudah aku bilang sebelumnya  (baca: Gara-gara Kereta Api Bogowonto), kali ini aku melakukan solo backpacker... alias travelling alone alias backpacker sendirian... Beberapa orang teman menganggapku terlalu berani dan gila (backpacker sendirian ke tempat yang sama sekali belum pernah kudatangi dan hanya bermodalkan informasi dari internet).
Hmm... sebenarnya ini bukan kali pertama aku pergi ke luar kota sendirian. Pekerjaanku yang sebelumnya kerap menuntutku untuk pergi ke kota-kota di dalam maupun luar pulau Jawa sendirian.

Sekitar pkl. 17.40 WIB, bus meninggalkan terminal, ngaret dari jam keberangkatan seharusnya (pkl. 16.00 WIB). Bus ekonomi yang aku naiki cukup nyaman (tidak ada penumpang yang berdiri), walaupun ada bagian bus yang bocor dan meneteskan air hujan... :p Selama perjalanan, terhitung sebanyak dua kali bus berhenti selama 1/2 jam untuk istirahat dan makan.

Day 2, Selasa (14/9/2010)

Sekitar pkl. 06.00 WIB, bus memasuki daerah Wonosobo, angin dingin berhembus masuk ke dalam mobil dari kaca jendela, bbrrrr... "Baru sampe sini aja udah terasa dinginnya, apalagi kalo udah sampe Dieng ya?" batinku.