"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

11/26/15

Pesona dan Derita Taman Buah Mangunan (Tour De Kebun Buah - part. 2)

Cerita sebelumnya ... Terik di Embung Nglanggeran

Artikel Pesona dan Derita Taman Buah Mangunan ini adalah bagian ke dua dari seri Tour De Kebun Buah. Seperti yang sudah kukatakan di artikel sebelumnya, perjalanan dari satu kebun buah ke ke kebun buah lainnya ini kulakukan tanpa sengaja. Baru ngeh-nya pas udah kelar jalan-jalan.. ;))

Yasud.. mendingan lanjut lagi aja yaks ceritanya.. ^^

Dari Perempatan Patuk motor dipacu ke arah Bantul. (Kalau dari arah Embung Nglanggeran arahkan motor lurus terus aja saat kamu tiba di perempatan Patuk. Jangan belok ke kiri (arah Wonosari)).

Di sepanjang jalan menuju Taman Buah Mangunan, penuh dengan hutan-hutan kecil dan kebun warga yang rimbun. Pepohonan yang berdiri di tepi jalan seolah berlomba memayungi pengguna jalan dengan menciptakan bayangan gelap di atas aspal jalan raya.. ^^

lebatnya hutan di kiri - kanan jalan

Sesekali kami berpapasan dengan pengendara motor atau mobil, tapi tak banyak.. emm.. lebih tepatnya, jalan menuju Taman Buah Mangunan sepi dari pengguna jalan. Jadi kebayang, kalo malem-malem lewat sini serem amat yaks.. (-_-!) 

FYI: Karena begitu rimbunnya pepohonan di sepanjang jalan menuju Taman Buah Mangunan, aku tidak menyarankan untuk kamu (terutama buat cewek-cewek) datang ke tempat ini seorang diri atau naik motor seorang diri pada sore/malam hari. Pasalnya, di sepanjang jalan tidak terdapat lampu/penerangan di jalan. Di tambah lagi, jarak hunian yang satu dengan yang lainnya saling berjauhan.

Jadi, menurutku waktu terbaik ke Taman Buah Mangunan adalah pagi hari.. ^^

Motor masih menggelinding di jalan mulus beraspal saat hutan kecil yang kami lewati berganti menjadi hutan pinus. Pohon-pohon pinus berukuran besar menjulang tinggi, berderet tak beraturan di sisi kiri dan kanan jalan, memaksaku untuk berhenti sejenak.

Di tengah jalan raya sepi di antara hutan pinus..

Mejeng dulu yaks.. ^^

Saat berhenti di pinggir jalan raya, hanya sesekali terdengar deru kendaraan yang melintas. Selebihnya adalah suara jangkrik dan serangga hutan yang sahut menyahut. Usai mengambil foto, motor kembali melaju di jalan beraspal.

Hutan Pinus Mangunan/Hutan Pinus Imogiri

Sepuluh menit kemudian, kami tiba di kawasan obyek wisata yang cukup terkenal di daerah itu.. Hutan Pinus Mangunan, atau yang juga dikenal sebagai Hutan Pinus Imogiri.

Bagian depan Hutan Pinus Mangunan/Hutan Pinus Imogiri

Seperti inilah penampakan Hutan Pinus Mangunan/Hutan Pinus Imogiri

Hutan Pinus Mangunan/Hutan Pinus Imogiri ini sepertinya dikelola dengan baik oleh warga sekitar. Di dalam hutan terdapat kursi-kursi dari kayu yang sengaja disediakan untuk pengunjung. Kawasan di sekitarnya pun terlihat cukup bersih.

Lebatnya hutan dan keindahan batang-batang pinus dengan warna gradasi coklat-bercorak yang langsing memanjang ke atas, menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika tempat ini kerap dijadikan tempat pemotretan pre-wedding, and of course.. cuco bingits buat tempat narsis ala ala.. ;))

Berdasarkan info yang kuperoleh dari internet, Hutan Pinus Mangunan ini terletak di Desa Dlingo, Mangunan, Bantul. Luasnya mencapai 500 H.

Hutan pinusnya kece banget cuy.. ^^

Konon, untuk masuk ke dalam hutan pinus ini ada tiket parkir yang harus dibayar dan untuk masuk ke dalamnya gratis. Sorry yaks, aku ga tau harga tiket parkirnya karena saat itu aku tidak berminat untuk mampir masuk ke dalam hutan pinus ini.

So.. kami pun bergerak kembali menembus jalan raya. Motor melaju cepat di jalan beraspal mulus yang dipayungi pohon-pohon tinggi di sisi jalan. Tak sampai setengah jam, kami tiba di area Taman Buah Mangunan.

Taman Buah Mangunan

Begitu memasuki area Taman Buah Mangunan, jalan aspal mulus berganti dengan jalan tanah yang rusak parahh.. (-_-!)
Batu-batuan besar dan kecil memenuhi badan jalan membuat kami harus ekstra hati-hati saat masuk ke dalam kawasan taman.

Di sepanjang jalan kulihat banyak sekali tanaman buah yang ditanam di area tersebut. Tapi sayang, kondisi mereka memprihatinkan! Semak belukar, gulma, dan ilalang, seolah berebut lahan dengan tanaman buah. Belum lagi berbagai hama/kutu hinggap di daun dan batang/buah membuat sang tanaman tampak mati segan hidup tak mau, kasiann tanemannyaa... :((

Sungguh disayangkan, tempat yang seharusnya bisa menjadi lahan edukasi bagi pengunjung, terbengkalai tak terurus.. :(

Di ujung jalan kami berhenti karena harus membayar tiket masuk sekaligus parkir motor Rp 10.000 *beuhh..

Dari situ motor bergerak mengikuti jalan menanjak yang juga rusak parahh.. *elus-elus bokong (-_-!)
Untuk ke Taman Buah Mangunan ini aku sengaja membekali diri dengan sebuah jaket, karena konon katanya, Taman Buah Mangunan terletak di atas bukit dan hawa di sekitar situ dingin..
Tapi kenyataan di siang itu, gerah beudd.. :p

Menurut Haris, sejatinya area Taman Buah Mangunan memang dingin. Kadang kabut turun di wilayah itu. Tapi pada siang itu entah mengapa hawa tidak sedingin biasanya. Hm... efek global warming keknya.. :p

Di ujung jalan menanjak, ada lokasi parkir motor. Dari tempat parkiran motor, kami berjalan mengikuti sebuah anak tangga yang terbuat dari semen. Rasanya tak sabar lagi ingin melihat Sungai Amazon-nya Indonesia yang menjadi daya tarik taman ini.. ^^

Tapi sayang.. saat melintas anak tangga, kulihat banyak sampah plastik dan sampah-sampah lainnya berserak di jalan, di sela-sela pohon, di atas rerumputan, dimana-manaa.. :O

Kondisi di sepanjang anak tangga terlihat mengenaskan, kotor akibat ulah pengunjung yang tidak mengerti arti kebersihan! omaygod.. (-_-!)

Sampah plastik yang berserakan :O

Tolong buat kamu yang berkunjung ke sini jangan nyampah!!
Buang sampah pada tempatnya. Kalaupun tidak ada tempat sampah, bawa kembali sampah kamu dan buang setelah kamu menemukan tempat sampah!! *emosi*

Yuks.. sama-sama kita jaga kebersihan Taman Buah Mangunan ini, sayang kan kalo taman dengan pemandangan sekeren ini harus dikotori dengan sampah..

Nih dia pemandangan keren yang aku maksud..

Pemandangan keren inilah yang menjadi alasan orang untuk datang ke Taman Buah Mangunan.

Pose dari belakang biar terlihat kekinian :p

Dari ujung anak tangga atau tepatnya di atas bukit, aku bisa melihat sebuah pemandangan yang luar biasa indah.. Lekukan Sungai Oyo berwarna coklat, membelah bukit-bukit hijau di sebelahnya. Bukit-bukit tersebut merupakan bagian dari Pegunungan Mangunan. Adapun Sungai Oyo yang melintas di tengah-tengah bukit ini nantinya bermuara di Pantai Parangtritis.

Menurut Om Google, Taman Buah Mangunan ini letaknya di Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Taman yang diresmikan tahun 2013 ini luasnya mencapai 23 H.

Ga perlu jauh-jauh ke Brazil, Indonesia juga punya sungai yang mirip Amazon...^^

Here I am.. ^^

See.. bagus banget kan pemandangan di Taman Buah Mangunan ini? ^^
Sayang kan kalo taman ini penuh dengan sampah dari pengunjung..
Sungguh sebuah PR besar bagi Pemkab Bantul untuk lebih memperhatikan lagi keberadaan Taman Buah Mangunan. Kasian taneman buahnya tak terurus, akses jalannya pun rusak parah... :(

Membangun memang lebih mudah daripada memelihara. Butuh kemauan, kerja keras, dan niat baik untuk membuat Taman Buah Mangunan ini kembali ke kondisi terbaiknya..

Usai berfoto dan beristirahat sejenak, kami kembali ke halaman parkir dan motor pun dipacu membawaku kembali ke Kota Yogyakarta.. Sekitar pkl. 16 sore aku tiba di Kota Yogyakarta dengan selamat, alhamdulillah..

Note: Ongkos ojek yang harus kubayar dari Patuk - Embung Nglanggeran - Taman Buah Mangunan - Yogyakarta: Rp 150.000.

(FYI: buat kamu yang mau ke Taman Buah Mangunan atau ke Embung Nglanggeran, bisa menggunakan jasanya Haris. Hubungi saja di No. 0818-04006504).


Salam

Ifa Abdoel 


No comments:

Post a Comment