"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

5/8/12

Luntang Lantung @ Patong

Pagi yang cerah... aku masih terbaring ketika bebunyian dari speaker hp terdengar.
"Nenggg... sorry yaaa.. gue gak bisa ikut ke phuket, huhuhu..." tutur suara di seberang sana.
"Hah? serius looo??? kenapa?" jawabku panik.
"Temen gue sakit, jadi gue yang harus bikin laporan kantor untuk diserahin hari jumat, huhuhu..." katanya lagi.

Seketika jantungku berdegup kencang... Perutku mendadak mules..
Solo backpacker again???... OMG..:O

Kali ini ada rasa panik menghinggap karena aku sama sekali tidak merencanakan solo bekpeker.. -_-" Sebelumnya kami berdua sudah berencana akan nge-host di salah satu anggota CS yang bermukim di Phuket Town, setelah itu kami akan go show mencari hostel di kawasan Patong.

Tapi... karena kejadian mendadak ini aku terpaksa harus men-skip rencana nge-host dan memutuskan untuk langsung ke kawasan Patong dan bermalam di sana.
Setelah telepon kututup, aku langsung bangkit dan segera 'browsing tempat penginapan!'

Aku harus berburu dengan waktu mengingat nanti sore aku akan terbang ke Phuket.. hicks -_-" bener2 ga siap banget dah cuy.. :'(
*Parahnya saat itu sedang high season, tentunya biaya penginapan jauh lebih mahal... -_-"
(lesson #1, always prepare for the worst -_-").

Setelah menemukan tempat penginapan murah Cheap Charlie's Backpacker Lodge yang berlokasi di Na Nai Road, aku menghentikan pencarian di internet, dan bersiap menuju bandara...
Waktu menunjukkan pkl. 15 saat aku tiba di Bandara Soekarno Hatta, terminal 3.

(FYI: Saat ini penerbangan internasional maupun nasional via maskapai AA semuanya terintegrasi di terminal 3).

Seperti biasa, proses check in sudah aku lakukan seminggu sebelum keberangkatan via internet. Berhubung tanpa bagasi, aku langsung menuju counter yang terletak di sebelah mesin check in untuk membayar airport tax sebesar 150rebu *beuhh..*

Setelah itu aku mengisi secarik kertas keimigrasian dan melangkah ke lantai 2. Di lantai 2 ada ruang tunggu yang dilengkapi beberapa resto, toko, musholah dan mesin ATM.
Aku memilih untuk duduk di ruang tunggu dan tidur sambil menunggu ashar. Setelah sholat, aku kembali ke ruang tunggu. Tak lama kemudian terdengar suara dari speaker yang meminta penumpang tujuan Phuket, Thailand agar menuju tempat imigrasi karena setengah jam lagi pesawat akan lepas landas.

me, backpack & terminal 3..

Usai berkutat dengan bagian imigrasi yang antriannya cukup panjang (ada 2 loket yang dibuka), aku menuju ruang tunggu Gate 4. Lima belas menit kemudian, aku telah berada di dalam pesawat dan siap meninggalkan Jakarta...

Kosong... dua bangku di sebelahku tak berpenghuni. Penerbangan ke Phuket hari itu sepi penumpang. Hmm.. apakah ini sebabnya AA memajukan jadwal penerbanganku?
(FYI: sebelumnya jadwal penerbanganku ke Phuket adalah tanggal 20 - 24 Feb' 2012, tapi mendadak pihak AA memajukan jadwal penerbanganku sehingga aku hanya punya waktu efektif 2 hari jalan-jalan di Phuket. O ya, untuk jalan-jalan ke Phuket ini aku dapat tiket promo IDR 571K, Jakarta - Phuket - Jakarta ^_^).

Sekitar pkl. 20 malam aku tiba di Bandara Internasional Phuket, Thailand. Usai berurusan dengan pihak imigrasi, aku melangkah ke luar gedung.

Belum sampai di luar, aku melihat sebuah stand kecil (berwarna kuning) bertuliskan SIM card True Move. Hmm.. berdasarkan keterangan yang aku peroleh dari milis, aku bisa meminta SIM card gratis di tempat itu. Kudekati mbak-mbak yang berdiri di sebelah stand (saat itu banyak orang yang berkerumun di situ) dan meminta SIM card. Ia pun memberinya dengan cuma-cuma.

Kemudian aku bergerak kembali menuju pintu keluar. Belum sampai keluar gedung, aku dihadang oleh para calo yang menawarkan jasa transportasi. Aku tak menghiraukan mereka, tetap bergerak terus hingga tiba di luar gedung. Di luar gedung aku melihat sebuah meja setengah bundar dengan dua orang penjaga berseragam hijau. Di atas meja tertulis 'Taxi & Shuttle Van'.

Kios shuttle van..

Aku menghampiri mereka dan berkata bahwa aku ingin menggunaka jasa shuttle van (mini bus) untuk menuju Patong. Mereka pun menunjuk harga 150 Bath *beuhh..*

(FYI: Kalau kamu menggunakan jasa shuttle van, kamu tidak sendirian tetapi bersama-sama dengan wisatawan lain. Jadi, pihak pengelola mini bus akan menunggu penumpang lain sampai bus penuh, tapi jangan khawatir karena kamu akan diantar sampai ke depan hotel tempat kamu menginap).

Ini dia mini bus yang mengangkut gue ke Patong..

Suasana malam hari di Bandara Internasional Phuket.

Setelah mini bus terisi penuh, kami pun bergerak menembus malam. Dag dig dug dhuerrr... begitu mungkin bunyi detak jantungku di sepanjang jalan.. -_-"

First Day (22 Feb' 2012) - Luntang Lantung @ Patong


Di tengah perjalanan, van berhenti di sebuah travel agent. Kami diminta turun dan masuk ke dalam. Di dalam ada dua orang petugas. Mereka menanyakan dan mendata alamat hotel tempat kami menginap (supaya kami bisa diantar sampai tujuan/hotel). Salah satu petugas menawarkan padaku paket tur Phi Phi Island. Harga yang diberikannya 1100 Bath dengan kapal cruise.

Aku menolak tawaran itu mengingat di Patong banyak travel agent yang mungkin bisa memberiku harga lebih murah dari itu.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan. Suasana di van kembali hening.. sepertinya para wisatawan (yang mayoritas bule) lebih memilih untuk mengawasi jalan dari pada bercakap-cakap.. demikian pula denganku.. -_-"

Kulirik jam di tangan yang sudah menunjukkan pkl 21.30 saat kami memasuki kawasan Patong. Satu persatu penumpang van mulai turun. Jantungku semakin berdegup tak karuan saat van melintasi jalan yang cukup sepi dan berhenti tempat di depan hostel tempat aku ingin menginap.

'Cheap Charlie's Backpacker Lodge' begitu bunyi tulisan yang terletak di atas sebuah bangunan. Rasa ragu menggelayut hatiku saat aku memasuki bangunan hostel. Di depan hostel terdapat dua buah meja bilyar. Beberapa orang bule dan dua orang perempuan Thailand yang super sexy terlihat berdiri di sisi meja bilyar.

Aku bergerak menuju sebuah meja resepsionis yang terletak di sudut hostel. Salah satu perempuan itu menghampiriku. Kepadanya aku bertanya apakah dia punya kamar kosong?
"Yes we have, but only dormitory room and only one bed left," sahutnya.

Baiklah.. aku pun meminta padanya untuk melihat ruang dormitory tersebut. Perempuan itu beranjak dari kursinya dan menyibak tirai yang menutup sebuah pintu yang terletak persis disebelah meja resepsionis.

Di balik pintu itu terdapat sebuah ruang kecil yang berisi empat ranjang susun (bertingkat) berjejer dan dua buah ranjang kecil di depannya. Perempuan itu menunjuk pada sebuah single bed yang terletak persis di dekat pintu. Katanya, hanya tempat tidur itu yang masih tersisa (yang lain sudah disewa semua). Harganya 200 Bath.

Sejenak aku tertegun.. rasanya aku tak sanggup jika harus bermalam di situ. Sebuah ruang tanpa pintu (hanya ditutup oleh tirai) yang di depannya terdapat meja bilyar dan langsung menghadap jalan raya, bukanlah tempat yang tepat untukku melepas penat. Belum lagi masalah keamanan barang bawaanku -_-"

Bismillah.. Aku memutuskan untuk tidak menginap di hostel itu dan melangkahkan kaki, entah ke arah mana.. (-_-") aku hanya mengikuti keramaian. Sambil terus melangkah aku melirik bangunan yang kulintasi. Setiap ada gedung yang bertuliskan rent room, aku berhenti dan masuk kedalamnya, menanyakan kamar kosong. Hasilnya nihil..penginapan di wilayah itu rata-rata full book.. (-_-")

Kalaupun ada, harganya tinggi di atas 800 Bath per malam.. high season... it's really high season.. :'((
Aku terus berjalan sendiri.. menembus malam dan keramaian. Di tiap hostel aku terus berhenti dan bertanya. Tapi tak satupun hostel yang berkenan di hati (yaaeellaahhh.. kaya' milih apaan aje fa.. :p).

Waktu sudah menunjukkan pkl 22.30 malam dan aku masih berada di jalanan, belum juga mendapatkan tempat untuk bermalam.. (T_T) hicks!  *begini toh rasanya jadi tunawisma, luntang lantung di jalanan (-_-*)

Sampai akhirnya aku tiba di depan sebuah mulut gang. Di dalam gang tersebut terdapat beberapa toko dan hotel. Mataku tertuju pada papan di depan sebuah bangunan mirip ruko yang bertuliskan 'Patong Sub Inn'. Untuk beberapa saat aku berdiri mematung, kemudian berjalan menghampiri.

Patong Sub Inn.

Di depan hostel ada sebuah meja resepsionis dan seorang perempuan duduk dibelakangnya. Tak jauh dari meja tersebut, ada seorang pria bule bertubuh besar dan seorang perempuan sexy sedang bercakap-cakap. Melihat kedatanganku sang pria bule menyapa dengan hangat. Ternyata pria bule tersebut adalah pemilik hostel. Ia memberiku dua buah kunci kamar yang terletak di lantai 4 dan lantai 5.

"If you like one of those rooms, you can put your bag inside, and than you go down here, bring your passport," katanya dengan mulut beraroma alkohol.. -_-"

Aku menurut, naik ke lantai 4, lanjut ke lantai 5.. ngos ngosan euyyy.. :p
Isi kamar di lantai 4 dan 5 tidak jauh beda, hanya saja.. untuk menuju lantai 5 memang dibutuhkan tenaga ekstra... capeeee -_-"

Pilihanku pun jatuh dengan kamar di lantai 5. Selain kamarnya lebih luas, harganya pun lebih murah (selisih 100 Bath). Untuk menyewa kamar ini aku harus merogoh kocek sebesar 800 Bath *beuhh..*
(Email Patong Sub Inn: patongsubinn@hotmail.com)

Ini dia kamar gue di lt. 5 yg superrr gedeee... ^.^

Usai meletakkan tas, aku turun ke bawah, menyerahkan paspor untuk di foto copy oleh petugas resepsionis. Setelah itu aku beranjak pergi mencari travel agent. Berdasarkan informasi dari teman-teman yang pernah berkunjung ke Patong, di sini cukup mudah mendapatkan travel agent.

Memang benar, tak jauh dari tempatku menginap, ada dua stand travel persis di pinggir jalan. Di travel agent yang pertama aku tidak mencapai kata sepakat untuk harga one day travel to Phi Phi Island. Agen travel tersebut menawarkan harga 1.300 Bath via kapal cruise (dari harga 1.500 Bath). Aku menolaknya dengan alasan, kemahalan.. :p

Tapi di travel agent yang kedua, aku mendapat harga 700 Bath *beuh..* (dari harga 800 Bath) untuk one day trip to Phi Phi Island dengan menggunakan kapal ferry.
(FYI: di tiap travel agent kamu bisa menawar harga untuk tiap paket perjalanan. Jangan ragu untuk menawar, jika tidak cocok kamu bisa mencari agen travel yang lain untuk perbandingan harga).

Setelah mendapat tiket tur ke Phi Phi Island, aku mampir ke Sevel untuk membeli sebotol besar air mineral, harganya 27 Bath *beuhh..* Setelah itu kembali ke hostel, waktunya untuk beristirahat.. rasanya capeeeee bangettt... zzzz...


bersambung... Singgah Di Koh Phi Phi

Salam,
Ifa Abdoel

4 comments:

  1. Mbak, mau nanya.. Jadi bisa y cari agen tiket tour ke phi phi island malam hari? Kira2 smpai jam berapa tutupnya travel agent disana? Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa kok klo mo cari malem2, tp sy kurang tau persis tutupnya jam brp. wkt itu jam 11 malem masih ada yg buka.
      ur welcome.. ^_^

      Delete
  2. Ka aku ada plan buat solo backpacker ke phuket. Kalo sampai bandara phuket di atas jam 9 malam kira2 masih ada minibus ga ? Aku naik AA dari KL dan landingnya sekitar jam 9 an, aku ragu masih ada minibus ga jam segitu
    Trus mendingan nginep di phuket town atau di patong ya ? Makasih infonya ka

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayanya msh ada. kalopun nggak ada naek taxi aja, cari yg pake argo.
      nginep di phuket lbh murah dr patong.. klo patong deket pantai. phuket jauh dr pantai..

      ur welcome ^^

      Delete