cerita sebelumnya... Luntang Lantung @ Patong
Sekitar pkl. 07 pagi aku sudah siap menunggu jemputan di lobby
hostel. Pagi ini adalah jadwalku mengunjungi Koh Phi Phi atau Phi Phi Island. Sambil
menunggu, aku berkeliling di sekitar hostel. Cuaca hari itu cerah sekali..
sinar matahari yang hangat menyentuh kulit coklatku.. (^_^)
Bulan Februari di negara ini termasuk bulan high season dimana para wisatawan dari
berbagai negara di penjuru dunia datang ke Thailand untuk berlibur, menikmati
matahari yang bersinar sepanjang hari.. #kalo buat gue mah kaga ngaruh kalee.. kulit gue udah tanned kok.. hyyyaaa .. :p#
Satu dua kendaraan melintas di jalan raya yang masih sepi,
begitu pula dengan pejalan kaki. Hmm..
pemandangan pagi ini sungguh kontras sekali dengan pemandangan tadi malam.
Semalam, jalan raya ini begitu sesak dengan laju kendaraan dan bibir jalan
penuh dengan lautan pedagang serta pejalan kaki yang mayoritas adalah turis.
Suasana di pagi hari..
Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat jelas bukit hijau
yang menjulang tinggi di ujung jalan. Baru ngeh.. ternyata kota Patong ini diapit
oleh perbukitan yaks.. cooll.. ^.^ Selesai jeprat-jepret aku kembali ke lobby
hostel. Tak berapa lama, sebuah mobil mini van datang menjemputku.
Dari hostel tempatku menginap, van bergerak menjemput
penumpang lain yang tinggal di hotel berbeda. Saat van menggelinding di jalan
raya, barulah aku sadari ternyata hostel tempatku menginap sangat dekat dengan
beberapa objek wisata.
Yang pertama adalah Jungceylon Mall (hanya 10 menit jalan
kaki dari hostel), lalu Bangla Road (letaknya persis di depan Juction Mall).
Kemudian Pantai Patong yang hanya butuh jalan kaki tak kurang dari 10 menit
juga! What a good coincidence.. huurayyy.. \(^_^)/
Second Day (23 Feb’ 2012) – (Koh Phi Phi)
Setelah mobil terisi penuh, supir van membawa mobil ke arah
luar kota, tepatnya menuju Pelabuhan (Pier) Ratsada. Di sepanjang jalan kami disuguhi
jalanan yang meliuk-liuk melewati perbukitan hijau.. mirip jalanan di Puncak,
Jawa Barat (tapi di sini nggak ada kebun teh-nya yah... :D).
Sekitar pkl. 08.15, mobil yang aku tumpangi tiba di Phuket Ratsada
Port. Phuket Ratsada Port adalah sebuah pelabuhan kecil tempat penyebrangan kapal
ferry menuju Koh Phi Phi. Walaupun kecil, pelabuhan ini penuh dengan lautan
turis dengan beragam bahasa.
Phuket Ratsada Port..
Di pelabuhan, seorang pemandu wisata datang menghampiri dan
mendata kami. Kemudian kami diberi stiker yang ditempelkan di baju sebagai
tanda pengenal dan kupon makan siang (stikernya jangan sampai hilang yaks.. :D)
Aku melangkah naik ke atas kapal ferry. Di atas kapal
(bagian yang tanpa atap) penuh dengan kursi-kursi dari plastik. Setelah
mengambil beberapa foto, aku masuk ke bagian dalam kapal. Bagian dalam kapal
terbagi dua (lantai atas dan bawah) dan dilengkapi dengan air con. Di kedua lantai
terdapat jejeran bangku penumpang yang di tiap bangkunya tersedia jaket
pelampung (savety first gan.. good.. good.. ^_^).
Di atas kapal ferry..
Berbondong-bondong menuju Phi Phi Island..
Kalau melihat ukuran kapal ferry yang cukup besar, mungkin sekitar
500 penumpang bisa diangkut dengan kapal ini, atau lebih yah??.. Aku memilih duduk di bagian dalam sambil mengistirahatkan
mata.. zzzz... *masih ngantuk cuy.. :p*
Sekitar pkl. 10.30 beberapa orang pemandu wisata datang
menghampiri bangku-bangku penumpang. Mereka menjelaskan pada penumpang mengenai
kegiatan dan pulau-pulau apa saja yang akan kami kunjungi hari itu.
Lima belas menit kemudian, kami tiba di Maya Bay (pulau
tempat syuting filmnya Leodarno D' Caprio). Sayang, di sini kapal tidak bisa
merapat lantaran terlalu besar. Hanya mereka yang menggunakan kapal cruise/boat kecil saja
yang bisa merapat ke pantai. Alhasil, aku hanya bisa melihat dari kejauhan
pantai “the beach” yang terkenal itu.. :p
Gugusan tebing karang di Maya Bay...
Teuteup kudu mejeng.. ^_^
Selain tebing karang yang menjulang tinggi di sekitar
pantai, dari kejauhan aku juga bisa melihat betapa ramainya pantai Maya Bay. Puluhan orang tumpah ruah di pantai yang mungil sehingga tidak bisa
dinikmati lagi keindahannya, hhmmm...
(mungkin kalau ke tempat ini harusnya pas lagi low season kali ye... biar agak sepi.. :p)
Kapal-kapal kecil yang menuju 'the beach'..
Pantai 'the beach' yang penuh dengan lautan manusia.. :O
Pantai 'the beach' yang penuh dengan lautan manusia.. :O
Setelah melewati Maya Bay, kapal bergerak menuju Viking
Cave. Di sini kembali kami hanya numpang lewat saja (tidak masuk ke dalam
goa-nya). Dari situ kapal melanjutkan perjalanannya menuju Koh Phi Phi.
Narsis lagihh..^.^
Tebing karang di sekitar Viking Cave..
Viking Cave.. (nggak tau di dalemnya ada apaan..:p)
O ya, di kapal ini aku bertemu dan berkenalan dengan 4 orang
Indonesia. Mereka para mahasiswa dari Palu, Sulteng, yang sedang berlibur.
Senang rasanya bertemu dengan mereka, akhirnya... gue bisa ngomong pake
bahasa Ibu Pertiwi... (/^_^)/
Pas lagi ngobrol-ngobrol, ternyata harga mereka dapatkan
untuk one day tour ke Koh Phi Phi ini
sebesar 1.300 Bath lho.. hampir dua
kali lipat mahalnya dibandingkan dengan harga yang kuperoleh (700 Bath).
Padahal, mereka berangkat dari Phuket Town dimana harga trip di Phuket Town
biasanya jauh lebih murah karena lebih dekat. Justru paket tour yang dibeli di
Patong harganya jauh lebih mahal (Patong memang terkenal sebagai daerah wisata).
Ini mah kebalik ya... weird.. :p Mereka pun cuma bisa terkaget-kaget dengan harga yang kuperoleh... ^_^
Lanjuttt... Setibanya
di dermaga Koh Phi Phi, petugas di kapal memberikan kami dua opsi: opsi
pertama, langsung menghabiskan waktu di Koh Phi Phi atau snorkeling di Coral
Bay? Kami berlima memilih opsi kedua, snorkeling di Coral Bay.
Perahu layar di depan Koh Phi Phi..
Long tail boat sliding..
Kami pun diminta untuk pindah ke kapal yang lebih kecil.
Setelah itu, kapal bergerak meninggalkan dermaga Phi Phi Island menuju Coral
Bay. Tak sampai 15 menit kami tiba di Coral Bay. Untuk kegiatan
snorkeling ini, petugas memberi pinjaman gratis alat snorkel dan masker. Tapi
untuk fin, aku harus menyewa seharga 80 Bath *beuhh..*
Sayangnya, dari ke-4 orang teman Indonesiaku itu, hanya dua
orang yang berani snorkeling... -__-* aku pun kebagian membantu satu dari
mereka (Vera) yang mengaku nggak pede snorkeling di laut (padahal bisa
berenang).. :p
Byurrr... pemandangan laut di Coral Bay cukup indah, keadaan
bawah lautnya lebih mirip dengan P.1000. Karangnya banyak yang mati, tapi di
satu lokasi aku melihat ikan jenis groupies,
parrot fish dan sersan mayor fish berenang bergerombol... cantikkk bangettt ikan-ikannyahhh.. ^.^
After snorkeling.. ^.^
Snorkeling di Coral Bay..
Selama satu jam kami snorkeling, menikmati pemandangan bawah
laut Coral Bay. Setelah itu, kami kembali ke kapal dan pergi menuju Phi Phi
Island. Begitu turun dari kapal, ternyata kami harus membayar
retribusi dermaga (pier) sebesar 20 Bath per orang *beuhh..*
Pier..
Di depan gerbang pulau..
Dari pier kami
berjalan kaki masuk ke dalam gang/jalan kecil menuju Hotel Phi Phi untuk makan siang.
Di hotel, aku harus berpisah dengan teman-teman Indonesiaku karena meja makan
kami berbeda (disesuaikan dengan nomor pada stiker). Aku kebagian meja no. 15.
Gang/jalan kecil di Koh Phi Phi..
Di depan Phi Phi Hotel..
Di atas meja, tergeletak berbagai jenis makanan asia membuat
air liurku berebut ingin keluar... :p Bawang bombay tepung, nasi, spagheti,
ayam goreng, ikan bumbu asam manis, sayur tumis, sop, salad buah, semangka, dan
nanas, tersedia di atas meja. Di sudut meja juga terdapat teh, kopi, cream dan
gula yang juga bisa dinikmati.. *semua
makanannya enakkkkk bangetttt cuyyy... mareee
makann.. \(^.^)/
Kelar makan aku langsung cabut ke pantai. Aku harus berburu
dengan waktu, pasalnya petugas sudah mewanti-wanti kami agar kembali kumpul di
kapal pada pkl. 14.15 siang. Kali ini aku keliling Koh Phi Phi sendirian (kalo
nunggu Vera cs. kelamaan.. :p).
Berhubung hanya satu jam aku diberi waktu untuk berkeliling,
aku tidak sampai naik ke atas puncak bukit. Padahal katanya keren banget lho ngeliat pemandangan dari atas.. Hmm.. maybe next time deh..
Satu jam keliling Koh
Phi Phi memang waktu yang amat sangat singkat! Nggak bisa eksplore seluruh
pulau, kurang puassss euy.. -__-“ Tapi
dari sini aku jadi tahu, kalau hendak ke Phi Phi Island lebih baik sediakan
waktu khusus (nginap di pulau ini), biar puas keliling pulau-pulaunya.. Ini
buat kamu-kamu yang suka pantai lho..
:p
Beautiful sceneries.. ^_^ |
Nyoklatin kulit yg udeh coklat di Koh Phi Phi beach.. ^.^
Beginilah bentuk pantai di Pulau Phi Phi.. |
Aku pun kembali ke atas kapal, di dalam aku memilih duduk di lantai bawah. Sekitar pkl. 14.40 kapal meninggalkan dermaga Koh Phi Phi. Ruang kapal yang ber-AC sepertinya menjadi obat tidur yang mujarab buatku hehehe..
Patong Night Life
Pkl. 17.00 sore kapal merapat di Ratsada Pier, Phuket. Usai
sudah perjalananku ke Koh Phi Phi.
Setelah ber-say goodbye dengan
Vera cs., aku mencari-cari mini van yang tadi pagi membawaku. Seorang petugas berseragam menunjuk pada
sebuah mobil yang diparkir di ujung jalan. Oya,
stiker yang ditempel di pakaian kamu jangan sampai hilang, karena stiker itu
yang menjadi penanda (tiket) kamu.
Setelah semua penghuni mini van terkumpul, mobil pun
bergerak kembali menuju Patong. Sekitar pkl. 18.30 kami tiba di Patong. Begitu
sampai, aku langsung ke hostel untuk membersihkan badan, setelah itu keluar mencari travel agent untuk kegiatanku
esok hari.
Aku langsung menghampiri travel agent yang kemarin. Ternyata,
travel agent yang kemarin tutup. Alhasil aku pun menghampiri travel agent yang
satunya lagi. Setelah proses tawar menawar, aku berhasil memperoleh harga 600
Bath *beuhh..* (dari harga 650 Bath) untuk City Tour esok hari.
Tak hanya itu, lewat travel agent tersebut aku juga memesan airport pick up transfer. Harga yang
harus aku bayar sebesar 170 Bath *beuhh..*
Usai memesan, aku melangkahkan kaki ke arah Bangla Road..
Suasana malam hari di Patong sangatttt ramaaiii.. kendaraan yang berseliweran
di jalan raya dan para turis dari berbagai negara tampak memenuhi jalan. Sinar
dari lampu-lampu toko dan cafe turut menambah semarak suasana..
Kemudian aku berjalan kembali. Kali ini mataku mencari-cari ATM. Aku memang sengaja tidak membawa banyak uang cash dalam mata uang Bath. Aku lebih memilih menggunakan ATM. Mataku tertuju pada mesin ATM Kasikorn Bank (yang warnanya ijo) dan menarik uang di sana.
(FYI: selain
Kasikorn Bank, kamu juga bisa menarik uang di SCB ATM- yang warnanya ungu,
kedua ATM ini yang paling banyak ditemui di Patong).
Setelah itu aku melangkah menuju Bangla Road. Bangla Road
merupakan nama sebuah jalan, dimana saat matahari terbenam, jalan tersebut ditutup
bagi kendaraan. Jadi, wisatawan bebas berjalan kaki di jalanan tanpa harus
terganggu dengan kendaraan.
Di depan mulut Bangla Road aku berhenti sebentar untuk
mengambil gambar. Saat itulah seorang pria bule datang menghampiriku.
“Hi.. do you speak
english?” katanya.
Aku mengiyakan.
“Are you a tourist?” katanya.
Aku mengangguk.
“Me too..” ucapnya. “I come from San Fransisco, where do you
come from?”
“Indonesia,” jawabku suspicious..
“Are you alone?”
“Yes,” jawabku.
“Me too.. Can I buy you drink?” tanyanya sumringah.
“No, I don’t drink,” tukasku cepat sambil melangkah menjauh.
“Can I buy you dinner?” Katanya memburu.
“No.. I’m sorry,” sahutku sambil kaburrrr...
Duhh..
bukannya kenapa-kenapa ya, serem aja
kenalan sama bule di Bangla Road! Sendirian pula lagi gue-nyahh.. (-__-“).
Agak bergegas aku melangkah masuk ke jalan Bangla. Malam itu
Bangla Road penuh dengan turis. Di sebuah sudut jalan aku melihat dua orang
ibu-ibu pedagang kue basah. Kue-kue yang mereka dagangkan sangat beragam dan sama
dengan kue-kue tradisional Indonesia, misalnya aja ketan bakar, kue moci, kue
mangkok, kue lapis.. dsb dsb.
Tapi rasanya bagaimana ya?
Didorong rasa penasaran, aku membeli kue moci dan kue mangkok. Setelah kucoba,
kue mocinya pedesss... pake cabe kali
yee.. udah gitu kue mangkoknya kurang
lembut lagi, seret bangettt.. hadeeehhh..
(-__-*) Harga kue-kue tersebut bervariasi, antara 20-30 Bath.
Sambil nyemil kue aku berjalan berkeliling di Bangla Road.
Panjang jalan ini sekitar 300 m kali yee..
Di sepanjang jalan ini berderet cafe/restoran yang menampilkan go go dancer sebagai pemikat pengunjung.
Sepanjang pengamatanku, go go dancer
ini tak hanya didominasi oleh perempuan lokal maupun bencong lokal, tetapi banyak
juga perempuan bule yang menjadi go go
dancer.
Go go dancer itu
sendiri adalah sebutan bagi penari yang bekerja untuk menghibur pengunjung di
cafe/diskotik. Dengan menggunakan pakaian mini mereka menari di atas meja
maupun di etalase cafe untuk memikat pengunjung.
Di sini aku juga melihat beberapa orang lady boy (bencong) atau yang dalam bahasa Thai disebut Katoi, sedang menawarkan jasa, entah
untuk menemani minum atau yang lainnya. Tak hanya itu, kegiatan prostitusi juga
marak di tempat ini. Aku melihat beberapa orang pria menunjukkan kertas (berisi
gambar-gambar perempuan berikut harganya) pada laki-laki yang melintas di
depannya (terutama pria bule).. ckckck!... (-__-*)
Dari Bangla Road aku menuju Jungceylon Mall, letaknya persis
di depan Bangla Road. Kebetulan di mall ini setiap hari ada pertunjukkan air
mancur tiap pkl. 19 dan 21 malam. Sambil menunggu pertunjukkan air mancur, aku
berkeliling mall.
Di bagian basement terdapat area suvenir. Berbagai macam
suvenir khas Thailand bisa dibeli di sini. Tapi jujur aja yah.. suvenir di sini sama dengan yang dijual di Kamboja, Viet Nam, Yogya, dan Bali (-_-*). Sementara di lantai atas, isinya
sama seperti mall-mall kebanyakan.
Usai melihat pertunjukan air mancur, aku kembali ke hostel. Di
jalanan, aku melihat penjual daging panggang. Melihat tampilannya aku pun
tertarik untuk membeli beef. Harganya
murah, hanya 20 Bath per batang... (^_^)
O
ya, untuk anda yang muslim, sebelum membeli daging panggang ini jangan lupa untuk bertanya yang mana yang tidak mengandung pork
(babi). Habis makan, aku beranjak tidur... rasanya badan remuk
banget hari itu.. zzzzzzzz
Salam,
Ifa Abdoel
No comments:
Post a Comment