"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

4/1/13

Diving @ Pulau Panjang & Keramba

Hai hai...
daku mo cerita lagi yahh... trip gretongan lagi nih, alhamdulillah hihihi... ;))

Kali ini, teman-teman dari BC ngajak daku diving lagi di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Panjang (Long Island) dan Keramba (dekat Pulau Pramuka). 
Please enjoy.. ^_^

Hari Minggu (16/3) sekitar pkl. 09.00 WIB, kapal yang aku tumpangi meninggalkan dermaga Pantai Mutiara. Berhubung hari masih pagi, suasana di sekitar dermaga Pantai Mutiara asik banget... Sinar matahari yang belum terlampau menyengat, mempercantik pantulan bayangan kapal layar dan rumah-rumah mewah yang ada di sepanjang dermaga.

Kapal layar dan pantulan bayangannya di atas permukaan air.

Bayangan rumah...

View di Pantai Mutiara.

Gue ga tau nama gedung ini apa ya?

Setelah kurang lebih 1,5 jam berada di atas air laut, kapal yang mengangkutku tiba di P. Pramuka. Di sini mampir dulu untuk menyewa perlengkapan snorkeling. Hmm.. sambil menunggu perlengkapan snorkeling tiba, aku putuskan untuk narsis sebentharrr... ^_^

Asikk... ^_^

Di pinggir dermaga P. Pramuka.

Suasana di sekitar P. Pramuka.

Dari P. Pramuka, kapal kembali berlayar menuju Pulau Genteng Kecil. Sayangnya, begitu tiba di pulau tersebut kapal nggak bisa merapat karena dermaga penuh dengan kapal-kapal lain yang singgah. Katanya sih, belakangan ini P. Genteng Kecil emang rame terus dikunjungi wisatawan karena kondisi terumbu karangnya masih bagooosss... ^_^

Alhasil, kapal pun berputar haluan menuju P. Panjang. Jarak dari P. Genteng Kecil ke P. Panjang tidak terlampau jauh. Sepuluh menit kemudian aku tiba di P. Panjang, yeaayy...

Pulau Panjang.

Menurut Mbah Wiki, P. Panjang ini termasuk dalam Kelurahan P. Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Karena bentuknya yang memanjang, P. Panjang menjadi pulau yang diproyeksikan untuk menjadi bandar udara Kepulauan Seribu. Konon, pengerjaan landasan pacu di pulau ini sudah 50 persen rampung. 
 
Di dalam pulau juga terdapat sebuah makam yang sering dikunjungi para peziarah. Makam tersebut konon merupakan makam seorang tokoh yang masih memiliki kekerabatan dengan kesultanan banten, Syeikh Mahmud Bin Zakaria.
Warna gradasi biru lautnya keren ya...  ^_^

Setelah persiapan diving dilakukan, aku pun nyemplung ke dalam laut. Jreeenggg... pemandangan bawah laut yang aku liat pertama kali adalah karang mati! dimana-mana banyak karang matiii.. :O

Dududu... bijimana inihhh?? *sigh* ... kondisi bawah laut di perairan P. Panjang sudah rusak! Selain karang mati, hamparan clay juga memenuhi lantainya. Belum lagi sampah sampah plastik yang nyangkut di sela-sela karang, buat daku mirisss... :'(

Untungnya, tanpa sengaja seekor nudibranch berwarna biru kuning dengan sungut hitam di bagian kepalanya terlihat olehku. Dia lagi ngetem diantara clay dan karang mati, warnanya cakeppp... ^_^ Tapi, entah lagi ngapain si nudi di tempat terbuka seperti itu. Dia ga takut dimangsa predator kah?... *ih sotoy nih gue :p*

Dan di beberapa bagian daku masih melihat coral hidup. Di antara coral-coral tersebut, berkeliaran berbagai biota laut, mulai dari bintang laut dengan berbagai warna, ikan groupis such as Mak Erot (Parrot fish), butterfly fish, ikan ekor kuning, sersan mayor fish, dan sebagainya... Kok dan sebagainya? iyahhh.. karena daku nggak hafal lagi nama-nama ikannyahh... ;))... *maap*

Eh... tiba-tiba aku ngeliat hard coral yang di atasnya penuh dengan ikan karang kecil-kecil berwarna biru, langsung aja aku hampiri. Dengan sengaja aku melintas di atas karang, dan ikan-ikan tersebut langsung kocar kacir, kaburrr... bubar jalan eh.. bubar renang hihihi... *iseng cuyyy..* *maap ya ikannn..* ;))

Pilih nomer. 2! #eh... :p (pic. CDC)


Karang hidup yang masih tersisa..

Kurang lebih 38 menit aku nyelem di kawasan ini. Setelah safety stop di kedalaman 4 meter selama 3 menit, daku naik ke permukaan. Usai sudah diving pertama hari itu.

Log Book (1)
Location: Long Island pier.
Air in: 3 Psi.                     | Air out              : 0,8 Psi.
Time In: 11.53 WIB.        | Time out           : 12.32 WIB.
Dive time: 39’.
Visibility: 10 – 15 m.       | Depth                : 19 m.

Di atas dermaga, aku istirahat sejenak sambil minum air kelapa fresh from the tree... Eh, kebetulan banget dapet kelapa muda, dagingnya empukkk... ^_^


Narsis dulu di dermaga P. Panjang.

Nah, saat aku selesai narsis di pinggir dermaga P. Panjang, tiba-tiba kakiku terasa nyeri. Ternyata, jempol kakiku kesusupan kayu... hicks! ;'((
Beberapa teman diver langsung memberikan pertolongan, beuhhh... kaya parah ajeee... Tapi beneran loh broo... rasanya sakit banget pas kulit kaki dicongkel pake jarum sampe bolong... huhuhu... hicks! :'(((

Setelah tim penyelamat berhasil mengeluarkan pipihan kayu dari jempol kaki, sambil menahan nyeri aku segera masuk ke kapal. Jangkar segera ditarik, kapal pun kembali berlayar. Kali ini menuju Keramba, spot penyelaman yang kedua. 

Spot Keramba ini letaknya ada di P. Keramba. P. Keramba itu sendiri merupakan pulau kecil di antara P. Pramuka dan P. Panggang. Berhubung nggak ada dermaga, kami turun langsung dari kapal (boat entry)...

Boat entry.. (pic. CDC)

Begitu nyelem, hal pertama yang menarik perhatianku adalah adanya beton-beton berbentuk kubus di dasar laut. Beberapa soft dan hard coral terlihat menempel di dalam dan di luar kubus-kubus tersebut. Tak jauh dari kubus-kubus itu ada deretan wadah tempat transplantasi coral. I see... rupanya tempat turun (entry) kami adalah lokasi transplantasi coral, not bad...

Selanjutnya, kami bergerak menjauh dari kubus. Pemandangan bawah laut Keramba ini tak jauh berbeda dengan perairan P. Panjang, sama sama miskin coral! Sepanjang mata memandang yang paling banyak kutemui adalah clay dan karang mati… *sigh*

Piss dulu ahh... ^_^ (pic. CDC)

Hmm.. candid nih ngambil fotonya.. :p (pic. CDC)

Tapi, saat melihat beberapa ekor bayi Nemo (clown fish) bergerak-gerak lincah di antara anemone, rasanya seneng banget.. (^_^) Bukan hanya itu, berbagai jenis ikan-ikan karang dan groupies yang berwarna-warni ganti-gantian mejeng di dekatku, kaya pengen ditoel aje tuh ikan... :p 
Sama seperti P. Panjang, di sini aku juga menemukan banyak Gorgonian Fan alias coral kipas dengan dominasi warna merah bata. Keliatan cantikkk... ^_^

Butterfly fish berenang santai di atas karang. (pic. CDC)

Sayang... lagi-lagi lambaian sampah plastik yang terjepit di sela-sela karang bikin aku ngelus dada... hicks! :'( 
Tak terasa sudah setengah jam kami menyelam di tempat ini. Setelah melakukan safety stop, kami naik ke kapal. Usai sudah penyelaman kedua (sekaligus terakhir) hari itu.

Log Book (2)
Location: Keramba.

Air in: 3 Psi.                     | Air out               : 0.5 Psi.
Time in: 14.03 WIB.        | Time out            :  14.44 WIB.
Dive time: 30’.
Visibility: 10 -15 m.         | Depth                 : 20 m.

Dari lokasi penyelaman, kapal meluncur menuju P. Pramuka. Di pulau tersebut kami membersihkan diri dan makan siang yang kesorean, hihihi... :'))

Kemudian kami singgah sebentar di Pulau Keramba untuk membeli oleh-oleh, yang terkenal di sini adalah ikan bandeng duri lunak. Berhubung aku nggak minat beli oleh-oleh, aku memutuskan untuk berkeliling, meniti dermaga P. Keramba sambil mengabadikan pemandangan di sekitar pulau... ^_^

View di sekitar P. Keramba.

Another view di P. Keramba.

Setelah oleh-oleh di tangan, kami melanjutkan perjalanan, kembali ke Jakarta. Dengan cepat kapal bergerak, berpacu dengan sinar matahari yang mulai memudar. Sekitar pkl. 19.00 kami tiba di dermaga Pantai Mutiara. Welcome home 

Tahukah kamu? *Menurut data dari Majalah Tempo (2010), produksi sampah kota Jakarta adalah 6.663 ton atau 27.996 meter kubik per hari. Sekitar 1.800 ton dari sampah tersebut dibuang sembarangan ke sungai dan mengalir ke laut setiap harinya.* Save our sea!



Salam
Ifa Abdoel

No comments:

Post a Comment