"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

5/31/11

Jambore Bahari 2011 di Pulau Pramuka

"Peh... mo ikutan acara Jambore Bahari ga? Murah nih cuma 300 ribu, 3 hari, tapi nginepnya di tenda!" begitu isi SMS yang aku terima dari Botak.
"Wahhh... bole tuh," kataku menanggapi SMS itu. Apalagi Botak menambahkan bahwa biaya tersebut including fun dive + sewa alat SCUBA lengkap!!!  sssshhh... benar2 tawaran yang menggiurkan... ^_^

Baiklah... aku pun kemudian melakukan promosi sana-sini dan hasilnya, terkumpullah 9 orang peserta (6 of us are divers ;)

O ya, FYI: kegiatan Jambore Bahari merupakan sebuah acara tahunan hasil kerjasama pemerintah wilayah Kepulauan Seribu dengan organisasi pemuda pecinta alam TRAMP. Dan selama 3H2M (22 - 24 April 2011), kami mengikuti Jambore Bahari yang lokasinya mengambil tempat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu...

Wanna know my story?... cekidottt... ^_^


Day One, (22 April 2011)

Sesuai itinerary, kami diminta berkumpul di dermaga 22, Marina - Ancol, Jakarta, sebelum pukul. 07.00 WIB dan aku menjadi peserta terakhir yang tiba di dermaga (yang laen datengnya pagi-pagi banget... :p).

Suasana di sekitar dermaga marina, ancol.

Sekitar pkl. 07.45 WIB, kapal kayu yang mengangkut kami berangkat meninggalkan dermaga Marina. Selama perjalanan, kebanyakan waktu kami isi dengan tedooorrrr... zzzzz

tidur berjamaah ;))

Tiga jam kemudian, kami tiba di P. Pramuka. Dari dermaga, kami langsung diminta menuju sebuah lapangan yang berada di area Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS), lokasinya ada di bagian belakang pulau. Untuk yang satu ini, ternyata Pak Marlon sebelumnya sudah mem-booking terlebih dahulu sebuah penginapan di P. Pramuka. Alhasil, kami yang seharusnya menginap di tenda dome (seperti yang dilakukan peserta lainnya), berbelok arah menuju penginapan yang lokasinya di ujunnngggg... pulauuuu.... *jauuuuhhhhh cuyyyyy...*

P. Pramuka dan kapal kayu yang mengangkut kami.

Sementara teman-teman yang lain menuju penginapan, aku memilih melihat-lihat keadaan sekitar TNKS. di lapangan TNKS telah berdiri rapih tenda-tenda mungil (dome). Dan diantara rimbunnya pohon, para peserta yang lain tampak sedang asyik menikmati makan siang mereka...

Lapangan TNKS dan tenda dome.

Setelah makan siang, aku memilih untuk singgah sebentar di tempat penangkaran penyu. Tapi sayang ruang penyunya dikunci, alhasil aku memilih untuk narsis di depannya... ( narsis memang harus berlanjut, no matter how... =D )

Lunch & narsis di penangkaran penyu.

Usai narsis, kami pergi ke penginapan. O ya, penginapan yang kami sewa namanya Mega Homestay. (No telp. Mega Homestay: 081514480390, 08159675584, 021-23725638). Untuk yang satu ini aku mo ngucapin tengkyu banget buat Pak Marlon & Pak Pola karena udah bayarin penginapannya... ^_^

Di penginapan, yang kami lakukan adalah istirahat, rebahan, leyeh-leyeh... (sementara peserta lain sibuk mengikuti upacara pembukaan Jambore dan sebagainya), what the f*ck we were doin'...... :O
Parahnya lagi, kami setuju dengan usulan Botak untuk menyewa kapal dan snorkeling di pulau-pulau yang ada di sekitar P. Pramuka... *gubrakkkk...* jamborenya pegimana inihhhhh... :'(

(Perlu diluruskan sejenak... teman kami (si Ivan Botak) merupakan 'orang dalem' TRAMP.  
So... semua kegiatan yang kami lakukan atas tanggung jawab dia! *nyari selamet nih gue* (kalo ada anggota TRAMP yang baca tulisan ini, gue mo ngucapin sorryyyy beratttthhhh... karena nggak ngikutin acara Jambore seutuhnyaaa... piisss yooo....^.* )

di penginapan

Kemudian aku dan Botak bergerak menuju dermaga, mencari kapal yang bisa kami sewa. Di sebuah warung, kami bertemu dengan seorang perempuan muda setengah baya, ia yang akhirnya mencarikan kami kapal berikut tarifnya. Setelah bernegosiasi, kami sepakat untuk menyewa kapal milik Pak Calung seharga 400 rebu seharian. Patungan @ 50 rebu untuk 8 orang. (No HP Pak Calung: 087884497080).

Pulau Kotok

Lanjuttt... sekitar pkl. 14.30 WIB, kami berangkat menuju Pulau Kotok. Makan waktu sekitar 1 jam bagi kapal kayu yang mengangkut kami untuk tiba di pulau ini. Begitu tiba di pulau ini aku baru menyadari bahwa pulau ini merupakan pulau pribadi yang dipergunakan sebagai tempat rehabilitasi Burung Elang Bondol dan Elang Laut Perut Putih.

di atas perahu

Di pulau ini, kami menyempatkan diri untuk snorkeling sejenak. Keadaan terumbu karang di P. Kotok lumayan bagus (walaupun banyak bulu babinya...:p). Ikan-ikan karangnya pun tergolong bervariasi dan banyak... Untuk ukuran Kep. 1000, gak rugi deh snorkeling di tempat ini :)
Hanya sekitar 15 menit aku snorkeling. Selanjutnya, aku memilih untuk masuk ke dalam pulau, mengamati elang-elang yang membuatku penasaran....:)

Menurut penjaga yang mengawasi tempat penangkaran, burung-burung yang direhabilitasi tersebut merupakan hasil sitaan pemerintah DKI (dari rumah-rumah penduduk di Jakarta-red). Setelah direhabilitasi, burung-burung tersebut kemudian akan dilepas ke alam bebas.

Di P. Kotok.

Berdasarkan literatur yang aku baca, pada tahun 1989 pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan burung Elang Bondol sebagai maskot kota Jakarta, bersama salak Condet (Jujur... untuk yang satu ini aku baru tau lho hehehe... *sorry Jakartaaaa* tapi jadi inget sama logo transjakarta niyy hehehe...).

Elang Bondol atau Brahminy Kite (Haliastur indus), juga dikenal sebagai the red backed sea eagle yaitu Burung Elang Laut yang bagian belakangnya berwarna merah dan kepala sampai leher berwarna putih. Ia merupakan sejenis burung buas atau burung pemangsa yang berukuran sedang dari famili Accipitridae.

Elang Bondol & Me.

Kandang & Elang Laut.

Me & Elang Laut Perut Putih.

Elang Bondol ini sering terlihat di langit India, Pakistan, Banglades, Asia Tenggara, dan juga bagian selatan New South Wales, Australia. Mau tau lengkapnya tentang burung ini? klik di sini yak... :)

Olrite... lanjut lagi yah... Burung-burung hasil sitaan tersebut banyak yang cidera berat atau sayapnya patah. Nah, tugas tempat rehabilitasi ini adalah untuk menyelamatkan mereka. Sedangkan untuk burung-burung yang terlanjur jinak, mereka akan diliarkan kembali. Penjaga tadi juga menjelaskan bahwa di tempat itu terdapat 12 kandang dimana masing-masing kandang tadi merupakan tahapan-tahapan ujian bagi elang-elang tersebut, sebelum mereka dilepas ke alam bebas. .. oooo begetooo...

Pulau Semak Daun (Smackdown)

Usai berpamitan dengan penjaga pulau, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Semak Daun (Smackdown). Di pulau ini kami menyempatkan diri untuk mendarat (karena melihat banyak sekali wisatawan yang snorkeling di pinggir pantainya). Tetapi begitu mendekat... kaga ada apa-apaan cuyyy... cuma pasir putih ajahhhh... (yaealahhh... namanya pan pantai... :p)

P. Smackdown, penuh dengan wisatawan.

Akhirnya di tempat itu kami memilih untuk narsis sebentar. Selanjutnya meminta pak Calung untuk mencarikan spot snorkeling yang bagus di sekitar perairan P. Smackdown. Pak Calung pun membawa kami ke spot yang letaknya tak jauh dari bibir pantai. Begitu aku menceburkan diri di tempat ini... wahhh... tempat ini lebih bagus dari Pulau Kotok. Pasalnya, gerombolan ikan karang jenis Sersan Mayor (Sergeant Major Damsel) yang warnanya kuning, putih, item (belang-belang), langsung berkumpul mendekat begitu kami menebar makanan... so sweetttt.... ^_^

Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama di tempat ini karena sinar matahari mulai redup. Kami pun segera meninggalan P. Smackdown, untuk kembali ke P. Pramuka.

Snorkeling di P. Semak Daun

ikan betok - sersan mayor. namanya keren euy..

No comment... ;))

Saat tiba di P. Pramuka, hari sudah berganti malam. Bergegas kami menuju penginapan untuk membersihkan diri. Selanjutnya, kami melangkahkan kaki ke lapangan TNKS (tempat peserta jambore berkumpul) untuk makan malam, sekaligus melihat talk show yang dibawakan oleh Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) dan TRAMP (Tanah Raga Air Madya Pancasila - Top Ranger And Mountain Pathfinder). Materi yang dibawakan adalah  latar belakang, kegiatan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan TRAMP dan TNKS.

Nongkrong di pinggir lapangan.

Saat sedang menikmati talk show dari pinggir lapangan, tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara panitia yang meminta salah satu teman kami, Bonnie, untuk tampil ke depan. FYI: Bonnie merupakan satu-satunya orang asing, asal Belanda, yang jadi peserta Jambore. Ia juga merupakan anggota couchsurfing, yang kebetulan masuk di kelompok aku. So... malam itu Bonnie didaulat untuk memperkenalkan dirinya di depan khalayak ramai... gooo Bonnieee... ^_^

Saat talkshow berlangsung.

Setelah mengikuti talk show, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat... zzzzzzzzz



bersambung... Warna-Warni Zat Pewarna Alami


Salam,
Ifa Abdoel

No comments:

Post a Comment