"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

8/27/16

Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan RI

Sejak tanggal 2 – 30 Agustus 2016, Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia. 

Hmm.. sebenarnya aga telat yah aku nulis artikel ini karena pamerannya tutup 3 hari lagi.. :p
Tapi gapaap lah yaw.. itung-itung ikut meramaikan dunia pergalerian di Indonesia * tsaahh ;))

Nah, mumpung masih ada waktu hingga selasa, yuks..rame-rame datang ke Galeri Nasional Indonesia yang lokasinya tepat di depan Stasiun Gambir (Jl. Medan Merdeka Timur 14). Ga bakalan nyeselll.. karena koleksi lukisan Istana Kepresidenan RI keren beudd.. ^_^

--

Menjelang tengah hari aku, Mendi, dan Sarri tiba di Gedung Galeri Nasional Indonesia. Panasnya cuaca siang itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan RI ini.

Selain penasaran seperti apa lukisan-lukisan yang konon katanya adalah lukisan-lukisan langka yang belum pernah/dilarang dikeluarkan dari lingkungan istana (dilarang dipertontonkan untuk umum-red), udah lama juga aku ga ketemu sama cewek2 ini, obat kangen jadinyah..hihi.. ;))

Gedung Galeri Nasional Indonesia - Jakarta

Sebelum masuk ke dalam gedung galeri, kami harus registrasi terlebih dahulu. Registrasi dilakukan di gedung samping galeri, dan tidak dipungut biaya alias gratis!

Setelah itu, kami harus menitipkan tas dan isinya. Petugas hanya memperbolehkan kami membawa dompet dan hp. Kamera DSLR/pocket dan sejenisnya dilarang dipergunakan, hanya kamera hp saja yang diperbolehkan untuk foto-foto, hm..baeklah..

Di dalam gedung suasana sejuk dan temaram langsung menyambut kami. Di etalase depan, kami disambut oleh sebuah lukisan dari goresan pertama Presiden Joko Widodo yang diteruskan oleh Maestro Srihadi Soedarsono, berjudul “Bambu Runcing Merah Putih Juang Kemerdekaan”.

Yeup.. pameran yang bertajuk “17:71 Goresan Juang Kemerdekaan” ini digelar untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71.

Di depan replika lukisan "Bambu Runcing Merah Putih Juang Kemerdekaan"

Wifie with the girls.. ^^

Di ruang etalase depan (pic. by Sarri)

Berikut beberapa lukisan yang aku jepret saat berada di dalam galeri, cekidott...

Lukisan pahlawan Indonesia 

Salah satu lukisan favorit aku, "Rini" karya Ir. Soekarno, dibuat tahun 1958.

Lukisan asli (di bawah, dalam tabung kaca) dibuat tahun 1943, lukisan replika di dinding. Karya Henk Ngantung, judul "Memanah"

Suasana di dalam galeri 

Kalo kamu mo ikutan tur galeri, silahkan mengunjungi pameran ini di hari minggu (28 Agustus 2016), sesi I (pkl 10-11.30) dan sesi II (pkl 13.30-15.00), akan ada kurator: Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani, nara sumber pendamping: Aryo Wisanggeni (jurnalis), Citra Smara Dewi (Dekan FSR IKJ), Tubagus Andre Sukmana (Kepala Galeri Nasional Indonesia), Peter Carey (sejarawan), dan  Pengantar Acara: Agus H.K. Soetomo, yang mengisi acara di galeri ini.

Ini juga favorit aku. judulnya "Empat Gadis Bali Dengan Sajen" karya Miguel Covarrubias, tahun pembuatan 1933-1936.

Menurut aku lukisan ini lebih cantik dari orang yang dilukis, yaitu istri dari seorang diplomat RI di Meksiko. Judul lukisan "Gadis Melayu Dengan Bunga" karya Diego Rivera, dibuat tahun 1955. Lukisan ini mahal sekali karena dibuat oleh seniman kelas wahid di Meksiko dan dilindungi oleh konstitusi sehingga ada UU khusus yang melindungi lukisan ini. Presiden Meksiko harus mengeluarkan dekrit untuk mengeluarkan lukisan ini dari negaranya dan memberikannya pada Ir. Soekarno, Presiden RI yang melobinya kala itu.

Just watch.. forbidden to touch.. (pic.by Sarri)

Pangeran Diponegoro. Look at his eyes.. kaya lagi melototin.. :O

Mejeng dulu di dinding mural di samping gedung galeri.. ^^ (pic by Mendi)

Soo.. kalo kamu ada waktu or mo ngisi waktu luang saat wiken, mendingan langsung melipir ke Gedung Galeri Nasional Indonesia, cusss… ^^




Salam


Ifa Abdoel


3 comments:

  1. selama ini hanya tersimpan di gudang.. untung sekarang bisa dinikmati masyarakat

    ReplyDelete
  2. bukan disimpan di gudang tp di dalam istana (museum kepresidenan), ada yg di istana jakarta, ada pula yg di istana yogyakarta... :)

    ReplyDelete
  3. Waah keren ya sampe ngeluarin dekrit hanya untuk membawa lukisan ke negara lain...

    ReplyDelete