"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

8/31/13

Another Paradise @ Lampung (part. 2)


Cerita sebelumnya: Another Paradise @ Lampung

Pulau Balak

Perjalanan dari P. Tanjung Putus ke Pulau Balak hanya memakan waktu sekitar setengah jam. Dari kejauhan P. Balak terlihat sangat hijau. Di sepanjang pantainya tumbuh subur pohon kelapa yang katanya memang merupakan tumbuhan utama di pulau tersebut.

Sinar matahari siang itu sangat terik. Telapak kakiku terasa panas saat menapak di atas dinding beton yang memagari pulau. Kok dinding beton? yeupp... memang tidak ada pantai di depan dermaga P. Balak. Katanya sih, pantai di pulau ini terletak di sisi lain pulau..

FYI: P. Balak merupakan salah satu pulau yang terletak di wilayah perairan Teluk Lampung, yang masuk dalam Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Sesuai dengan namanya ('Balak', dalam bahasa Lampung berarti 'Besar'), pulau ini memang tergolong pulau yang besar. Menurut literatur yang aku baca, pulau ini memiliki luas sekitar 11 Ha. Di pulau ini terdapat perkebunan kakao dan komplek karyawan perkebunan, itu sebabnya kondisi pulau ini masih terjaga dengan baik dan terpelihara.

Baeklah... "Trus kita ngapain Mbak di pulau ini?" Tanyaku pada Mbak TO.
"Kita minum air kelapa aja di sini," tukasnya sambil menyibakkan rambutnya yang melewati bahu.

Aku diam, mendongakkan kepala ke atas, tepat ke arah butiran-butiran kelapa berwarna hijau yang sedang menggelantung. Bersamaan dengan itu, hembusan angin yang cukup kencang datang menyapa. Pelepah nyiur saling bergesekan, berderik-derik.. riuh sekali..
"Siang-siang minum air kelapa enak beutt..." batinku sumringah.

Pulau Balak dan Dermaga P. Balak.


Mejeng dulu di depan dermaga P. Balak.

Kuayunkan kaki menuju ujung dermaga. Dalam hati aku hanya bisa merutuk, menyesali sendal yang aku tinggal di dalam kapal karena kayu yang menutupi lantai dermaga sungguh sangat panas siang itu (-_-!)

Sambil menunggu kelapa hijau dipetik tapi ternyata tidak ada orang yang bisa disuruh memetik kelapa, kegiatan kami disitu hanya foto-foto dan duduk-duduk saja di pinggir dermaga. Tiba-tiba, terbersit ide di kepalaku untuk melakukan loncat indah dari atas dermaga. Gayung bersambut, yang lain juga mau melakukan hal yang sama, apalagi para fotografer siap mengabadikan moment loncat indah kami, hihihi... ;))

"Gue nggak bisa renang, tapi gue pengen loncat. Pake pelampung bisa gak ya?" tukas Fitri  yang keliatan mupeng berat dengan aksi loncat kami.
"Bisaaa..." jawab kami serempak seraya tertawa.
Dengan percaya diri Fitri pun mengikat kencang pelampung orange di tubuhnya, kemudian berlari pelan ke tepi dermaga dan huuuppp... loncat dari dermaga dengan gayanya yang kemayu.. :)) *mantaf lo Fit, beraniiii... ;)) 

Ini gaya kami saat loncat indah. Gak semuanya mau loncat, kebanyakan takut karena memang dermaganya cukup tinggi dan airnya dalem. (pic. Rudy)

Ini gaya loncatan gue yang kedua... ciaaatttt... (pic. Rudy)

Usai melakukan aksi loncat indah, kami hengkang dari P. Balak. Kegiatan kami berikutnya adalah snorkeling di Pulau Ulo.

Pulau Ulo & Pulau Tanjung Putus

Jarak antara P. Balak dan P. Ulo tidak terlampau jauh, kurang lebih 20 menit.  Tidak ada literatur yang bisa aku pergunakan untuk menjelaskan tentang Pulau Ulo, sowry.. :p

Singkat cerita, kami snorkeling di tempat ini. Keadaan terumbu karang di P. Ulo tergolong masih bagus dan terjaga. Karang-karangnya terlihat rapat menaungi dasar laut, so beautiful... ^_^ Sama seperti perairan pulau-pulau sebelumnya, hanya berjarak 1-4 meter dari atas permukaan laut, hamparan house reef terbentang luasss... ^_^

Rapatnya terumbu karang di perairan P. Ulo. (pic. Nina)

Snorkeling di P. Ulo

Setelah setengah jam snorkeling di P. Ulo, kami kembali ke P. Tanjung Putus dan snorkeling lagiii... (^_^)
Lokasi snorkeling di perairan Tj. Putus tidak jauh dari tempat kami menginap. Di tempat ini keadaan terumbu karangnya juga masih terlihat rimbunnn... (^_^) Hanya berjarak 2-4 meter, terumbu karang sudah bisa dinikmati keindahannya.

Kalau menurut teman-temanku, jenis coral dan ikan yang ada di perairan Tj. Putus relatif lebih bervariasi daripada perairan lainnya. Tapi menurutku sih sama aja, nggak jauh berbeda, sama-sama cantikkk... ^_^

Pose dengan bintang laut saat snorkeling di P. Tanjung Putus. (pic. Nina)

Terumbu karang yang rimbun. (pic. Nina)

Aku, Nemo, dan Kima. (pic. Nina)

Setelah kurang lebih 30 menit snorkeling di P. Tj. Putus, kami kembali ke penginapan bersamaan dengan sinar matahari yang mulai memudar. Rasanya lelah sekali hari itu but happy.. ^_^

Senja di Pulau Tj. Putus.

Sholat maghrib dan isya berjamaah di pinggir pantai, I love this moment.. ^_^ (pic. Nina)

Makan malam dan nongkrong di ruang makan sambil nonton tv.

Day 2 (20 April 2013) - Keliling P. Tanjung Putus

Pagi pun menjelang... usai solat subuh, aku berjalan ke luar penginapan. Awan kelabu terlihat berarak enggan tampakkan mentari. Pandanganku menyapu sekeliling penginapan. Sekelompok pria tampak asyik bermain bola pantai, sesekali tawa membahana terdengar saat seorang dari mereka berhasil menyarangkan bola ke kandang lawan.

Saat pandanganku menoleh ke arah laut, tampak seorang perempuan sedang berjuang naik ke atas kano dari dalam air diiringi suara cekikikan dari teman-temannya. "Oo.. kecebur toh," ucapku dalam hati. (FYI: fasilitas kano di penginapan ini gratis! khusus untuk tamu penginapan)

Main bola pantai dan kano di P. Tanjung Putus

Aku sendiri tidak berniat untuk main kano pagi itu. Aku lebih memilih untuk menghabiskan waktu berkeliling di sekitar penginapan. Kebetulan di sebelah penginapan ada sebuah bangunan menyerupai rumah yang bertuliskan Corona Diving Club. Heh? ada dive operator di sini?

Didorong rasa penasaran, aku, Sarri, dan Fitri bergerak melipir ke arah bangunan tersebut. Hanya saja, di tengah-tengah jalan kami terpisah. Sarri tetap menuju dive operator, sementara aku (diikuti oleh Fitri) malah bergerak menembus beton-beton bangunan dan jlebbb... we found these

View Tj. Putus

Tak jauh dari penginapan kami ada tempat peternakan dan pembibitan ikan kerapu.

Juga terdapat lapangan bola dan tempat pembakaran sampah.

Berjalan menuju pantai paling ujung P. Tj. Putus.

Pantai di Tj. Putus.

Salah satu rumah tempat pembibitan ikan kerapu.

Olrite.. kembali ke dive operator. Berikut hasil investigasi aku dan Sarri:
Di tempat ini sebenarnya tidak ada dive operator resmi. Namun demikian, menyelam di tempat ini bisa saja dilakukan dengan terlebih dahulu menghubungi pihak pengelola penginapan. Dan saat aku bertemu dengan sang empu-nya penginapan, ia mengijinkan kami untuk menyelam di situ gratis! waduh? beneran tuh?

"Iya, kalo saya lagi di sini, kamu bisa ikut saya nyelem. Di deket sini aja, ga usah jauh-jauh. Di sini  juga bagus kok underwater-nya, nudibranch-nya banyak, warnanya macem-macem," tukas sang empu-nya penginapan panjang lebar.  Weleh... wokehlah kalo begitu pak, terima kasih... *dalem hati setengah ga percaya, apa iya beneran gratis? ah.. sutralah.. :D

Capek berkeliling, kami kembali ke penginapan untuk sarapan dan siap-siap menuju P. Pahawang. Seperti biasa, perjalanan menuju P. Pahawang juga diiringi suara hingar bingar musik pop, R&B, dan alternative, yang keluar dari salon kapalnya Pak Yanto.

Kapal bergerak pelan, di atas kapal kami cekikikan sambil ngobrol ngalor ngidul. Pagi itu laut terlihat tenang sekali, tidak ada ombak yang menyapa kami. Hanya ada riak-riak kecil  yang tercipta dari laju kapal. Sesekali loncatan ikan-ikan teri jadi pemandangan heboh yang menarik mata.. *beuhh.. :D

Di atas kapal menuju P. Pahawang

Warna langit dan lautnya terlihat sama.. cakep.. ^_^

Pulau Pahawang

Di sepanjang perjalanan menuju P. Pahawang, gugusan bukit berwarna biru kehijau-hijauan berderet tak putus-putus. Sebagian ditutupi awan kelabu, sebagian lagi memperlihatkan puncaknya. Entah sudah berapa lama kami mengarung, di atas kapal sudah tidak ada lagi yang berbicara. Semua diam, asyik dengan pikiran dan lamunannya masing-masing.

Alunan musik yang biasanya terdengar menggelegar dari salon Pak Yanto pun tak berbunyi. Hanya suara bising mesin kapal menderu memecah kesunyian. Sesekali ku pejamkan mata, menikmati kantuk yang mendera akibat tiupan semilir angin yang datang bertubi-tubi.

Deretan bukit dan pulau-pulau yang kami lewati saat menuju P. Pahawang.

Sebuah vila milik warga Perancis yang menikah dengan wanita Indonesia. Keren gan! @ P. Pahawang.

Setelah kurang lebih setengah jam berlayar, kami tiba di P. Pahawang.
FYI: menurut literatur yang aku baca, Pulau Pahawang terbagi 2, yang besar bernama Pahawang Balak, dan yang kecil bernama Pahawang Lunik.

Pulau yang kami singgahi adalah P. Pahawang Balak. Perairan pulau ini sangat jernih. Dari atas kapal aku bisa melihat kebun lamun (sea grass) yang tumbuh subur di dasar laut. Batang lamun yang terikat erat di atas lumpur pasir, meliuk-liuk lincah saat didera arus kapal kami.

Sejenak aku teringat dengan artikel yang pernah kubaca beberapa waktu lampau. Katanya, tingkat kesuburan padang lamun berkorelasi erat dengan kelestarian ekosistem laut di daerah tersebut. Artinya, jika daerah tersebut ditumbuhi padang lamun yang lebat, maka ekosistem lautnya masih terjaga dengan baik.

Ada pula yang mengatakan bahwa padang lamun erat kaitannya dengan populasi ikan dugong.  
Heh? maksutnyahh? |
Yeuuppp.. ada lamun berarti ada dugong |
Jadi di tempat ini banyak dugong? |
Lha... mana kite tau? |  *ngomong sendiri | *sekian | *garing :p

Tak hanya rimbunnya kebun lamun yang menarik perhatianku, tetapi juga indahnya 'gosong pasir' yang membentang di tengah laut. Gosong pasir yang menghubungkan P. Pahawang Balak dan P. Pahawang Lunik ini benar-benar membuat hatiku kepincut, ceileee... ^_^

"Eh eh... emang 'gosong pasir' itu apaan sih bro?" tanya hati kecilku polos.
"Et dah, ente kaga tau bro?" hati besarku geleng-geleng kepala, lalu berusaha menjawab, "Katenye Engkong Google, gosong pasir entu daratan pasir nyang nongol atawa keliatan pas aer lagi surut!" *Sarap mode on* (-_-!)

Gosong pasir yang menghubungkan P. Pahawang Balak dan P. Pahawang Lunik

Begitu kapal merapat di atas gosong pasir. Kami berhamburan keluar dengan gembira. It's time to narcicus photos... yeayyy... ^_^

Main pasir di P. Pahawang Balak

Menimbun Giant, hahaha.. :))

Harus narsis ;)) at. P. Pahawang Balak

Tim rescue. Misi: penyelamatan ubur-ubur. Ubur-ubur ini kami temukan terperangkap di antara batang Mangrove. Kami berusaha mengeluarkannya dan berhasil! Ubur-ubur berkuran jumbo ini selamat dan kembali ke alam bebas, yeayy.. (^_^)

With buddy... ^_^

Kejuuuuu... ^_^

Puas bermain-main di P. Pahawang Balak, kami kembali ke atas  kapal dan pergi menuju perairan P. Pahawang Lunik. Lokasi snorkeling kami tidak jauh, hanya lima menit dari bibir pantai P. Pahawang Balak.

Dari atas kapal, aku sudah bisa melihat padatnya koral-koral yang menghuni dasar laut. Rasanya tidak sabar lagi ingin segera nyemplunggg.. (^_^) Sama seperti yang lainnya, coral di perairan ini juga terlihat suburrr.. cakep dehhh.. (^_^)

Nemo dan coral (pic. Nina)

Its snorkeling timee... ^_^ (pic. Nina & Sarri)

Happy underwater... ^_^ (pic. Ifa Abdoel & Sarri)

Kalo pelukan tuh sama orang gitu ya bukan sama tiang kayu kapal, #eh :p

Underwater Pawahang. (pic. Nina)

Hanya sekitar setengah jam kami bersenang-senang snorkeling di perairan P. Pahawang Lunik. Waktu sudah menunjukkan pkl. 10.30 siang saat kapal dipacu kembali ke penginapan. Lima belas menit kemudian, kami tiba di penginapan dan langsung bersih-bersih... eitss... nggak ding, aku dan Fitri menyempatkan diri main kano dulu sebelum mandi, hahaha.. :)) *ga ada capek2nya yah, palingan pas nyampe rumah bengek :p*

Kano-an doeloeeee... ^_^

Tukeran foto sambil makan siang.

Puas main kano, aku menuju restoran untuk makan siang. Sebenarnya tidak ada jatah makan siang hari itu. Tapi kami dapet sop ikan Nila merah gratis, hasil memancing sang pemilik penginapan tadi pagi. Rasa sopnya enak banget... ga bau amis.. Apa karena gratisan ya? hihihi.. ;))

Selesai makan, mandi, dan packing, kami segera cabut meninggalkan P. Tanjung Putus. So long lampung... It is very nice to visit and spend time together, hope we meet again... arigatooo..  (^_^)

Oiya, yang mau nginep di P. Kalagian dan sewa kapal untuk keliling, bisa menghubungi Pak Yanto (HP: 0812-7283060)


Salam

Ifa Abdoel

6 comments:

  1. selamat siang mbak.

    mbak, saya suka dengan gaya penulisan yang mbak buat, tempat wisata di daerah lampung nya terasa menggoda. saya jadi ingin pergi kesana.

    kalo boleh tau, budget total kesana yah mbak, mulai dari transport, akomodasi, konsumsi, dll lain2 seperti yang mbak alami kesana berapa ya? tolong diinformasikan ya mbak. terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi benabda...
      waktu sy jln2 ke lampung ini sebelum harga BBM naik & sy pake EO. total semua 495rb diluar biaya transport dr slipi ke Merak dan sebaliknya.
      jd harga segitu tinggal ditambahin inflasi aja 8%, segitu kira2 budget bekpekerannya... :D
      smoga bs membantu :)

      happy traveling... ^__^

      Delete
  2. ijin share boleh yah mba,, tergiur sangat :)

    ReplyDelete
  3. love tho read your story here :D...suka diving juga? join me then...aku suka diving di beberapa tempat di Lampung :D...cheers...

    http://indahnnuria.blogspot.com/2013/05/underwater-adventure-lampung-chapter.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi indah...
      yuks.. kpn2 kt diving bareng, aku blom pernah diving di lampung :D

      Delete