"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

3/30/12

Adu Adrenalin @ Kalisuci Cave Tubing

Never stop dreaming..  that’s what I do.. ^.^

“Semuanya berawal dari mimpi..” sepertinya itu adalah ungkapan yang paling tepat untukku saat menyambangi Goa Jomblang – Grubug – Kalisuci, yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Hampir 2 tahun aku menunggu untuk bisa datang menikmati keindahan dan kemegahan ciptaan Allah SWT yang ada di Provinsi Yogyakarta ini. Aku masih ingat betul kejadian 2 tahun yang lalu ketika aku mengunjungi pameran wisata di Senayan, Jakarta.

Saat itu aku berada di stand milik dinas pariwisata kota Yogyakarta. Mataku tak bisa lepas dari dua buah gambar yang terpampang di dinding stand.. gambar Cave Tubing Goa Kalisuci dan ‘Ray Of Light’ Goa Grubug.. ^_^

Sebelumnya aku tak pernah tahu, bahkan tidak pernah menyangka sama sekali bahwa wilayah Gunung Kidul yang terkenal tandus dan gersang ini memiliki pemandangan yang luar biasa megah dan spektakuler dalam bentuk goa-goa yang tersembunyi di bawah tanah.. amazingggg... ^.^

Jujur.. saat pertama kali melihat gambar-gambar tersebut aku terpesona.. kalo kata orang sih cinta pada pandangan pertama.. ahayyy.. ^_^ mungkin sebagian dari Anda akan menganggapku lebay surabay.. tapi jujur.. itu yang aku rasakan saat pertama kali melihat gambar Goa Grubug dan Kalisuci.. aku mupeng beratss.. hihihi.. ^.^

Idealnya orang yang jatuh cinta, so pasti ingin bertemu dan melihat pujaan hatinya kan?.. begitu pula denganku. Rasaku ingin bertemu dengan Kalisuci dan Grubug begitu menggebu, tapi apa daya, aku terbentur dengan dana (kalau pergi sendiri, biaya caving di Goa Jomblang - Grubug berkali-kali lipat harganya) dan ketiadaan teman seperjalanan. Tak ada satupun teman yang memiliki minat sama. Akhirnya, rasa rindu ingin bertemu harus aku kubur rapat-rapat  -_-“

Sampai akhirnya aku berkenalan dengan Siska (Ika) yang ternyata memiliki hasrat yang sama denganku.. ^.^ Kami berdua pun merencanakan perjalanan ini. Hanya saja, kami butuh 2 orang lagi untuk menggenapi biaya. Alhamdulillah dari grup fesbuk kami bertemu dengan Ifan (dari Malang), Arif dan Mbot (dari Bandung) yang bersedia ikut trip ini (walau sempat ada misunderstanding..;)

Special thanks buat kalian berempat.. ^_^.

Olrite.. tak usah panjang lebar lagi.. here is my story.. please enjoy.. ^_^

(Bersama tim Kalisuci Cave Tubing) 
Nice to know you guys.. ^.^

Day 1 (24 Maret 2012), Jakarta - Yogya

Malam itu aku sengaja bermalam di tempat kost Ika mengingat pagi-pagi sekali kami harus berada di Bandara SH, Jakarta. Alhamdulillah.. kami tiba di bandara tepat waktu walaupun selama perjalanan sempat merasa kebat-kebit karena supir taxi yang membawa kami mengantuk saat nyetir, serem banget dah cuy.. -_-“

Pesawat yang kami tumpangi lepas landas pada pkl. 06.10 WIB. Oya, untuk perjalanan ke Yogya ini aku mendapat tiket promo AA. Aku hanya perlu merogoh kocek sebesar IDR 60.000; saja untuk tiket PP Jakarta – Yogya – Jakarta.. (/^_^)/

Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Pkl. 07.10 WIB kami tiba di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Dari bandara, kami bergerak menuju Jl. Malioboro. Setelah 30 menit berkendara dengan bus, kami tiba di kawasan Malioboro. Di situ Ifan sudah menunggu. Oya, meeting point kami memang di belakang halte transjogja Malioboro. Sambil menunggu Arif dan Mbot, sarapan dulu yuks.. menunya lontong sayur + telur + teh manis anget yang dibandrol dengan harga Rp 6.500 *beuhh..*

 Pas lagi nunggu transjogja ketemu tk. becak yg lagi demo.. :D

Tak lama kemudian Arif dan Mbot mucul. Kelar sarapan, bersama-sama kami naik bus menuju Gunung Kidul.

Sempet2nya narsis di transjogja.. :D


'Tong biru' di dalam bus

Siang itu cuaca cukup panas. Untungnya di sepanjang perjalanan kami disuguhi hijaunya hutan-hutan kecil dan ladang pertanian. Bus berjalan lambat, bahkan di beberapa pertigaan bus berhenti cukup lama untuk menunggu penumpang. Alhasil, perjalanan kami menuju ibukota Kabupaten Gn. Kidul memakan waktu hampir 2 jam.

Sekitar pkl. 12 siang bus tiba di terminal. Begitu turun dari bus kami langsung disambit oleh para calo bus..
“Baron Mbak.. Baron..”
“Mau kemana Mbak? Pantai..”
“Krukup.. Krukup sebelah sini Mbak” dst.. dsb.. (-_-“)

Kukatakan saja pada mereka bahwa kami mau makan siang. Mereka pun berhenti menawarkan jasa. Kami pun bergerak menuju rumah makan padang yang tak jauh dari terminal. Menu makan siang hari itu, nasi + ikan goreng + es teh manis harganya Rp 8rebu *beuhh..*

 Maksi dulu yuks..^.^

Usai maksi, kami berjalan kembali ke terminal mencari bus yang akan membawa kami ke penginapan.

 Ini dia bentuk penginapannya.. :D

Hanya butuh waktu 10 menit, kami tiba di penginapan. Lokasi penginapan persis di pinggir jalan dan tempatnya asik banget.. luasss.. Kamar-kamarnya dibuat berjejer mirip motel dan bersih. Harga penginapan pun sangat terjangkau.

Setelah meletakkan  backpack, kami mencari-cari informasi tentang transportasi menuju Goa Kalisuci pada penjaga penginapan. Akhirnya, kami sepakat untuk menyewa mobil.

Cave Tubing di Goa Kalisuci – Glatik – Gelung

Sekitar pkl 14 WIB kami bergerak menuju Goa Kalisuci. Rasanya udah nggak sabar lagi untuk mencoba kegiatan cave tubing di Goa Kalisuci.. ngebet banget cuy.. ^.^

 Di dalem mobil kudu narsis jg.. ^.^

Oya, sebelumnya aku cerita sedikit ya soal kegiatan cave tubing. Apa sih yang dimaksud dengan kegiatan cave tubing? Cave tubing adalah kegiatan menyusuri sungai di dalam goa dengan menggunakan ban dalam.

Untuk mencoba kegiatan ini, kamu tidak diwajibkan untuk pandai berenang karena kedalaman sungai di Kalisuci hanya sebatas lutut - dada. Lagipula, ada pelampung yang selalu menempel erat di badan kamu, sehingga jangan khawatir hanyut. Lokasi Kalisuci Cave Tubing itu sendiri berada di Jetis, Pacarejo, Semanu, Gn. Kidul, Yogyakarta.

Butuh waktu sekitar setengah jam bagi kami untuk tiba di lokasi cave tubing. Di sana kami bertemu dengan Ketua Pokdarwis (Pengelola Kelompok Sadar Wisata) Kalisuci.

Lanjutt.. di posko Kalisuci kami bercakap-cakap pengurus Kalisuci. Semula percakapan kami serius tapi lama kelamaan berubah menjadi canda tawa. Dari mulut pengelola, kami memperoleh banyak sekali informasi mengenai kegiatan cave tubing di Kalisuci ini.

 Pak Win (kaos abu2) sedang memberikan instruksi 
pada peserta cave tubing.

"Kenapa disebut Kalisuci?" kata Pak Win, begitu pengelola Kalisuci biasa di panggil.
"Karena, di tempat itu ada sumber mata air yang tidak pernah kering dan selalu dalam keadaan jernih, tidak pernah keruh walaupun musim kemarau. Airnya pun bisa diminum langsung, tidak perlu dimasak," katanya lagi. Alhasil, mata air tersebut menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar (PAM masuk pada tahun 1990-an), ooo I c...

 Nyempet2in narsis di base camp.. ^_^

Saking asyiknya ngobrol, tak terasa waktu sudah menunjukkan pkl. 15.30 sore, tapi kami giliran kami belum juga tiba. Hari itu memang banyak sekali peserta cave tubing. Menurut Pak Win, hari itu wisata Kalisuci Cave Tubing memecahkan rekor dengan peserta terbanyak, hingga 96 orang! (Umumnya, pengunjung pada wiken mencapai 40-50 orang dan pada wikdeys mencapai 10-15 orang), hoaaa..^.^


 Foto keluarga doeloe.. (foto by. ifan's camera)

Foto keluarga lagi.. ^.^

 Bergerak menuju sungai..

Jarum jam di dinding menunjukkan pkl 16 sore saat kami memulai pengarungan sungai di dalam goa. Deg-degan dan exiting.. itu yang aku rasakan saat menapaki jalan berbatu dan licin menuju sungai.

 Gaya doeloe.. ^.^

Mejengggg.. ^.^

 Ready for cave tubing.. uhuyyy.. :D

Satu persatu kami turun ke sungai dan nangkring di atas ban dalam. Bau kotoran kelelawar yang menghuni goa langsung terasa.. menyengat.. -_-“ (Goa Kalisuci memang masih menjadi tempat tinggal kelelawar).

 Waspada camera.. :p

 Foto keluarga dulu sebelum arung.. ^_^

Setelah semua peserta menempati posisi di atas ban dalam, pengarungan pun dimulai. Total panjang sungai yang akan kami arungi sejauh 800 m.

Oya, menurut Pak Win, dulu Goa Kalisuci merupakan sebuah lorong goa yang panjang yang dibawahnya mengalir sungai.  Hingga suatu hari terjadi gempa yang meruntuhkan atap goa dan membentuk dua buah luweng (lubang/goa) yang kini disebut dengan nama Goa Glatik dan Goa Gelung. Nah, pengarungan kami ini menyusuri sungai yang terdapat di 3 goa, dimulai dari Goa Kalisuci – Glatik – Gelung.. mantaff gan.. ^.^

Goa pertama yang kami masuki adalah Goa Kalisuci. Takjub.. itu yang aku rasakan saat melihat keindahan goa lewat cahaya senter yang dipantulkan ke langit-langit goa setinggi 30 m. Stalagtit yang membungkus dinding goa tampak bergelayut membentuk aneka rupa.. so beautiful.. ^.^ eh iya, di sini aku liat bentuk stalagtit mirip bintang laut lho.. keren cuyy.. ^.^

 Harus pegangan tali supaya nggak hanyut.. :p

 Kaki diiket ke tangan.. apes banget deh dapet kakinya ika @_@

Setelah menyusuri Goa Kalisuci, kami memasuki Goa Glatik. Di bandingkan dengan Goa Kalisuci, Goa Glatik memiliki tinggi yang lebih rendah, ketinggian langit-langit goa ini sekitar 10-15 m. Disini ada beberapa jeram yang menyembul di antara derasnya arus sungai (musim hujan-red). Di jeram-jeram inilah beberapa kali aku kehilangan keseimbangan dan terpelanting dari ban.. byurrr.. untungnya nggak nganyut.. hihihi.. ;))

 Derasnya arus sungai karena musim hujan..

 "Huuuaaaa..." jerit sekenceng2nya sebelum.. byuurrr.. :))

 Seruuuu.. ^.^

 Macho bettt... ^.^

 Pahlawan bertopeng... :))

Aku cerita sedikit ya soal tempat wisata ini. Kata Pak Win, kegiatan cave tubing untuk tujuan wisata di Kalisuci ini sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2009 atas prakarsa Mas Cahyo Alkantana.

Namun pada tahun 2010, kegiatan cave tubing di tempat ini sempat ditutup karena musim hujan yang berkepanjangan. Dan pada bulan Mei 2011, kegiatan cave tubing di Kalisuci dibuka kembali untuk umum.
Jika kamu ingin mengetahui sarana transportasi, akomodasi, tip backpacking, serta no. telepon contact person wisata Kalisuci Cavetubing, kamu bisa temukan di buku travel Journey To Amazing Sites , Pengarang: Ifa Abdoel, Penerbit: Elex Media Komputindo - Gramedia group. Tak hanya itu, buku tersebut juga memuat perjalanan wisata ke tempat-tempat eksotik lainnya di Indonesia ala bekpeker.

 Keluar dari Goa Glatik.

 Setelah keluar dari Goa Glatik, ketemu jeram ini.. ^.^

 Istirahat sejenak.. :D

Olrite.. dari Goa Glatik, kami meluncur memasuki ruang Goa Gelung yang tinggi langit-langitnya kurang lebih sama dengan Goa Glatik. Di tempat ini kami kembali disuguhi kecantikan stalagtit yang merajut dinding goa.. owww.. mantaf gan.. ^.^

 Menyusuri lorong goa.. awesome.. ^.^

 Hampir mendekati finish..

Kurang lebih selama 2 jam kami menelusuri sungai dalam goa. Sinar matahari benar-benar telah menghilang saat kami tiba di garis finish.

Gelappp..! suasana di sekitar sungai hanya diterangi oleh head lamp dan senter yang dibawa oleh para guide. Untuk menuju base camp, kami harus mendaki (tracking) sejauh 60 m dengan kemiringan tanah mencapai 45 derajat! curammm... :O

Jalur tracking yang licin, suasana gelap, ditambah tali pegangan yang terlumuri lumpur, membuat tracking jadi lebih sulit dan memakan tenaga ekstra.. -_-" Beberapa orang peserta cewek tampak kualahan mendaki.. :O

Sampai juga di garis finish.. ^.^

Foto terussss.. ^.^

 Ngantri naik ke atas..

Sekitar Pkl 19 malam kami meninggalkan lokasi cave tubing, menggelinding dengan mobil pick up menuju base camp. Sampai di base camp, kami tidak mandi melainkan langsung berbincang-bincang lagi dengan Pak Win. Setelah itu kegiatan ditutup dengan makan mie rebus telur + teh manis anget yang disediakan pengelola cave tubing. Usai sudah kegiatan hari itu.

 Makan mie rebus dulu.. :D

Kami pun pamit meninggalkan lokasi  Kalisuci Cave Tubing, mampir sebentar di pasar untuk membeli bahan makanan, kemudian lanjut menuju penginapan. Tak sabar rasanya menunggu hari esok. Ada kegiatan yang lebih menantang yang sedang menunggu kami..

Goa Jomblang - Grubug.. wait for us... ^.^

bersambung.. "Goa ini tempat bermain kami" (Menembus Perut Bumi @ Goa Jomblang - Grubug)


Salam,

Ifa Abdoel

5 comments:

  1. Coba goa pindul juga geh...asik juga loh...

    ReplyDelete
  2. sipp.. Insya Alloh kpn2 nyoba yg di Goa Pindul.. :)

    ReplyDelete
  3. halo! terima kasi banyak untuk informasi ini. susa cari begini detail di internet, untunglah, saya bisa bicara sedikiiiit bahasa indonesia. saya suda pergi ke yogyakarta melihat yang candi-candi, tapi belum tahu karst area dekat nya. jadi sejak saya dengar tentang kalisuci dan goa jomblang, suda mau kembali lagi! :D apakah december nya bagus untuk pergi ke sana? >.< atau selalu hujan? uhuh, saya pergi ke jakarta bulan december jadi kalau bisa, mau juga pergi ke yogya.

    anyway, i just wanted drop by and say once again, thanks for the awesome info! :D

    (minta maaf, bahasa indonesia ku tidak begitu bagus ^^U)

    ReplyDelete
  4. halo denise... thank you for reading my blog :)
    glad to know this blog helpfull :D

    its ok, bahasa Indonesia kamu bagus sekali :)

    december is not good to go to jomblang cave n kalisuci, cos its rainy season...
    better go on march until october. if you go on august, you'll see rainbow in grubug hole (they told me so).

    but if u want to come on dec, u can call/text contact person at kalisuci and jomblang, ask them, is the weather good to do caving n cave tubing.

    ok, hope that information helpfull,
    but if there's anything u like to ask me, please...

    welcome to my beautiful country... ^__^

    salam
    ifa

    ReplyDelete
  5. Wah bagus banget goa kalisuci
    semoga pariwisata Indonesia makin maju

    ReplyDelete