cerita sebelumnya Ruins of Angkor
Angin sejuk menerpa wajahku yang masih bersimbah peluh. Bersama Hom, aku menuju Preah Khan Temple.
Jarak antara Kompleks Angkor Thom dan Preah Khan lumayan jauh. Butuh waktu sekitar 15 menit agar sampai di Preah Khan Temple.
Walau pun cuaca sangat panas, tapi tidak terasa olehku karena di sepanjang jalan tumbuh subur pepohonan yang rindang. Beberapa kali kami berpapasan dengan wisatawan asing yang asyik menggoes sepedanya... (salut buat yang memilih naik sepeda, karena jarak candi yang satu dengan candi lainnya berjauhan lho... itu betis kalo bisa ngomong pasti udah teriak tuh... "I need rest.. I need rest..,"kata betis... ckckck... ngayal.com :O)
Preah Khan Temple
Hom menungguku di warung makan yang berjejer di depan kuil. Di pintu masuk, aku dihadang oleh dua orang petugas. Mereka memeriksa tiket dan memastikan apakah wajahku sama dengan foto pada tiket, hayyyaahhh ... :p
"Where do you come from?" tanya petugas.
"Indonesia."
"Oo.. Malingsia," kata petugas sambil manggut-manggut.
siyyyaall... dikira malingsia! grrrrr.... bikin gue gaharrr aje nih orang... *be-taring... @#$@#*%
mencoba merangkai kembali memori yang sempat terlupakan... ceileee... ;D
12/23/11
11/10/11
Ruins of Angkor
Day 3, (12 Oct' 2011)
Sekitar pkl. 06.30 pagi aku sudah nangkring di restoran hotel yang berada di lantai 2. Pagi itu aku memilih duduk di pinggir dekat taman, ditemani bunga-bunga anggrek berwarna-warni yang kelopaknya bermekaran riang. Aku memesan menu hot milk tea dan banana pancake.
Selang sepeminuman teh, seorang pelayan wanita datang membawa pesananku. Aku hanya bisa tersenyum simpul saat melihat banana pancake yang aku pesan. Pancake = kulit kue dadar yang di dalamnya diisi pisang matang yang dipotong miring... Tak ada selai, madu atau apapun untuk membuat rasanya jadi manis... ;))
sarapan pancake dan hot milk tea di restoran ;) |
Tak hanya itu, makanan yang disajikan pun dalam porsi jumbo (-_-*)
Uang yang harus aku keluarkan untuk membayar makan tersebut sekitar US$ 2.5
Setelah sarapan, aku akan mengunjungi Kompleks Angkor. Kebetulan kemarin malam aku telah janjian dengan Hom. Ia dan motornya yang akan menemaniku keliling Kompleks Angkor. Biaya yang kami sepakati adalah US$ 12. Biaya tersebut meliputi transportasi menuju Kompleks Angkor Thom, Ta Prohm Temple, Preah Khan, Angkor Wat, dan Phnom Bakheng Temple.
Sekedar informasi, dahulu kala... Angkor adalah ibukota Kerajaan Khmer. Istilah Angkor berasal dari bahasa sansekerta yang artinya 'negara'. Reruntuhan Angkor terletak di hutan dan tanah perladangan yang membentang antara Danau Tonle Sap dan perbukitan Kulen di utara. Situs ini terletak di dekat kota Siem Reap dan merupakan situs warisan dunia UNESCO.
11/2/11
Welcome to Cambodia
Holaaa...
Mumpung masih anget & masih segar di ingatan, aku mo cerita sedikit nih tentang perjalananku yang sorangan wae ke Cambodia (in Bahasa = Kamboja) beberapa waktu yang lalu.
hope u enjoy the story yaks... (^__^)
Doin' solo backpacker is amazing...
Alone in foreign country, depending on my self...
really need extra courage.
Thanks to Alloh SWT, I did it well... (/^_^)/
Perjalanan ini dimulai sekitar 6 bulan yang lalu, saat aku berburu tiket murah dari maskapai AA...
Saat itu, terpampang di layar monitorku penerbangan tujuan Ho Chi Minh City atau Sai Gon, ibukota negara Viet Nam. Harga yang ditawarkan maskapai tersebut sangat fantastis! Aku hanya perlu merogoh kocek sebesar IDR 481K, untuk membeli tiket PP (Jakarta - Ho Chi Minh - Jakarta)... ^_^
Day 1, (10 Oct' 2011)
Jakarta - Ho Chi Minh City
Dengan menumpang bus Damri, aku berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Waktu masih menunjukkan pkl. 13.45 WIB saat aku tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Pesawat yang akan membawaku terbang menuju Viet Nam berangkat pada pkl. 16.35 WIB. "Masih lama..," pikirku.
Mumpung masih anget & masih segar di ingatan, aku mo cerita sedikit nih tentang perjalananku yang sorangan wae ke Cambodia (in Bahasa = Kamboja) beberapa waktu yang lalu.
hope u enjoy the story yaks... (^__^)
Doin' solo backpacker is amazing...
Alone in foreign country, depending on my self...
really need extra courage.
Thanks to Alloh SWT, I did it well... (/^_^)/
Perjalanan ini dimulai sekitar 6 bulan yang lalu, saat aku berburu tiket murah dari maskapai AA...
Saat itu, terpampang di layar monitorku penerbangan tujuan Ho Chi Minh City atau Sai Gon, ibukota negara Viet Nam. Harga yang ditawarkan maskapai tersebut sangat fantastis! Aku hanya perlu merogoh kocek sebesar IDR 481K, untuk membeli tiket PP (Jakarta - Ho Chi Minh - Jakarta)... ^_^
Day 1, (10 Oct' 2011)
Jakarta - Ho Chi Minh City
Dengan menumpang bus Damri, aku berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Waktu masih menunjukkan pkl. 13.45 WIB saat aku tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Pesawat yang akan membawaku terbang menuju Viet Nam berangkat pada pkl. 16.35 WIB. "Masih lama..," pikirku.
10/29/11
Three MbakGetir Lost In SaWaRna (part.2)
cerita sebelumnya: Three MbakGetir Lost In SaWaRna (part. 1)
Day 2, (18 September 2011)
Tanjung Layar - Goa Lalay - Bogor
Bunyi alarm HP membangunkan kami. "Hm... sudah jam 5 pagi," pikirku sambil melirik HP yang masih bergetar hebat dan mengeluarkan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga (-__-!) *kenapa ya, gue selalu bete denger suara alarm pagi-pagi? :p*
Udara di pagi itu begitu dingin. Aneh memang... di pantai kok dingin yaks? (-__-!) Selimut yang sengaja kuambil dari kamar sebelah ternyata menjadi obat mujarab pengusir dingin di pagi itu. Alhasil udara dingin yang menyapaku tidak semeriah saat menyapa Tere dan Arni...(/^_^)/
Setelah sholat subuh, kami bergegas menyiapkan perbekalan dan peralatan yang akan kami bawa untuk hunting sunrise. Pagi itu kami memang sengaja hendak kembali mengunjungi pantai Tanjung Karang untuk menangkap semburat sinar mentari dalam layar kamera.
Udara segar langsung berjingkrak-jingkrak mengelilingi kami saat keluar dari penginapan... (^_^)
Jalanan tampak sepi... Hanya beberapa orang penduduk setempat yang berpapasan dengan kami.
Tanpa mempedulikan pemandangan sekitar, agak terbirit-birit kami menuju pantai Tanjung Karang... jalan ngepot cuyyy... (^_^)
Saat berada di tengah-tengah perjalanan semburat sinar mentari tampak di ujung bukit. Huuaaa... sepertinya kami harus menelan pil pahit. Awan yang tebal lagi-lagi hanya menyisakan sedikit deretan warna cahaya di pagi itu...
Sutralah... nggak dapet sunrise juga gapapa... yang penting narsis di pantai Tanjung Layar is a must! dasarrrr... gilak potoooo... :p
Day 2, (18 September 2011)
Tanjung Layar - Goa Lalay - Bogor
Bunyi alarm HP membangunkan kami. "Hm... sudah jam 5 pagi," pikirku sambil melirik HP yang masih bergetar hebat dan mengeluarkan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga (-__-!) *kenapa ya, gue selalu bete denger suara alarm pagi-pagi? :p*
Udara di pagi itu begitu dingin. Aneh memang... di pantai kok dingin yaks? (-__-!) Selimut yang sengaja kuambil dari kamar sebelah ternyata menjadi obat mujarab pengusir dingin di pagi itu. Alhasil udara dingin yang menyapaku tidak semeriah saat menyapa Tere dan Arni...(/^_^)/
Setelah sholat subuh, kami bergegas menyiapkan perbekalan dan peralatan yang akan kami bawa untuk hunting sunrise. Pagi itu kami memang sengaja hendak kembali mengunjungi pantai Tanjung Karang untuk menangkap semburat sinar mentari dalam layar kamera.
Udara segar langsung berjingkrak-jingkrak mengelilingi kami saat keluar dari penginapan... (^_^)
Jalanan tampak sepi... Hanya beberapa orang penduduk setempat yang berpapasan dengan kami.
Tanpa mempedulikan pemandangan sekitar, agak terbirit-birit kami menuju pantai Tanjung Karang... jalan ngepot cuyyy... (^_^)
Saat berada di tengah-tengah perjalanan semburat sinar mentari tampak di ujung bukit. Huuaaa... sepertinya kami harus menelan pil pahit. Awan yang tebal lagi-lagi hanya menyisakan sedikit deretan warna cahaya di pagi itu...
Sutralah... nggak dapet sunrise juga gapapa... yang penting narsis di pantai Tanjung Layar is a must! dasarrrr... gilak potoooo... :p
10/24/11
Three MbakGetir Lost In SaWaRna (part. 1)
Trip dadakan!...
Yup.. trip ke Sawarna ini memang pas banget kalo di sebut sebagai trip dadakan karena direncanakan secara mendadak dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya... Jakarta, 17 Agustus... lhoo... kok jd prambule UUD' 45 sihh... (-__-!)
Olrite... my story began at one day... about one and a half week before September 17th, 2011.
"Peh... ke Sawarna yookks... gue lagi bete nih..." kata Arni.
"Sorry, gue gak bisa... lagi nabung nih alias pengetatan ikat pinggang," jawabku via whatsapp.
"Gue bayarin deh," tukas Arni.
"Hah? serius lo? mauuu..." jawabku cepat.
Berikutnya sudah bisa tebak, aku sibuk mencari-cari informasi tentang akomodasi dan bagaimana cara mencapai Sawarna dengan cepat dan tentu saja murah meriahhh... (^__^)
Alhamdulillah... dari kaskus aku mendapat cukup info, makasih yah kaskuser... (^__^)
Selanjutnya, aku menghubungi Tere dan mengajaknya untuk bergabung. Jadilah kami bertiga melakukan trip ini, (dalam trip kali ini aku memang sengaja tidak mengundang banyak peserta, mengingat misi utama trip ini adalah mencari ketenangan... ceileee... preetttt :p
Day 1, (17 September 2011)
Bogor - Sawarna Village
Sekitar pkl. 06.00 pagi, aku dan Arni meninggalkan rumah menuju St. Kereta Api. Oya, malam sebelumnya Arni sengaja menginap di tempatku untuk menghemat waktu.
Pagi itu kami berencana naik kereta paling pagi menuju Bogor.
Yup.. trip ke Sawarna ini memang pas banget kalo di sebut sebagai trip dadakan karena direncanakan secara mendadak dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya... Jakarta, 17 Agustus... lhoo... kok jd prambule UUD' 45 sihh... (-__-!)
Olrite... my story began at one day... about one and a half week before September 17th, 2011.
"Peh... ke Sawarna yookks... gue lagi bete nih..." kata Arni.
"Sorry, gue gak bisa... lagi nabung nih alias pengetatan ikat pinggang," jawabku via whatsapp.
"Gue bayarin deh," tukas Arni.
"Hah? serius lo? mauuu..." jawabku cepat.
Berikutnya sudah bisa tebak, aku sibuk mencari-cari informasi tentang akomodasi dan bagaimana cara mencapai Sawarna dengan cepat dan tentu saja murah meriahhh... (^__^)
Alhamdulillah... dari kaskus aku mendapat cukup info, makasih yah kaskuser... (^__^)
Selanjutnya, aku menghubungi Tere dan mengajaknya untuk bergabung. Jadilah kami bertiga melakukan trip ini, (dalam trip kali ini aku memang sengaja tidak mengundang banyak peserta, mengingat misi utama trip ini adalah mencari ketenangan... ceileee... preetttt :p
Day 1, (17 September 2011)
Bogor - Sawarna Village
Sekitar pkl. 06.00 pagi, aku dan Arni meninggalkan rumah menuju St. Kereta Api. Oya, malam sebelumnya Arni sengaja menginap di tempatku untuk menghemat waktu.
Pagi itu kami berencana naik kereta paling pagi menuju Bogor.
9/15/11
Paspor... Ooo... Paspor...
Dear temans...
Eke mo cerita dikit ye waktu eke mo perpanjang paspor... ^__^
Ceritanya begini... bulan April lalu aku pergi ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Tujuannya ingin memperpanjang paspor karena masa berlakunya hampir habis (tinggal 9 bulan lagi-red).
FYI: lokasi kantor ini bukan lagi di Jl. Warung Buncit No. 207, Jakarta Selatan, melainkan sudah pindah ke Jl. TB. Simatupang, di sebelah gedung Auto 2000. Lokasi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan ini peruntukkannya memang hanya sementara saja, karena gedung yang di Jl. Warung Buncit sedang dipugar.
April 'Mop' (2011)
Lanjutttt... Sekitar pkl. 09.00 WIB aku tiba di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Begitu sampai, lautan manusia yang akan membuat paspor tampak memenuhi ruang tunggu yang tidak seberapa besarnya itu. "Map kuning... aku harus membeli map kuning," begitu kalimat yang terlintas dibenakku.
Yup... sebelum menuju kantor imigrasi aku menyempatkan diri untuk berkonsultasi dengan salah seorang teman, tentang tata cara perpanjangan paspor. Katanya, aku harus membeli map kuning terlebih dahulu.
Eke mo cerita dikit ye waktu eke mo perpanjang paspor... ^__^
Ceritanya begini... bulan April lalu aku pergi ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Tujuannya ingin memperpanjang paspor karena masa berlakunya hampir habis (tinggal 9 bulan lagi-red).
FYI: lokasi kantor ini bukan lagi di Jl. Warung Buncit No. 207, Jakarta Selatan, melainkan sudah pindah ke Jl. TB. Simatupang, di sebelah gedung Auto 2000. Lokasi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan ini peruntukkannya memang hanya sementara saja, karena gedung yang di Jl. Warung Buncit sedang dipugar.
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan (source: google).
April 'Mop' (2011)
Lanjutttt... Sekitar pkl. 09.00 WIB aku tiba di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Begitu sampai, lautan manusia yang akan membuat paspor tampak memenuhi ruang tunggu yang tidak seberapa besarnya itu. "Map kuning... aku harus membeli map kuning," begitu kalimat yang terlintas dibenakku.
Yup... sebelum menuju kantor imigrasi aku menyempatkan diri untuk berkonsultasi dengan salah seorang teman, tentang tata cara perpanjangan paspor. Katanya, aku harus membeli map kuning terlebih dahulu.
9/7/11
A Night @ LCCT - Kuala Lumpur
Day 1, (Bandara Soekarno Hatta - LCCT, Kuala Lumpur)
Sekitar pkl. 17.00 WIB, aku beranjak meninggalkan rumah. Hari itu (14/5/11) aku bertolak menuju Bandara SH dengan menumpang bus Damri. Demi menghindari kemacetan, aku memang sengaja berangkat lebih awal dari rumah. Menurut tiket, jadwal keberangkatan flight-ku adalah pkl. 20.30 WIB. Oya, dengan menggunakan jasa bus Damri aku juga bisa ngirit pengeluaran (maklum aja, namanya juga bekpekeran :p). Aku hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 20 rebu *beuh..* untuk membayar ongkos bus. Dan ternyata... aku sama sekali tidak terjebak macet... lancarrrrrr bbbeeeuuuddd... (-__-!).
Sebelum maghrib aku tiba di Bandara SH. Sambil menunggu Neng Irma (kali ini perjalananku hanya berdua saja dengan dia-red), aku mampir ke sebuah restoran cepat saji untuk makan malam. Sekitar satu jam kemudian Irma tiba dengan para pengiring yang hendak melepas kepergiannya (bokapnya, nyokapnya, kakaknya, kakak iparnya, dan ponakannya). Dan aku... hanya terpana menatap keluarga besar tersebut (kaga ada yang melepas gue soalnye... emak gue lagi pulkam, rumah sepi)... iiiirrrriiii... (-___-!).
Setelah basa basi dan berkenalan dengan keluarga besarnya, kami berdua pamit dan bergerak masuk ke dalam bandara untuk melakukan proses check in. Karena kami menggunakan maskapai AA dan tanpa bagasi, maka proses chek in bukan dilakukan di counter, melainkan di sebuah mesin (mirip ATM) yang letaknya di seberang counter check in AA. Di mesin tersebut, aku hanya perlu memasukkan data-data yang diminta seperti nama, nomer kode booking tiket, dan nomer flight yang aku gunakan.
Dari penjelasan petugas AA, proses check in (untuk yang tanpa bagasi), bisa juga dilakukan via online, namanya Self Check In. Caranya dengan masuk ke websitenya AA, klik Air Asia - Self Check In ). Dengan adanya fasilitas Self Check In ini, pengguna jasa maskapai AA dapat menghemat waktu dan tidak perlu antri di mesin.
Sekitar pkl. 17.00 WIB, aku beranjak meninggalkan rumah. Hari itu (14/5/11) aku bertolak menuju Bandara SH dengan menumpang bus Damri. Demi menghindari kemacetan, aku memang sengaja berangkat lebih awal dari rumah. Menurut tiket, jadwal keberangkatan flight-ku adalah pkl. 20.30 WIB. Oya, dengan menggunakan jasa bus Damri aku juga bisa ngirit pengeluaran (maklum aja, namanya juga bekpekeran :p). Aku hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 20 rebu *beuh..* untuk membayar ongkos bus. Dan ternyata... aku sama sekali tidak terjebak macet... lancarrrrrr bbbeeeuuuddd... (-__-!).
Sebelum maghrib aku tiba di Bandara SH. Sambil menunggu Neng Irma (kali ini perjalananku hanya berdua saja dengan dia-red), aku mampir ke sebuah restoran cepat saji untuk makan malam. Sekitar satu jam kemudian Irma tiba dengan para pengiring yang hendak melepas kepergiannya (bokapnya, nyokapnya, kakaknya, kakak iparnya, dan ponakannya). Dan aku... hanya terpana menatap keluarga besar tersebut (kaga ada yang melepas gue soalnye... emak gue lagi pulkam, rumah sepi)... iiiirrrriiii... (-___-!).
Setelah basa basi dan berkenalan dengan keluarga besarnya, kami berdua pamit dan bergerak masuk ke dalam bandara untuk melakukan proses check in. Karena kami menggunakan maskapai AA dan tanpa bagasi, maka proses chek in bukan dilakukan di counter, melainkan di sebuah mesin (mirip ATM) yang letaknya di seberang counter check in AA. Di mesin tersebut, aku hanya perlu memasukkan data-data yang diminta seperti nama, nomer kode booking tiket, dan nomer flight yang aku gunakan.
Dari penjelasan petugas AA, proses check in (untuk yang tanpa bagasi), bisa juga dilakukan via online, namanya Self Check In. Caranya dengan masuk ke websitenya AA, klik Air Asia - Self Check In ). Dengan adanya fasilitas Self Check In ini, pengguna jasa maskapai AA dapat menghemat waktu dan tidak perlu antri di mesin.
8/26/11
Tracking ke Kawah Ratu
Day 2 (03 July 2011)
Sekitar pkl. 06 pagi aku terbangun... duduk... dan melihat beberapa orang teman disebelahku masih tertidur meringkuk di dalam sleeping bag mereka. Sama seperti tadi malam, pagi itu hawa dingin berebut menyapaku dengan riangnya, bergerak leluasa menembus kulit dan tulangku yang terbalut LongJhon dan jaket pinjeman Febri... *sigh*... :'(
Enggan... aku memaksakan diri untuk bangkit dan berjalan menuju toilet umum yang letaknya beberapa meter dari warung Pak Ujang. Haahhh... hembusan nafasku mengeluarkan asap putih. Lokasi Gn. Bundar ini tak jauh dari Jakarta tapi udaranya begitu dingin kurasa... top margotop dah... (sambil nyengir pait, hicks -__-!).
Kubasuh wajah dan menyikat gigi dengan air es yang mengalir deras dari celah pipa kecil yang tersambung langsung dengan sungai di belakang toilet. Tak terpikir olehku untuk mandi di pagi itu (*__*!).
Kemudian sholat subuh dan memesan segelas kopi susu panas untuk mengusir rasa dingin yang terus setia mengikutiku...*sigh*
Fogging.. pagi hari di depan warung pak ujang. |
Setelah sarapan pagi dengan sebuah roti dan beberapa sendok nasi goreng (ehmm... emang beneran lho, dikit banget makan nasi gorengnya - sepiring bertiga: aku, Mba Erna & Yuni... :D), kami mempersiapkan diri untuk perjalanan berikutnya, menuju Kawah Ratu.
8/2/11
Siklus Kehidupan Penyu laut
Temans... pagi ini secara nggak sengaja aku baca timeline dari WWF di twitter. Isinya tentang siklus kehidupan penyu laut. Setelah kubuka, ternyata isinya menarik sekali.... di jelaskan dalam gambar tersebut bagaimana dan dimana penyu-penyu laut itu hidup dan berkembang biak, mulai dari telur hingga bertelur ... ^__^
Dikatakan bahwa ternyata, sebelum manusia muncul dalam Coral Triangle (daerah segitiga karang), para penyu laut sudah lebih dulu berenang mengarungi lautan dan bertelur di pantai-pantainya.
Coral Triangle - atau disebut juga the nursery of the seas (tempat makhluk laut berkembang biak) - merupakan wilayah di planet bumi yang paling penuh dengan keanekaragaman biota lautnya. Wilayah ini meliputi 6 juta kilometer lautan yang terdapat di 6 (enam) negara di wilayah Asia - Pasific. Tak heran jika wilayah ini menjadi rumah dari 76 % spesies terumbu karang dan 6 dari 7 jenis penyu laut yang ada.
Dikatakan bahwa ternyata, sebelum manusia muncul dalam Coral Triangle (daerah segitiga karang), para penyu laut sudah lebih dulu berenang mengarungi lautan dan bertelur di pantai-pantainya.
Coral Triangle - atau disebut juga the nursery of the seas (tempat makhluk laut berkembang biak) - merupakan wilayah di planet bumi yang paling penuh dengan keanekaragaman biota lautnya. Wilayah ini meliputi 6 juta kilometer lautan yang terdapat di 6 (enam) negara di wilayah Asia - Pasific. Tak heran jika wilayah ini menjadi rumah dari 76 % spesies terumbu karang dan 6 dari 7 jenis penyu laut yang ada.
7/19/11
Road to Curug 1000
Starting from What'sapp group conversation... I joined this trip. Went to Curug 1000 (Thousand Waterfall) and trekking to Kawah Ratu.
First of all, you should know that I dont really like trekking trip, specially mountain trekking...:p
Not because I dont like mountain, but I cant stand the cold weather... *___* '
On 'Whatsapp' group, some of my friends told me that this trip will be fun, full experience, and not too cold at all. Waaahhh... That's made me courious, not too cold? Olrite... I'll joint the trip. Moreover, my friend will prepare a thick jacket for me to used, okelahkalobegetooo... ^__^
First, there were 9 people joined this trip: me, Mbak Erna, Yuni, Sarri, Danang, Febri, Ochim, Bayu, & Rafki. Sarri & Ochim went by motorcycle, the rest by angkot...^__^
Olrite... here is my story...
First of all, you should know that I dont really like trekking trip, specially mountain trekking...:p
Not because I dont like mountain, but I cant stand the cold weather... *___* '
On 'Whatsapp' group, some of my friends told me that this trip will be fun, full experience, and not too cold at all. Waaahhh... That's made me courious, not too cold? Olrite... I'll joint the trip. Moreover, my friend will prepare a thick jacket for me to used, okelahkalobegetooo... ^__^
First, there were 9 people joined this trip: me, Mbak Erna, Yuni, Sarri, Danang, Febri, Ochim, Bayu, & Rafki. Sarri & Ochim went by motorcycle, the rest by angkot...^__^
Olrite... here is my story...
6/30/11
A Little Souvenir from Pekan Raya Jakarta 2011
Hello fellas...
This time, I would like to write about Jakarta Fair 2011 at my blog...
Yesterday I went to Pekan Raya Jakarta (PRJ) or Jakarta Fair 2011, at JIExpo, Kemayoran. From 9th June - 10 July 2011, this event will be held. Almost every year I went to this event.
As you know, this goal event is to promote Jakarta culture of heritage, and also to celebrate Jakarta 484th anniversary. Yup... my beloved city is celebrating its birthday now.
This year, Jakarta Government providing some buses, that transporting passangers who want to go to PRJ, free! The passangers only have to wait the bus at Monas parking lot.
This time, I would like to write about Jakarta Fair 2011 at my blog...
Yesterday I went to Pekan Raya Jakarta (PRJ) or Jakarta Fair 2011, at JIExpo, Kemayoran. From 9th June - 10 July 2011, this event will be held. Almost every year I went to this event.
As you know, this goal event is to promote Jakarta culture of heritage, and also to celebrate Jakarta 484th anniversary. Yup... my beloved city is celebrating its birthday now.
This year, Jakarta Government providing some buses, that transporting passangers who want to go to PRJ, free! The passangers only have to wait the bus at Monas parking lot.
so many people want to go inside the bus...:p
6/24/11
Ngintip Dalemnya Taman Makam Pahlawan Kalibata Yuks...
Mau jalan-jalan gratis tapi bermanfaat???... sepertinya Taman Makam Pahlawan Kalibata bisa jadi alternatif pilihan Anda dalam mengisi liburan...;)
Taman Makam Pahlawan Kalibata (selanjutnya aku singkat TMP Kalibata-red) terletak di Jakarta Selatan. Akses untuk menuju tempat ini mudah sekali. Anda bisa menggunakan Mikrolet M.16 jurusan Ps. Minggu - Kp. Melayu, Kopaja T.57 jurusan Blok M-Kp.Rambutan, atau Metromini S.64 jurusan Ps.Minggu-Cililitan. Ketiga moda transportasi ini lewat persis di depan pintu gerbang TMP Kalibata.
(Kok tau sih fa??... yaealahhh... rumah eke pan di Kalibata cinnn... ^_^ )
Taman Makam Pahlawan Kalibata (selanjutnya aku singkat TMP Kalibata-red) terletak di Jakarta Selatan. Akses untuk menuju tempat ini mudah sekali. Anda bisa menggunakan Mikrolet M.16 jurusan Ps. Minggu - Kp. Melayu, Kopaja T.57 jurusan Blok M-Kp.Rambutan, atau Metromini S.64 jurusan Ps.Minggu-Cililitan. Ketiga moda transportasi ini lewat persis di depan pintu gerbang TMP Kalibata.
(Kok tau sih fa??... yaealahhh... rumah eke pan di Kalibata cinnn... ^_^ )
Taman Makam Pahlawan Kalibata.
6/17/11
Menanam Mangrove & Melepas Penyu
cerita sebelumnya...Transplantasi Coral & Fun Dive Di Pulau Pramuka
Day three, (24 April 2011)
Rasanya malas sekali meninggalkan tempat tidur pagi hari itu... Pasalnya, sekitar pkl. 03.00 pagi, hujan turun dengan lebatnya. Udara yang dingin ditambah hawa penyejuk ruangan (AC) membuatku beku...*mampet lagi dah nih idung...* :p
Sekitar pkl. 07.00 WIB hujan mulai reda, berganti dengan semburat sinar matahari yang hangat. Bergegas kami mandi, kemudian bergerak menuju lapangan TNKS untuk menjemput makan pagi. O ya, agenda hari ini adalah menanam mangrove dan pelepasan penyu.
Setibanya di lapangan, ternyata para peserta jambore tengah diungsikan ke gedung TNKS. Pasalnya, hujan yang turun dengan lebatnya dini hari tadi menyebabkan beberapa tenda rubuh sehingga para peserta harus diungsikan... :O Untung saja semuanya bisa terkendali....^_^
Day three, (24 April 2011)
Rasanya malas sekali meninggalkan tempat tidur pagi hari itu... Pasalnya, sekitar pkl. 03.00 pagi, hujan turun dengan lebatnya. Udara yang dingin ditambah hawa penyejuk ruangan (AC) membuatku beku...*mampet lagi dah nih idung...* :p
Sekitar pkl. 07.00 WIB hujan mulai reda, berganti dengan semburat sinar matahari yang hangat. Bergegas kami mandi, kemudian bergerak menuju lapangan TNKS untuk menjemput makan pagi. O ya, agenda hari ini adalah menanam mangrove dan pelepasan penyu.
Tenda-tenda yang rubuh. |
6/13/11
Transplantasi Coral & Fun Dive di Pulau Pramuka
cerita sebelumnya... Warna-Warni Zat Pewarna Alami
Transplantasi Coral
Setelah belajar melakukan pewarnaan alami pada kain, kegiatan selanjutnya adalah transplantasi coral (karang). Di luar bayanganku, transplantasi coral kali ini berbeda dengan yang pernah aku lakukan sebelumnya (intip tulisanku yang lalu... Bermain Dengan Hiu dan Menanam Terumbu Karang)
Dengan mengambil tempat tak jauh dari dermaga, kami menyimak penjelasan dari seorang petugas TNKS tentang metode transplantasi yang digunakan. Kali ini metode yang digunakan adalah metode substrat beton. Pada metode ini, beberapa bagian cabang karang indukan dipotong, kemudian bagian bawah potongan tadi ditempel dengan semen (agar dapat berdiri tegak). Setelah itu disusun dalam sebuah beton, kemudian ditanam/diletakkan di dasar laut. O ya, karang yang ditransplantasi ini berjenis acropora.
Transplantasi Coral
Setelah belajar melakukan pewarnaan alami pada kain, kegiatan selanjutnya adalah transplantasi coral (karang). Di luar bayanganku, transplantasi coral kali ini berbeda dengan yang pernah aku lakukan sebelumnya (intip tulisanku yang lalu... Bermain Dengan Hiu dan Menanam Terumbu Karang)
Petugas TNKS menerangkan proses transplantasi coral. |
Dengan mengambil tempat tak jauh dari dermaga, kami menyimak penjelasan dari seorang petugas TNKS tentang metode transplantasi yang digunakan. Kali ini metode yang digunakan adalah metode substrat beton. Pada metode ini, beberapa bagian cabang karang indukan dipotong, kemudian bagian bawah potongan tadi ditempel dengan semen (agar dapat berdiri tegak). Setelah itu disusun dalam sebuah beton, kemudian ditanam/diletakkan di dasar laut. O ya, karang yang ditransplantasi ini berjenis acropora.
6/9/11
Warna-Warni Zat Pewarna Alami
Cerita sebelumnya... Jambore Bahari 2011 di Pulau Pramuka
Day Two, (23 April 2011)
Seperti biasa... pagi hari aku mulai dengan solat subuh, trus lanjut tidur lagiiihhh... lho??? =D
Setelah membersihkan badan (a.k.a. mandi), aku dan yang lainnya bergerak menuju lapangan TNKS untuk mengambil jatah makan pagi kami.
Di lapangan, kami bertemu dengan panitia yang menanyakan keberadaan kami kemarin, nah lho...ketauan dehhh... T_T
Untung saja, panitia TRAMP baik-baik banget... mereka memaafkan kami yang mangkir dari acara kemarin. tengkyu yahhhh.... ^_^
Day Two, (23 April 2011)
Seperti biasa... pagi hari aku mulai dengan solat subuh, trus lanjut tidur lagiiihhh... lho??? =D
Setelah membersihkan badan (a.k.a. mandi), aku dan yang lainnya bergerak menuju lapangan TNKS untuk mengambil jatah makan pagi kami.
Di lapangan, kami bertemu dengan panitia yang menanyakan keberadaan kami kemarin, nah lho...ketauan dehhh... T_T
Untung saja, panitia TRAMP baik-baik banget... mereka memaafkan kami yang mangkir dari acara kemarin. tengkyu yahhhh.... ^_^
Anak-anak pulau bermain-main dengan perahu kecil mereka di pagi hari. |
5/31/11
Jambore Bahari 2011 di Pulau Pramuka
"Peh... mo ikutan acara Jambore Bahari ga? Murah nih cuma 300 ribu, 3 hari, tapi nginepnya di tenda!" begitu isi SMS yang aku terima dari Botak.
"Wahhh... bole tuh," kataku menanggapi SMS itu. Apalagi Botak menambahkan bahwa biaya tersebut including fun dive + sewa alat SCUBA lengkap!!! sssshhh... benar2 tawaran yang menggiurkan... ^_^
Baiklah... aku pun kemudian melakukan promosi sana-sini dan hasilnya, terkumpullah 9 orang peserta (6 of us are divers ;)
O ya, FYI: kegiatan Jambore Bahari merupakan sebuah acara tahunan hasil kerjasama pemerintah wilayah Kepulauan Seribu dengan organisasi pemuda pecinta alam TRAMP. Dan selama 3H2M (22 - 24 April 2011), kami mengikuti Jambore Bahari yang lokasinya mengambil tempat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu...
Wanna know my story?... cekidottt... ^_^
"Wahhh... bole tuh," kataku menanggapi SMS itu. Apalagi Botak menambahkan bahwa biaya tersebut including fun dive + sewa alat SCUBA lengkap!!! sssshhh... benar2 tawaran yang menggiurkan... ^_^
Baiklah... aku pun kemudian melakukan promosi sana-sini dan hasilnya, terkumpullah 9 orang peserta (6 of us are divers ;)
O ya, FYI: kegiatan Jambore Bahari merupakan sebuah acara tahunan hasil kerjasama pemerintah wilayah Kepulauan Seribu dengan organisasi pemuda pecinta alam TRAMP. Dan selama 3H2M (22 - 24 April 2011), kami mengikuti Jambore Bahari yang lokasinya mengambil tempat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu...
Wanna know my story?... cekidottt... ^_^
3/30/11
Air Asia "Remarks Name"
Dear temans...
Kali ini aku mau sedikit share tentang pengalaman yang baru aja aku alami yang berhubungan dengan pemesanan tiket Air Asia Indonesia.
Well, honestly...this is my first flight with Air Asia, and also my first booking via online... :p
4 bulan yang lalu...
Saat itu temen-temen di fesbuk lagi heboh soal promo tiket murah yang digelar maskapai penerbangan Air Asia (AA). Aku yang sangat awam dengan urusan booking mem-booking via online, tertarik untuk ngintip isi promo tiket tersebut.
Jrengg... begitu aku buka website resmi AirAsia, terpampang nama-nama kota (domestik maupun mancanegara) dan nama-nama negara tujuan di Asia maupun luar Asia yang bisa kita singgahi.
Iseng... aku mencoba booking via online dan ternyata... sulit sekali untuk melakukan pem-booking-an. Pasalnya, peminat tiket promo ini sangat besarrr...
yaealah... harga tiketnya bener2 miring banget cuyyy... :p
Alhasil tulisan buzz... buzz... buzz... berikut gambar tawon yang lagi terbang memenuhi layar monitorku... heuuu...:p
Kali ini aku mau sedikit share tentang pengalaman yang baru aja aku alami yang berhubungan dengan pemesanan tiket Air Asia Indonesia.
Well, honestly...this is my first flight with Air Asia, and also my first booking via online... :p
4 bulan yang lalu...
Saat itu temen-temen di fesbuk lagi heboh soal promo tiket murah yang digelar maskapai penerbangan Air Asia (AA). Aku yang sangat awam dengan urusan booking mem-booking via online, tertarik untuk ngintip isi promo tiket tersebut.
Jrengg... begitu aku buka website resmi AirAsia, terpampang nama-nama kota (domestik maupun mancanegara) dan nama-nama negara tujuan di Asia maupun luar Asia yang bisa kita singgahi.
Iseng... aku mencoba booking via online dan ternyata... sulit sekali untuk melakukan pem-booking-an. Pasalnya, peminat tiket promo ini sangat besarrr...
yaealah... harga tiketnya bener2 miring banget cuyyy... :p
Alhasil tulisan buzz... buzz... buzz... berikut gambar tawon yang lagi terbang memenuhi layar monitorku... heuuu...:p
2/11/11
Setan Menggugat
Agan dan aganwati... berikut ane mo sharing cerita bergambar yang aseli bikin ane ngakak mulu tiap ngeliat and baca cerita bergambar ini... Judulnya 'Setan Menggugat', karya Aji Prasetyo, yang dipublish kemarin oleh salah seorang kaskuser
langsung ajah deh gan... minta cendolnya yaww... ^.^
langsung ajah deh gan... minta cendolnya yaww... ^.^
Alkisah... setan mau bunuh diri karena frustasi...
2/9/11
Penghujung Tahun di Ujung Kulon - part.2
Cerita sebelumnya... Penghujung Tahun Di Ujung Kulon - Part.1
Setelah part.1 yang cukup menuai kontroversi (dikalangan kami... hueekkk... lebay.com ah), akhirnya "Penghujung Tahun di Ujung Kulon part.2" bisa selesai juga, alhamdulillah... ^_^
P. Panaitan - Day 3 (01-1-2011)
Sekitar pkl. 05.30 WIB aku terbangun, langsung lanjut sholat subuh di mushola. Selanjutnya, aku berjalan-jalan sebentar di pinggir pantai, sekedar menikmati udara pagi.
Setelah part.1 yang cukup menuai kontroversi (dikalangan kami... hueekkk... lebay.com ah), akhirnya "Penghujung Tahun di Ujung Kulon part.2" bisa selesai juga, alhamdulillah... ^_^
P. Panaitan - Day 3 (01-1-2011)
Sekitar pkl. 05.30 WIB aku terbangun, langsung lanjut sholat subuh di mushola. Selanjutnya, aku berjalan-jalan sebentar di pinggir pantai, sekedar menikmati udara pagi.
jalan jalan pagi ketemu biawak |
beautiful morning in d beautiful beach |
pasir pantai p. peucang lembut banget |
1/28/11
Yuks.. Yuks... Jadi Penyelam Yang Bertanggung Jawab
Untuk menjadi wisatawan atau penyelam yang bertanggung jawab, coba ikuti aturan yang dikeluarkan oleh WWF Indonesia dan MarineBuddies.org berikut ini:
Memilih destinasi penyelaman
Memilih destinasi penyelaman
- Pilih resor atau hotel yang ramah lingkungan untuk liburan Anda, yaitu yang peduli pada konservasi energi, daur ulang, dan bertanggung jawab dalam pengolahan dan pembuangan sampahnya.
- Pilih operator penyelaman ramah lingkungan yang mengaplikasikan konservasi terumbu karang melalui pemberian pengarahan perilaku ramah lingkungan, pemberian pelatihan buoyancy control, dan menggunakan fasilitas pompa pembuangan air.
- Berikan biaya retribusi atau donasi saat berkunjung ke area taman terumbu karang dan daerah konservasi laut lainnya.
- Hindari pembelian cinderamata yang terbuat dari terumbu karang, penyu, atau organisme laut lainnya. Seringkali ini merupakan praktik ilegal dan tidak ramah lingkungan.
- Pilih operator kapal yang menggunakan jangkar apung sebagai alat tambat. Jangkar konvensional dan rantai seringkali merusak terumbu karang.
- Pastikan sampah disimpan dengan rapi, terutama sampah plastik yang ringan.
- Pastikan Anda membawa kembali benda-benda yang Anda naikkan ke atas kapal seperti bungkusan, baterai, dan botol.
1/20/11
Penghujung Tahun Di Ujung Kulon - part 1.
"Trust your feeling... It wont let you down.."
Sebuah perjalanan yang seharusnya menyenangkan...
Sebuah perjalanan yang tidak aku duga sebelumnya...
Penyesalan itu selalu datang terlambat...
Merencanakan liburan sendiri ala backpacker ternyata jauh lebih menyenangkan...:p
Alih-alih ingin merasakan liburan santai tanpa perlu susah payang meng-arrange segala sesuatunya, ternyata liburanku harus berakhir dengan menelan pil pahit... hicks!
why?
here's my story...
Aku langsung menyatakan keiikutsertaanku saat seorang teman (Febri) mengundangku untuk merayakan malam pergantian tahun (dari tahun 2010 menuju 2011) di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Alasannya sederhana, pertama, ingin menuntaskan rasa penasaranku terhadap objek wisata yang satu ini.
Kedua, walaupun terselip ragu (karena tidak terbiasa menggunakan jasa TO), kapan lagi aku bisa jalan ke Ujung Kulon (mengingat perjalanan ke UK butuh waktu yang lebih lama/panjang sehingga harus mengajukan cuti kantor).
Sebelumnya, aku memang pernah merencanakan trip ke Ujung Kulon ala bekpeker, tapi sayang... waktu itu peserta tidak mencukupi alias kurang (untuk menekan budget, aku butuh 13 orang tapi yang bisa ikut hanya 9 orang-red).
So, begitu ada tawaran ke Ujung Kulon dengan menggunakan jasa TO dengan tarif 'tidak terlalu jauh dari budget', aku langsung setuju.
Apalagi teman yang mempromosikan jasa TO ini meyakinkanku bahwa ia sering berpergian dengan menggunakan jasa TO ini. Jadi, aku berkesimpulan bahwa TO yang akan kami pakai sudah berpengalaman dan dijamin perjalanan akan menyenangkan...
So,why not? Untuk trip kali ini aku harus membayar sebesar Rp. 650 rebu *beuh..* (all in).
Sebuah perjalanan yang seharusnya menyenangkan...
Sebuah perjalanan yang tidak aku duga sebelumnya...
Penyesalan itu selalu datang terlambat...
Merencanakan liburan sendiri ala backpacker ternyata jauh lebih menyenangkan...:p
Alih-alih ingin merasakan liburan santai tanpa perlu susah payang meng-arrange segala sesuatunya, ternyata liburanku harus berakhir dengan menelan pil pahit... hicks!
why?
here's my story...
Aku langsung menyatakan keiikutsertaanku saat seorang teman (Febri) mengundangku untuk merayakan malam pergantian tahun (dari tahun 2010 menuju 2011) di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Alasannya sederhana, pertama, ingin menuntaskan rasa penasaranku terhadap objek wisata yang satu ini.
Kedua, walaupun terselip ragu (karena tidak terbiasa menggunakan jasa TO), kapan lagi aku bisa jalan ke Ujung Kulon (mengingat perjalanan ke UK butuh waktu yang lebih lama/panjang sehingga harus mengajukan cuti kantor).
Sebelumnya, aku memang pernah merencanakan trip ke Ujung Kulon ala bekpeker, tapi sayang... waktu itu peserta tidak mencukupi alias kurang (untuk menekan budget, aku butuh 13 orang tapi yang bisa ikut hanya 9 orang-red).
So, begitu ada tawaran ke Ujung Kulon dengan menggunakan jasa TO dengan tarif 'tidak terlalu jauh dari budget', aku langsung setuju.
Apalagi teman yang mempromosikan jasa TO ini meyakinkanku bahwa ia sering berpergian dengan menggunakan jasa TO ini. Jadi, aku berkesimpulan bahwa TO yang akan kami pakai sudah berpengalaman dan dijamin perjalanan akan menyenangkan...
So,why not? Untuk trip kali ini aku harus membayar sebesar Rp. 650 rebu *beuh..* (all in).
Subscribe to:
Posts (Atom)