cerita sebelumnya.. Ayutthaya, Kota Purbakala yang Tidak Kuno
Turun dari kapal, langkah ku ayun menuju stasiun kereta. Dua orang turis terlihat sedang mengeluarkan motor dari depan sebuah penginapan yang merangkap rental motor/sepeda. Sambil terus melangkah, aku terus memerhatikan keduanya. Secara mengejutkan, seorang wanita muncul dari dalam penginapan tersebut dan menyapaku ramah.
Sejurus kemudian, aku sudah terlibat percakapan dengan wanita tadi yang ternyata adalah pemilik penginapan sekaligus rental motor/sepeda tadi.
"Saya bisa kasih kamu alternatif keliling kota Ayutthaya dengan biaya murah," ujarnya dalam bahasa Inggris.
"Heh? nyang bener buk?" tanyaku dalam hati.
"Hanya dengan menyewa sepeda seharga 40 bath sehari, kamu bisa keliling beberapa tempat wisata. Setelah itu bermalam di sini dengan tarif 150 bath untuk single room. Total kamu hanya membayar 190 bath saja. Kalo belum puas, besok pagi kamu bisa keliling lagi naik sepeda," ujarnya panjang lebar.
Beuhh... nih die nyang gue cariii.. ^_^
Tanpa banyak pikir, aku langsung setuju dengan usul si mbak-mbak ini. Oya, nama hostel yang aku inapi adalah Saifon Guest House.
Kamarku sendiri terletak di lantai 2. Hanya ada sebuah meja dan ranjang kecil yang menghias ruangan super minimalis ini. Sebuah jendela berukuran segi empat, cukup lebar untuk menerangi kamar yang di langit-langitnya terpasang baling-baling kipas angin. Kamar mandinya terletak di luar (persis di sebelah kamar), untuk hot shower tersedia di lantai 1.
Setelah solat dan beristirahat sebentar, aku mulai menjelajah "Ancient City" Ayutthaya. Sebagai permulaan, kembali aku harus menyeberang Sungai Chao Praya dengan menumpang kapal penyebrangan. "Kalo lewat jembatan terlalu jauh, mendingan nyebrang naik kapal aja," Si Mbak penginapan memberi saran.
Baeklahh.. aku menuruti sarannya.
Turun dari kapal, langkah ku ayun menuju stasiun kereta. Dua orang turis terlihat sedang mengeluarkan motor dari depan sebuah penginapan yang merangkap rental motor/sepeda. Sambil terus melangkah, aku terus memerhatikan keduanya. Secara mengejutkan, seorang wanita muncul dari dalam penginapan tersebut dan menyapaku ramah.
Sejurus kemudian, aku sudah terlibat percakapan dengan wanita tadi yang ternyata adalah pemilik penginapan sekaligus rental motor/sepeda tadi.
"Saya bisa kasih kamu alternatif keliling kota Ayutthaya dengan biaya murah," ujarnya dalam bahasa Inggris.
"Heh? nyang bener buk?" tanyaku dalam hati.
"Hanya dengan menyewa sepeda seharga 40 bath sehari, kamu bisa keliling beberapa tempat wisata. Setelah itu bermalam di sini dengan tarif 150 bath untuk single room. Total kamu hanya membayar 190 bath saja. Kalo belum puas, besok pagi kamu bisa keliling lagi naik sepeda," ujarnya panjang lebar.
Beuhh... nih die nyang gue cariii.. ^_^
Tanpa banyak pikir, aku langsung setuju dengan usul si mbak-mbak ini. Oya, nama hostel yang aku inapi adalah Saifon Guest House.
Kamarku sendiri terletak di lantai 2. Hanya ada sebuah meja dan ranjang kecil yang menghias ruangan super minimalis ini. Sebuah jendela berukuran segi empat, cukup lebar untuk menerangi kamar yang di langit-langitnya terpasang baling-baling kipas angin. Kamar mandinya terletak di luar (persis di sebelah kamar), untuk hot shower tersedia di lantai 1.
Setelah solat dan beristirahat sebentar, aku mulai menjelajah "Ancient City" Ayutthaya. Sebagai permulaan, kembali aku harus menyeberang Sungai Chao Praya dengan menumpang kapal penyebrangan. "Kalo lewat jembatan terlalu jauh, mendingan nyebrang naik kapal aja," Si Mbak penginapan memberi saran.
Baeklahh.. aku menuruti sarannya.