Kebanyakan masyarakat yang tinggal di Jakarta membawa keluarga (terutama anak-anaknya) jalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan saat weekend tiba. Sepertinya mall sudah dijadikan tempat wisata 'wajib' kunjung bagi keluarga saat menghabiskan libur akhir pekan.
Padahal selain mall, masih banyak objek wisata di Jakarta yang menarik, indah, tidak perlu mengeluarkan biaya mahal, dan memiliki nilai edukasi yang bisa menambah ilmu pengetahuan anak-anak maupun diri kita sendiri.
Ga percaya??
Coba deh datang ke Hutan Mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di salah satu kawasan konservasi mangrove di Jakarta ini.
Eh.. eh.. ntar dulu, emangnya Jakarta punya hutan mangrove?
Yup.. tak hanya diisi oleh hutan beton, Jakarta juga memiliki hutan mangrove lho.. namanya Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk.
Terletak di Utara
Jakarta, hutan mangrove ini tumbuh, dan bertahan di tengah himpitan hutan beton dan perumahan mewah PIK..
Mau tau lebih lengkapnya? baca cerita aku saat berkunjung ke hutan mangrove ini yuks.. (^_^)
Sabtu, 15 Mei 2014
Terengah-engah aku berlari
menuruni tangga halte busway demi mengejar sebuah bus gandeng berwarna merah
kuning yang sedang menaikkan dan menurunkan penumpang. Seorang petugas di dalam
busway hanya melambaikan tangannya padaku saat pintu bus tertutup dan bus
melaju kembali. Huh! Aku terlambat mengejar busway tujuan Pinang Ranti
tersebut.
Tak lama kemudian, sebuah
bus BKTB dengan warna birunya yang mencolok berhenti dihadapanku. “Grogol –
Cibinong,” ucapku dalam hati membaca huruf yang tertera di atas bus. Iseng aku
menjelajah isi bus yang dihuni oleh beberapa penumpang. Senyum tersungging di
bibirku saat melihat Fitri tertidur lelap di salah satu kursi bus itu.
Fitri adalah salah satu
teman yang dengannya aku akan mengunjungi TWA Angke Kapuk. Itu berarti aku tidak perlu menunggu lama untuk berkumpul
dengan mereka. Benar saja, setelah busway
yang mengangkutku tiba di Halte Penjaringan, Fitri sudah duduk manis menunggu
kedatanganku. Hmm... Sari tidak tampak disitu. Ia muncul setelah hampir 45
menit kemudian! (itu anak emang sering banget ngaret.. (-_-*)).
Setelah kami berkumpul,
perjalanan dilanjutkan dengan naik angkot merah B01 tujuan Muara Angke dan
turun di depan pizza hut muara karang (atau tempat angkot U11 ngetem). Ongkos
angkot yang harus kami bayar Rp 3 rebu *beuhh..*
Dari situ, perjalanan
menuju hutan mangrove dilanjutkan dengan naik angkot merah U11 dan turun di
depan Yayasan Buddha Tzu Chi. Ongkos angkotnya Rp 4 rebu *beuhh..*
Nahhh... pas di depan
Yayasan Budha Tzu Chi itulah aku baru ngeh bahwa untuk menuju hutan mangrove
ternyata bisa menggunakan bus BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) warna merah kuning,
tujuan Monas – Pantai Indah Kapuk. Pasalnya di depan Yayasan Buddha Tzu Chi bertengger sebuah
marka jalan bertuliskan "Bus Kota Terintegrasi Busway" berikut gambar bus.
FYI: Untuk menggunakan jasa bus
BKTB ini, kamu bisa naik dari halte busway Monas atau halte busway Penjaringan. Turunnya di depan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Naik BKTB lebih mudah, murah, nyaman dan ber AC pulak hehehe... Tarifnya Rp 6
rebu saja.. *beuhh..*
|
Di depan Yayasan Buddha Tzu Chi |