cerita sebelumnya: Three MbakGetir Lost In SaWaRna (part. 1)
Day 2, (18 September 2011)
Tanjung Layar - Goa Lalay - Bogor
Bunyi alarm HP membangunkan kami. "Hm... sudah jam 5 pagi," pikirku sambil melirik HP yang masih bergetar hebat dan mengeluarkan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga (-__-!) *kenapa ya, gue selalu bete denger suara alarm pagi-pagi? :p*
Udara di pagi itu begitu dingin. Aneh memang... di pantai kok dingin yaks? (-__-!) Selimut yang sengaja kuambil dari kamar sebelah ternyata menjadi obat mujarab pengusir dingin di pagi itu. Alhasil udara dingin yang menyapaku tidak semeriah saat menyapa Tere dan Arni...(/^_^)/
Setelah sholat subuh, kami bergegas menyiapkan perbekalan dan peralatan yang akan kami bawa untuk hunting sunrise. Pagi itu kami memang sengaja hendak kembali mengunjungi pantai Tanjung Karang untuk menangkap semburat sinar mentari dalam layar kamera.
Udara segar langsung berjingkrak-jingkrak mengelilingi kami saat keluar dari penginapan... (^_^)
Jalanan tampak sepi... Hanya beberapa orang penduduk setempat yang berpapasan dengan kami.
Tanpa mempedulikan pemandangan sekitar, agak terbirit-birit kami menuju pantai Tanjung Karang... jalan ngepot cuyyy... (^_^)
Saat berada di tengah-tengah perjalanan semburat sinar mentari tampak di ujung bukit. Huuaaa... sepertinya kami harus menelan pil pahit. Awan yang tebal lagi-lagi hanya menyisakan sedikit deretan warna cahaya di pagi itu...
Sutralah... nggak dapet sunrise juga gapapa... yang penting narsis di pantai Tanjung Layar is a must! dasarrrr... gilak potoooo... :p
Day 2, (18 September 2011)
Tanjung Layar - Goa Lalay - Bogor
Bunyi alarm HP membangunkan kami. "Hm... sudah jam 5 pagi," pikirku sambil melirik HP yang masih bergetar hebat dan mengeluarkan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga (-__-!) *kenapa ya, gue selalu bete denger suara alarm pagi-pagi? :p*
Udara di pagi itu begitu dingin. Aneh memang... di pantai kok dingin yaks? (-__-!) Selimut yang sengaja kuambil dari kamar sebelah ternyata menjadi obat mujarab pengusir dingin di pagi itu. Alhasil udara dingin yang menyapaku tidak semeriah saat menyapa Tere dan Arni...(/^_^)/
Setelah sholat subuh, kami bergegas menyiapkan perbekalan dan peralatan yang akan kami bawa untuk hunting sunrise. Pagi itu kami memang sengaja hendak kembali mengunjungi pantai Tanjung Karang untuk menangkap semburat sinar mentari dalam layar kamera.
Udara segar langsung berjingkrak-jingkrak mengelilingi kami saat keluar dari penginapan... (^_^)
Jalanan tampak sepi... Hanya beberapa orang penduduk setempat yang berpapasan dengan kami.
Tanpa mempedulikan pemandangan sekitar, agak terbirit-birit kami menuju pantai Tanjung Karang... jalan ngepot cuyyy... (^_^)
Saat berada di tengah-tengah perjalanan semburat sinar mentari tampak di ujung bukit. Huuaaa... sepertinya kami harus menelan pil pahit. Awan yang tebal lagi-lagi hanya menyisakan sedikit deretan warna cahaya di pagi itu...
Sutralah... nggak dapet sunrise juga gapapa... yang penting narsis di pantai Tanjung Layar is a must! dasarrrr... gilak potoooo... :p